"Saya punya tugas buat kalian, pegang satu satu kertas ini dan kalian harus cari makna dari kata yang sudah ditulis di kertas itu dan kalian juga harus menerapkan 'kata' itu selama kegiatan MOS, waktu kalian sampe jam 1, MENGERTI?" kata Darren sambil menyodorkan sebuah kertas hvs kepada masing masing ketua kelompok, dengan nada tegas sambil melirik Wulan.
"MENGERTI KA" jawab serentak kecuali Wulan tentunya.
"Oke, jadi tugas yang saya suruh mencari arti dari 'kata' tadi itu dikumpulkan nya nanti jam 13:00 Wib. KALIAN MENGERTI?!" ujar darren lagi dengan nada tegas.
"MENGERTI KA!" jawab serentak kecuali wulan. Yah,wulan memang sangat malas mengikuti kegiatan ini dan dia hanya memutar kedua bola matanya dengan malas.
"Silakan kalian kembali ketempat kalian masing-masing." tukas darren lagi setelah itu dia pun kembali ketempat nya dengan wajar datar bahkan super duper datar.
Dengan tidak bersemangat Wulan pun berjalan kembali ketempat duduk dimana disana terdapat kelompok nya.
Wulan mendengus "Bisa perhatiannya sebentar ga? Males nih, gue kalo teriak-teriak"
"Kelompok kita suruh ngapain Lan? Susah ga? Itu kertas isi nya apaan?" Tanya Boby berturut turut.
"Kalo nanya satu satu ogeb!" ucap Eja dengan nada sinis.
"Udah Lan lanjut aja, apa yang lo mau ngomongin" lanjut Eja.
"Oke! Gue ga mau ngulangin ucapan gue nanti kalo kalian pada berisik! Kita disuruh cari kata makna ini 'Som Wist Ave'" Seru Wulan seraya menunjukan sebuah tulisan yang terpampang dikertas hvs.
"Maksudnya apaan sih Lan? Ko gue bingung yaa" kata Boby mengaruk lehernya yang tidak gatal.
"Otak lo mah emang setengah doang" ujar Danny dengan malas.
"Yeuhh, kaya ngerti aja lo! Kuda nil" seru Boby dengan nada sengit.
"Yeuhh, gue mah ngerti lahh, gini mah gampang bagi gue" Seakan tidak mau kalah Danny menjawab dengan nada tak kalah sengit.
"Alahh so Lo!!" saut Satya sambil menoyor kepala Danny.
"Coba buktiin kalo Lo bisa! Jangan ngomong nya doangan!" Kata Eja sambil menyodorkan kertas hvs itu.
Dengan gaya sombong nya Danny mengambil kertas tersebut dan memulai membaca isinya. Dengan dahi mengerutkan seolah olah berfikir keras.
"Bisa ga lo! Gitu aja lama!" gerutu Boby.
"Tau nih! Bisa ga sih lo" sambung Satya.
"Banyak gaya lo Dan!" seru yang lainnya.
"Sabar apa! Ini gue lagi mikir! Ganggu konsentrasi gue aja lo pada!!" ucapnya.
"Ah ke---"
"DIAMMMMMM!!!!" teriak Wulan sambil memejam kan mata, bahkan dari sebagian kelompok yang lain pada diam sangking kagetnya dengan suara Wulan, begitu pun dengan Darren dan kakak pembina lainnya.
"Kalian bisa diem ga sih!!! Bikin gue pusing tau ga!!! Kalo ga niat bantu! Jangan so tau!!! Gue aja yang jelasin, kalian cukup dengerin! Jangan sela ngomongan gue, kalo gue udah jelasin kalian boleh nanya!" Seru Wulan ekspresi kesal.
"Jadi tuh, kita disuruh cari kata makna dari kata yang gue sebutin tadi, setelah kita tau makna kata tersebut, kita harus menerapkan dikelompok kita, dengan begitu kelompok kita pastinya dapet nilai plus dari kakak pembinanya. Sebelumnya, kita maju dulu untuk mendeskripsikan apa makna dari kata tersebut, ga semua maju tapi ada perwakilan nya yang harus maju" lanjut Wulan panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
WULAN'S
Teen FictionWulan Prisilla seorang gadis yang mempunyai paras cantik, dan manis, dan mempunyai sifat yang baik, dan peduli terhadap orang yang dikenalnya. Tapi kadang dia juga bersikap dingin terhadap orang yang tidak dikenalnya. Tapi sayang, dibalik semua itu...