sial! Buku basah semua lagi!
Bodoh sekali rasanya, sudah tahu prakira cuaca tapi tetap tidak membawa payung. Alhasil semua buku basah, untungnya tidak sampai merembes ke semua halaman. Kalau saja tadi aku tidak ke toko komik rental, aku akan selamat. Semua ini gara-gara si Budi yang kerjaannya lupa balikin komik, kalau saja dia bukan satu-satunya temanku. Mungkin aku tidak akan mati-matianmenuruti keinginan si Budi yang selalu merepotkan.
Perlahan aku merapihkan buku yang kebasahan dan mengeringkannya dengan hair-dryer. Setidaknya dibutuhkan sekitar satu jam sampai bukunya kering semua. Aku menghela napas dan menghirup dalam-dalam, menenangkan semua hal yang baru saja terjadi. Satu hal kecil ini, walaupun sepele tapi kedepannya bisa bikin banyak masalah. Apa jadinya jika aku harus membuang waktuku untuk membeli buku lagi dan mengisi soal sampai rampung? Lalu untuk apa satu tahun itu? Untuk sia-sia dihancurkan air hujan?
Aku melanjutkan aktivitasku dengan membaca beberapa notifikasi dari Line yang sudah menumpuk. Karena besok libur dan sekarang aku baru bisa benar-benar mengecek smartphone-ku.
Ayundia Pratiwi
Aku dengar kamu mau daftar kimia murni
serius?
Kakakku alumni disitu juga,
kalau butuh info aku kasih kontaknya
Reihanda
Okay, boleh. Makasih yaa,
btw, kamu lanjut kemana?
Ayundia Pratiwi
Aku rencananya mau lanjut di farmasi,
Reihanda
Gluck deh ya,
Ayundia Pratiwi
Aku kurang PD sih, kampusnya itu,
Bener-bener bagus dan cuma yg pinter yg masuk
Tapi semoga aja deh,
Ntar kalo sama-sama lolos,
kita sekampus dong
Reihanda
haha, semoga lolos Ayundia Pratiwi yg selalu merendah
Namanya Ayundia Pratiwi, orangnya baik dan pintar. Tidak seperti perempuan lainnya yang memprioritaskan penampilan, dia justru termasuk yang cuek. Tapi sebagai laki-laki aku melihatnya selalu lebih bersinar dibandingkan cewek-cewek lain di sekolah yang selalu memakai make up berlebih dan bergaya alay. Ayundia, selain pintar orangnya mudah akrab dan jangan mengira penampilannya cupu. DIa selalu terlihat memerhatikan penampilannya, tapi tidak berlebihan. Bisa dikatakan Ayundia adalah perempuan yang semua laki-laki impikan. Termasuk aku? Sepertinya.
Tapi, aku bukan tipe orang yang mudah jatuh cinta dan mendahulukan rutinitas PDKT yang buang-buang waktu, atau pun pacaran yang sering kali mengalihkan fokusku pada hal yang bukan prioritasku. Tapi aku tidak menyangkal jika aku mengagumi Ayundia. Mungkin dia akan berpikir, aku terlalu kaku membalas pesannya. Tapi percayalah, aku sendiri bingung harus membalasnya seperti apa, kalian pasti pernah mengalaminya bukan?
Ada beberapa hal yang mengganjal di pikiranku. Rasanya aku melupakan sesuatu.
Ku lihat kembali tasku dan memeriksa buku yang telah aku rapihkan. Ternyata bukan buku, tapi jaketku tertinggal di mini market. Aku mendengus kesal dan berjalan keluar rumah, mengambil jaket yang tertinggal. Sudah jam10 malam, jaketku mungkin sudah diambil orang atau diamankan petugas mini market.
"Pak? Apa tadi lihat kantong plastik hitam di atas meja di sana?" Tanyaku pada salah satu petugas. "Oh ini punya kamu? hati-hati ya Mas, di sini banyak yang suka nyuri. Untung aja tadi ada Mbak yang lapor ke sini." Ujar Petugas di depanku. "Iya, terimakasih." Ucapku sambil meninggalkan mini market.
Perempuan yang tadi dibicarakan petugas itu, pasti cewek yang tadi di meja denganku. Baru kali ini aku melihat perempuan yang begitu tidak merawat dirinya, dan menatap orang lain secara intens, tidak sopan, sok kenal, benar-benar urakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASUMSI
Teen FictionTentang Nadya dan Reihanda yang larut dalam asumsi yang mereka buat. Mereka pikir semuanya ada dalam kepala mereka, namun satu hal yang mereka lupakan. Bahwa bumi dihuni oleh milyaran kepala.