lima

2.2K 189 20
                                    

"ma, xiyeon ngajak malmingan masa," aku memberitahu mama yang sedang fokus menonton tivi.



"oh, terus?"



"em.., aku boleh pergi nggak?" tanyaku.



mama malah menghendikkan bahu,
"tanya papa kamu sana, gih!"



aku mendecak tak suka,
"ck, kalo aku bilang ke papa gak bakal dikasih, ma," rengutku.



"yaudah jangan pergi kalo nggak dikasih."




ngajak tubir, ya? untung emak.
kalo bukan, udah saya jadikan tumbal si mbah dukun dia :')



"ma, seriusan ih!"



"lho? mama emang serius," balasnya.



"mamaaa..," rengekku padanya.



dia tetap menggeleng kukuh,
"nggak tau, ah! ntar kalo mama ngasih, terus kamu yang kenapa-napa di jalan, mama yang dibunuh sama papa," ujarnya.



aku mendengus, lalu berjalan masuk ke dalam kamar.



aku melihat ke arah jam dindingku. Masih jam setengah 7, sedangkan kami janji jam 8 untuk berkumpul di taman. dia juga sudah janji ingin mentraktirku gula kapas.


oke, masih ada waktu buat bujuk mama lagi.


ayo ayo ayo jangan menyerah!!


























"lho, mama mana?" tanyaku bingung ketika melihat papa yang duduk di sofa depan tv.



mama mana woy?



"mama ke warung belakang," jawab papa. "ngapain nyari mama?"



"nggak ada," balasku, yang hendak masuk kamar.



"ngomong ajalah! papa nggak gigit juga," gerutunya kesal.




"nggak ah! biar nggak gigit juga papa nggak bakalan kasih," balasku ikutan kesal.



"ya kalo kamu mau pergi malem mingguan sama pacar kamu ya papa nggak kasih lah!"


eh si bambang makin ngelunjak aja anjir. ngegas pula.



"siapa coba yang mau malmingan sama pacar? orang aku sama xiyeon," balasku.


"oh."

oh doang?






aku menaikkan salah sebelah alisku,
"jadinya aku dikasih keluar apa nggak nih?"



"keluar kemana?" tanya papa yang membuatku naik blood.


"ke taman kompleks lah pa! kan tadi aku udah bilang," ujarku gemas.


"kapan kamu bilang gitu?"



iyain aja. namanya juga orangtua.



"ah, udahlah! intinya aku dikasih keluar nggak nih?"

"g."

"tuh kan!"

aku menghentakkan kakiku kesal.
"emang percuma bilang ke papa! lebih baik aku nunggu mama tau gitu!"



aku baru saja masuk kamar. tapi panggilan papa membuatku mengurungkan niatku.


"heh, sini dulu!" panggil papa padaku.


"g."



jawab singkat aja. biar sama.



"sini nggak? atau papa buang poster-poster artis koreyah kamu itu," ancam papa yang membuatku berjalan mendekatinya.

wadaw.





"apa?" tanyaku sebal.


"duduk sini!"


aku pun duduk di samping papa.


"apaan?"


"pengen banget ya pergi kesana?" tanya papa.



aku hanya mengangguk sebagai jawaban.


"disana ada siapa aja?" tanyanya lagi.


"jeno sama xiyeon aja."


papa terdiam. khusyuk menonton tv.


"tapi kalo papa nggak mau juga nggak apa-apalah. nanti tengah malem aku keluar diem-diem manjat tembok, atau keluar lewat jendela--"











papa mematikan tv, lalu berdiri.
"ayo," katanya.


aku menaikkan salah sebelah alisku,
"kemana?"


"ke taman kompleks."

daddy : taeyong ft. nct memberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang