Part 1

323 18 1
                                    

Triiinggg!!!
Triiinggg!!!
Triiinggg!!!

Suara jam weker itu membangunkan seorang Gadis cantik yang sedang bermimpi indah dalam tidurnya. Gadis itu menggeliat dalam tidurnya seraya melihat ke arah jam weker itu, pukul 06:50 sontak saja Gadis itu langsung bangun dari tempat tidur dan berlari ke kamar mandi.

Tidak butuh waktu yang lama untuk mandi dan bersiap siap Gadis itu pun langsung memakai tas dan juga memakai sepatu dengan sangat cepat, tak lupa Gadis itu meraih skateboard kesayangannya itu, Lalu bergegas kebawah. Tanpa sarapan terlebih dahulu, Gadis itu berlari menuju ke pos satpam untuk meminta tolong mengantarkan ke sekolah karna dari rumah menuju jalan raya jaraknya lumayan jauh kalau berjalan kaki.

"Pak bisa antar saya kesekolah ga? Saya udah telat banget nih" Kata Gadis itu dengan wajah memelas.

"Iya iya Non, tunggu sebentar, saya ambil motor nya dulu" kata Pak Budy selaku satpam komplek.

Tak heran memang Gadis itu meminta tolong kepada Pak Budy, karena Gadis itu telah mengenal Pak Budy sejak umur 5 tahun begitu pun dengan Pak Budy sudah mengenal nya selama 10 tahun.

"Ayo naik Non" kata Pak Budy sambil menyodorkan helm setelah mengambil motornya.

"Iyaa Pak" ucap gadis itu setelah memakai helm nya dan langsung naik ke atas motor. Tiba tiba dipertengahan jalan macet.

"Agak cepet yaa Pak ngendarainnya, saya udah telat banget nihh" ucap Gadis itu sambil melihat arlojinya.

"Iya Non, ini juga Bapak udah cepet cepet" ujar Pak Budy dengan nada panik.

"Pak, ko ga jalan jalan sih?" tanya gadis itu keheranan.

"Aduhh, Non, kayanya macet dehh"

"Aduhh, Pak, terus gimana dong? Saya udah telat banget nihh, yaudah deh saya turun--" belum selesai Gadis itu berbicara Pak Budy lebih dulu memotong ucapan Gadis tersebut.

"Jangan atuh, Non! Nanti kalo Non telat gimana? Kan sekolah Non masih jauh" ucap Pak Budy dengan nada khawatir.

"Justru itu Pak, kalo saya ga turun saya bakal telat, lagian juga sekolahnya udah ga terlalu jauh ko, bapak tenang aja" seru Gadis itu seraya melepas helmnya dan menyodorkan nya ke Pak Budy.

Pak Budy mengambil helm itu dengan wajah khawatir "Tapiii...."

"Dadahhh.... Pak Budy, makasihhh yaa udah mau nganterin" teriak Gadis itu sambil berlari menjauh.

Pak Budy hanya bisa menghela nafas seraya tersenyum tipis. Anak itu! Emang ga pernah berubah, Hati-hati Non. Batinnya.

Setelah perdebatan singkat tadi. Akhirnya Gadis itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah Wulan Prisilla, sudah sampai didepan gerbang SMAN 21 Jakarta yang menjulang tinggi. Tempat Wulan yang akan menimbah ilmu selama tiga tahun kedepan.

Aduhh! Mampus!! Gerbangnya udah ditutup lagi! Harus gimana dong gue?!! Masa gue manjat, kan ga mungkin juga! Mana tinggi banget lagii! Ahh sialll!!! Makinya dalam hati.

"Heyyy kamuuu!!" Seru Pak Bambang selaku Guru Pembina OSIS.

Sedang asik asiknya melamun, Wulan dikagetkan dengan suara yang sangat tegas dan dingin itu.

Mampuss guee!!! Bakal kena hukum nihh gue! Rutuknya dalam hati. Wulan tidak henti hentinya merukuti diri nya sendiri yang masih sempat sempatnya melamun.

Dengan takut takut Wulan berbicara. "Saya Pak?" dengan wajah polosnya Wulan berbicara sambil menunjuk diri nya sendiri. Dan itu semakin membuat Pak Bambang naik pitam.

WULAN'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang