PH 18

519 37 8
                                    

Bae Jiyeon's

Aku mencebik memandang Sowon iaitu P.a Jimin yang dari tadi sedang merenung Jimin.

" Erm Jimin boleh hulurkan tisu tu tak? I tak sampai lah " Pintanya dengan suara yang sengaja dimanjakan.

Aku menggulingkan mata aku keatas lalu menghulurkan sekeping tisu padanya.

Jimin tersenyum sebelum dahi aku dicium.

Manakala Sowon merengus geram.

" Ermmm panas lah " Sowon membuka blezer yang dipakainya  dan hanya meninggalkan baju tshirt hitam yang menampakan lurah dadanya.

Dapat aku rasakan kakinya menggesel betis Jimin namun tersentuh sedikit pada betis aku.

Lantas aku bangun.

" Yah! Jung Sowon! Jangan nak gatal sangat boleh tak!? " Jeritku membuatkan mata mata tertumpu pada aku.

" Yah Mummy whae? " Jimin menarik tangan aku supaya aku.

Aku mencapai gelas air kosong lalu air tersebut aku simbahkan pada wajah Sowon.

Sowon meraup rambutnya keatas.

" YAH PARK JIYEON! " Marah Jimin.

Aku menggigit bibir aku.

" Saya balik dulu " Aku mencapai beg tangan aku lalu keluar dari restoran tersebut.

Jeon Jungkook's

Sambil aku berjalan memandang keadaan taman tersebut,mata aku tertancap pada Jiyeon.

Aku terus berlari kearahnya.

" Hey Jiyeonie buat apa dekat si- ehh? Kenapa nangis ni? " Soalku cemas.

" Kookie Oppa...hiks...Jimin...hiks...dia marah Jiyeon tadi...hiks... " Adunya tersedan sedan.

" Lah kenapa? " Aku mengusap belakangnya.

" Sebab Jiyeon simbah air dekat Sowon...hiks tapi Sowon yang menggatal dulu! " Jiyeon memeluk erat badan aku.

" Ish bodo lah Jimin, shhh uljima Oppa belanja ice cream nak? Lupakan Jimin untuk 1 hari okay? Kita pergi jalan jalan " Kataku sambil membetulkan rambutnya.

Jiyeon mengangguk.

Skip

Park Jimin's

Aku menolak pintu bilik tidur kami.

Aku menghadiahkan satu senyuman pada Jiyeon namun senyuman tersebut dibalas dengan satu jelingan.

Haih Mummy preganant ni memang macam ni eah?

" Buat apa hm? " Soalku lalu melabuhkan punggung disebelahnya.

" Suka ati " Balasnya.

Aku tergelak kecil.

" Pergi mana dengan Kook tadi? " Aku menyelitkan rambutnya.

Jiyeon merengus perlahan.

" Funfair " Jawabnya sepatah.

" Kenapa Mummy tak ajak Daddy je pergi? " Hidungnya aku cuit.

" Mana sempat nak ajak awak yelah awak kan busy dengan Sowon. Sampai tadi pun marah marah bagai fikir saya ni...hmph...tunggul ke haa! " Jiyeon memukul lengan aku sambil menangis.

Lantas aku menarik badannya kedalam pelukan aku.

" Shh uljima Mummy ah...Daddy mintak maaf nae? " Dahinya aku cium.

Jiyeon terus memukul dada aku tanpa henti.

Aku menekup wajahnya sambil tersenyum.

" Marah Daddy? Jealous? Hm? " Soalku sambil melagakan hidung kami.

Jiyeon mengangguk perlahan.

" Uljima " Pujuku.

" Nanak kawan " Jiyeon menyilangkan kedua belah tangannya.

" Alalalala nanak lah macam ni, Mummy kena kawan dengan Daddy...kalau tak kawan nanti Daddy rindu Mummy haaaa nak Daddy rindu Mummy ke? " Aku mencebik.

Jiyeon menggeleng laju lalu memeluk leher aku.

" Nanak nanak erm Daddy...Mummy tak suka Daddy rapat rapat dengan Sowon tau " Jiyeon bermain dengan butang kemeja aku.

" Kenapa tak suka Daddy rapat dengan Sowon? " Soalku membuatkan Jiyeon mencubit lengan aku.

" Sowon gedik pastu Daddy gatal haa! " Sekali lagi lengan aku ditampar.

Aku terus menolak Jiyeon sehingga terbaring lalu tangannya aku pegang.

" M-mwo " Soalnya gagap.

" Mana ada Daddy menggatal...Daddy menggatal dengan Mummy je...Mummy tahu kan yang Daddy sayang Mummy? " Bisikku dengan nada yang sensual pada telinga Jiyeon.

Perlahan lahan aku mencium leher Jiyeon manakala jari jemari aku mengusap lembut bahagian tepi pinggangnya.

" Uhmmm Ahhh Daddy tak payah lah...M-mummy kan pregnant " Jiyeon menghentikan perbuatan aku.

" Tak payah buat yang hard punya...just soft eh alaaaa boleh la " Kataku sambil mencium lehernya.

Jiyeon mengeluh perlahan.

" Yelah " Bibirnya dimuncungkan kedepan lalu bibirnya itu aku cium perlahan.

Tbc_

Psycho FianceWhere stories live. Discover now