Warung Makan

2.4K 86 0
                                    

Hari sudah semakin sore, untung saja mereka sudah sampai di pos 1 dan mereka tinggal ke arah parkiran untuk mengambil mobil milik agam. Sebelum mereka ke parkiran mereka menyempatkan makan di warung pinggir jalan di dekat parkiran . karena mereka sudah sangat lapar mereka belum makan dari semalam . mereka hanya meminum saja tidak makan.

"Makan dulu di warung itu,aku takut kalian semua sakit" kata agam menunjuk warung itu yang tempatnya tidak jauh dari mereka "aku sudah lemas sekali ,aku sudah tidak kuat berjalan lagi" kata kara yang di angguki oleh freya dan fany.

Agam langsung menggendong kara,aron menggendong freya, dan rian menggendong fany . dan sam berjalan sendiri di belakang . tas agam aron dan rian di kedepankan.  Dan tas yang di gunakan freya kara fany di bawa oleh sam .

"Sudah jangan banyak omong kalian minta di gendong kan ,karna kalian cape" kata agam . dan ketiga peremluan itu pun terkekeh. 

Mereka pun sampai ke warung itu , di warung itu terlihat sepi mungkin karna sudah sore .

Mereka ber 7 pun duduk di tempat yang telah di sediakan oleh warung tersebut,tidak lama seorang ibu ibu datang menghampiri mereka ber 7 , mungkin umur ibu itu sudah 50 tahunan lah .

"Mau pesan apa neng,kang?" tanya ibu itu "hmmm,aku mau nasi goreng sama mie goreng bu" kata kara tersenyum kepada ibu itu "apa mau di samain semuanya neng?" tanya ibu itu lagi .
"Iya deh,samain aja semuanya bu" agam pun tersenyum kepada ibu itu .

Ibu itu pun masuk kedalam lagi untuk membuatkan pesanan yang mereka pesan .

"Ibu,ko warungnya sepi ya bu,kenapa?sebelumnya maaf saya lancang ngomongnya" kata fany .
"Iya neng,ini kan di masih daerah gunung,jadi disini jarang ada warga yang kesini hanya untuk makan,paling hanya para pendaki yang baru pulang mendaki doang neng" kata ibu itu sambil membuat pesanan mereka sambil mengobrol .

"Terus,ibu disini tinggal sama siapa?" sekarang sam yang berbicara "ibu disini hanya tinggal berdua dengan suami ibu,suami ibu sakit jadi ibu yang harus bekerja" kqta ibu itu lirih "suami ibunya dimana?" kata kara "suami ibu ada di dalam,lagi tertidur" kata ibu itu .

Tidak lama pesanan mereka selesai di sajikan , jadi mereka makan terlebih dahulu sebelum nanti mereka mengobrol banyak lagi dengan ibu itu.

"Selamat makan neng,kang" kata ibu itu tersenyum dan masuk ke dalam warung itu . "trima kasih bu" kata mereka ber tujuh kompak .

Mereka memakan makanan yang mereka pesan , dan mereka mengambil minuman di dalam kulkas .

Setelah mereka semua menghabiskan makannya , mereka merapihkan kembali .
"Gausah di rapihkan lagi,nanti biar sama ibu saja neng" kata ibu itu mengambil piring piring mereka bekas makan . "gapapa ibu,kita mau ngebantuin beresin ibu kan" kata kara tersenyum kepada ibu itu "terima kasih neng" kata ibu itu. Yang di angguki ke tujuh nya

"Ibu,suami ibu sakit apa?" kata aron lembut dan tersenyum "suami ibu sudah tidak bisa apa apa lagi,suami ibu sakit struk jadi ga bisa apa apalagi" kata ibunya sedih "udah di bawa ke dokter?" kata agam "belum,soalnya dari sini ke puskesmas jauh sekali,ibu ga kuat bawanya" kata ibu itu sudah mulai mengeluarkan air matanya.

Mereka ber tujuh merasa iba terhadap ibu itu. Mereka ber tujuh niat ingin membantunya.

"Kangg,nengg kalian sudah berapa hari di gunung itu" kata ibu itu "hmm sudah beberapa hari , lebih dari 3 hari bu" kata sam .
"Waduh lama sekali,kalian sengaja atau bagaimana?" kata ibu itu "kita cuman ingin memecahkan mitos doang ko bu" kata fany "ohh,allhamdulilah atuh kalian selamat,mungkin karna kalian kompak" kata ibu itu. 
"Memang nya kenapa bu?" kata sam penasaran ."ohh,tidak apa apa,saya ke dalam terlebih dahalu"kata ibu itu .

Mereka pun penasaran dengan ucapan ibu ituu .

"Bu,kita antar suami ibu ke puskesmas terdekat ya bu" kata agam "wah,benar kang?" ibu itu sangat senang "iya bu,dimana suami ibunya" kata aron . ibu itu pun mempersilahkan masuk dan menunjukan suaminya .

Agam,aron,sam dan rian tidak tega melihat kondisi suaminya ibu yang punya warung ,karna sudah kurus dan tidak bisa apa apa kecuali tidur dan duduk saja. Pantas saja ibu itu senang melihat kita ingin menolongnya. Aron agam sam dan rian meneteskan air mata karna mereka tidak tega,beginilah pengorbanan ibu warung demi bertahan hidup . padahal mereka bertujuh sering membuang buang uang hanya untuk bersenang senang .

Fany mengambil mobil milik agam di parkiran,untuk di bawa ke warung . untuk mengantarkan suaminya ibu warung. 

Nama ibu warung itu ibu inah .
Mereka ber empat menggendong suaminya ibu inah untuk di bawa ke puskesmas. 

"Kar,fany belum datang juga?" kata agam. "Belum gam" kara menatap suaminya bu inah. Mereka semua sangat tidak tega kepada suaminya bu inah.

"Ayo kita berangkat neng,kang nunggu apa?ohiya eneng satu lagi mana ya?" kata bu inah
"Fany sedang mengambil mobil,milik saya bu" kata agam "oalahh,akang bawa mobil?" kata ibu inah senang . "iya bu" kata agam tersenyum .

Tidak lama fany datang dan membawa mobil milik agam .

"Itu dia, yu kita bawa bapak ke dalam mobil" kata sam. Mereka pun menurut dan membawa ke mobil.

Ibu inah pun menutup warungnya terlebih dahulu. Dan fany kara dan freya pun membawa tas tas para lelaki.

"Semuanya sudah siap?" tanya agam yang ingin mengendarai mobilnya.
"Siap!" kata mereka semua.

"Maafin ibu ya ,ibu telah merepotkan kalian, kalian baik banget sama ibu dan bapak,padahal biasanya anak anak muda tidak peduli terhadap orang semacam kami" kata ibu inah tertunduk .
"Tidak apa apa bu,kami akan membantu ibu sebisa kita, kalau kita punya pasti kita bantu bu,kita bukan orang seperti itu yang membiarkan orang lain kesusahan " kata freya bijaksana "sekali lagi ibu ucapkan terima kasih pada kalian semua" kata ibu inah mengeluarkan air mata . "iya ibu sama sama " jawab mereka kompak .

Mereka pun melanjutkan perjalanan untuk menuju ke puskesmas terdekat, untuk mengobati suaminya bu inah. Mereka pergi menggunakan mobil agam dengan sedikit bercerita cerita .

Petualangan 7 sahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang