2. Murahan

62.2K 3.3K 219
                                    

Paginya Ragil bangun dengan seluruh tubuh yang terasa sangat sakit, terutama pada bagian belakang tubuhnya.

"Aaaaw, gila sakit bat pantat gw" katanya ketika mencoba bangun dari tidurnya.

"Apaan nih, duit ?" kata Ragil memonolog ketika ia lihat terdapat uang yang lumayan banyak di atas nakas dan secarik kertas.

'Ini uang untuk mu karna telah menemani saya tadi malam, dan pintu apartment tidak saya kunci, terima kasih telah memberi lobang mu yang ternyata memang benar masih perawan, saya lihat darahnya semalam, kau tidak lebih dari seorang pelacur murahan bocah!!'

"Kurang ajar nih tua bangka, lihat pembalasan gw nantinya!". Kata Ragil kesal dan mulai berjalan untuk mengambil pakaiannya yang tergeletak entah dimana dan mengambil uang yang ada di nakas.

Ragil pun mulai membersikan dirinya dari sisa-sisa kenikmatan tadi malam. Setelah selesai ia berjalan dengan penuh kehati-hatian karna rasa nyeri yang luar biasa ia rasakan di bagian belakang tubuhnya.

"Awww, bangsattt ga bakal bisa jalan ampe bawah ini mah" kata Ragil dan mulai mengambil Handphonenya untuk menelepon seseorang.

"Haloo, Can lu dimana ?" kata Ragil ketika telpon sudah terhubung.

"Di sekolah lah goblok, lu dimana ? Udah mau bel masuk nih!" balas cantika di sebrang telpon.

"Aww, lu jemput gw ke, gw ga bisa jalan nih"

"Emang ngapa si galaan ga bisa jalan?"

"Ahh ilah nanya mulu, cepetan ngapa gw sharlok yaa"

"Terus gw ga sekolah gitu ?"

"Bodoamat ah, nanya mulu, bolos sehari ga bikin lu goblok kan?"

"Dih bacot yaudah , sharlok cepet!!" kata Cantikan dan mematikan telponnya.

Ragil pun men sharlok dimana lokasinya sekarang, sambil menunggu Cantika yang akan menjemputnya ia mengamati Apartment 'teman kencannya semalam'.

"Gila, mewah bat nih Apartment , orang kaya ke nya tuh orang" kata Ragil yang menganga kagum akan Apartment pria tersebut.

"Ehh, apaan nih ?" kata Ragil dan mengambil kertas yang terdapat di bawahnya.

"Maxim Orlando, CEO of Orlando's Hotel ?" kata Ragil membaca tulisan yang terdapat di kartu nama tersebut.

"Wtf !!! Jadi dia Max ?" kata Ragil tidak percaya.

Maxim Orlando adalah pewaris utama di Orlando's grup. Yang memegang beberapa saham besar di beberapa perusahaan ternama.

Drrrttttt Drtttttttt Drrrtttttt Drtttttt....

Getar Handphone Ragil, Ragil pun langsung menganggat telpon tersebut yang ternyata dari Cantika.

"Haloo, kenapa Can?" kata Ragil membuka percakapan.

"Kenapa, kenapa, lu dimana ? Gw udah sampe nih!" kata Cantika yang emosi karna harus bolos sekolah hari ini.

"Gw disini, naek aja"

"DiSini mana pea, naek kemana, lagian lu ngapain ke Apartment elit ke gini ?"

"Udah jan banyak bacot, unit 10105 gc!!" balas Ragil dan mematikan sambungannya.

**

Ting nong ting nong.

"Masukkkkkk".

"Anjing ngapain si lu disini ?, terus ini Apartment siapa? ini kan Apartment orang-orang elit , disepanjang jalan gw di liatin tau ga lu, berasa Ani ani yang nyamperin sugar Daddy nya gw bangsat". Omel Cantika ketika masuk ke Apartment Max.

Gw Hamil ?! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang