Chapter 3 : Mimpi

27 4 0
                                    

Di dalam kamar ku,aku masih saja mengolak alik hp Youra.Sampai aku dikejutkan dengan suara ketukan di pintu kamarku.Itu Jin oppa,dia mengantar makanan untukku.

"Seo Yunie,ayo makan.Kau pasti lapar kan ?",kata Jin oppa seraya manaruh makanan itu di meja dekat tempat tidurku.

Aku yang sedari tadi masih terbaring mulai bangun dan duduk.Lalu aku menyimpan hp Youra di dalam tas hitamku."Ehmmm oppa,kemana eomma ?",tanyaku pada Jin oppa yang ikut duduk disampingku.Yaa memang sedari tadi aku masuk kamar aku blum melihat Eomma.

"Eomma harus ke kantor Seo Yunie.Dia ada urusan mendadak.Sekarang makanlah,aku ada tugas sekolah yang harus kuselesaikan.Kalau sudah selesai makan,istirahatlah ya.Besok kau harus mendaftar sekolah kan ?",kata nya sambil mengasak rambut dark brown sebahuku.Dia berdiri dan memberikanku ruang untuk istirahat sebelum aku mendaftar sekolah besok.

Aku saat itu sangat lelah.Tubuhku serasa remuk.Aku mulai menghabiskan makananku.Dan beranjak tidur.Namun ntah mengapa mataku sulit untuk dipejamkan.

Jam menunjukkan pukul 7.30 malam.Aku tahu itu bukan waktu yang biasa kugunakan untuk tidur.Tapi tubuhku sangat lelah.Aku harus tidur secepatnya.Dan yaaa,aku berhasil tidur.

"Tidakkkkk.......Youra"
"Tidakkkkkkk......."
"Youraaaaa"
"Tidakkkkkkkkkk"

Aku bangun dari mimpi burukku dengan napas terengah engah.Aku merasa keringat dingin mulai membasahi tubuhku.

"Mimpi apa itu tadi ?"
"Apa maksudnya ?"
Aku mulai bertanya tanya pada diriku sendiri.

Aku merasa baru sekitar 15 menit aku tertidur tapi sebuah mimpi buruk menyergapku.

"Youra ?,tidak mungkin dia menyuruhku balas dendam pada pacarnya ?",gumamku seraya terus memikirkan mimpiku tadi.

Tiba tiba aku teringat sesuatu.Ya,hp Youra.Aku meraih tas hitamku dan berusaha mencari dimana letak hp itu.Dan aku menemukannya.

Aku mulai kembali mengotak atik hp itu.Aku memberanikan diriku untuk membuka aplikasi WhatsUp nya,agar aku bisa mencari tahu sesuatu tentang kematian Youra.

Sore tadi aku memang sempat membuka dan melihat lihat hp Youra.Tapi hanya bagian galeri yang sebagian besar terdapat foto kamilah yang berani kutelusuri.

Memang sebelum Youra nekat bunuh diri,dia sempat membuat status di WhatsUp nya.
"Kenapa kau meninggalkanku.Aku sangat mencintaimu.Aku tidak mau kehilanganmu.Daripada aku kehilanganmu,lebih baik aku mati.Aku akan mengakhiri hidupku sekarang"

Berdasarkan status itulah aku mengambil kesimpulan bahwa Youra baru saja mengakhiri hubungannya dengan kekasihnya yang menurut penuturannya saat ini ada di Daegu~tempat asal Youra sebelum pindah ke L.A~

Aku mulai meneliti satu persatu chat Youra.Dan diurutan paling atas terpampang namaku.Bahkan pesan terakhir yang ku kirimkan padanya belum sempat dia buka.

Aku kembali menelusuri siapa saja orang yang terakhir kali Yeora hubungi.Dan ada sebuah kontak WhatsUp yang menarik perhatianku karena namanya yang berbeda dari nama kontak lain."My BF Soobin💖" ya,itu namanya.

Aku membuka percakapan terakhir Youra dengan orang ini.Kecurigaanku dari awal pada kontak ini terbukti.Dia adalah pacar Youra,orang yang membuat Youra bunuh diri.

Seketika emosiku meluap ntah mengapa.Tapi yang kurasa saat ini,aku tidak bisa mengendalikan emosiku.

Aku melempar hp Youra ke arah sofa di dekat jendela kamarku."Pembunuhhhhh,kamu pembunuhhhh",tanpa aku sadari aku berteriak seperti orang kesetanan.

Mungkin karena mendengar teriakanku,Jin oppa tiba tiba masuk ke kamarku dengan tergesa gesa.Dia langsung memelukku yang saat itu sedang histeris.

Dalam dekapannya aku masih saja bergumam dengan gumaman yang sama "Kau pembunuhhhh,pembunuhhh".

"Apa pembunuh ?,siapa yang kau maksud pembunuh ?",tanya Jin oppa kepadaku.Tiba tiba tangis histerisku berhenti,berganti tatapan kosong.Aku saat itu bingung dengan diriku sendiri.Apa yang kulakukan tadi ?

Aku merasa diriku tiba tiba tak terkendali.

Sementara itu Jin oppa masih mendekapku kuat sambil terus menciumi rambut dark brown ku.Yaaa,aku baru hari ini lagi merasakan kasih sayang seorang kakak.

"Hey hey dengar,tenangkan pikiranmu.Dan kembali tidur adikku.Mungkin kau akan lebih tenang.Oppa akan menemanimu disini sampai kau tertidur",katanya sambil membaringkanku di pangkuannya.

Dia terus menenangkanku sampai aku kembali terlelap.

Jin oppa terimakasih sudah menjadi kakak terbaik untukku.

Hallo aku up lagi nih
Maaf kalau kurang berkenan

Jangan lupa Voment ya
Saranghae:)

BrokenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang