Hello My Love!

2.5K 218 36
                                    

Seoul, 24 Februari 2019

"Gomawo, Hyung" ujar Sungjae saat van BTOB yang membawanya dari bandara berhenti di lobby apartemen.

"Selamat istirahat, Sungjae-ya" jawab manajernya sambil membuka pintu belakang mobil untuk mengeluarkan koper milik Sungjae.

"Nanti setelah makan siang kan, Hyung?"

"Yes, kau mau kujemput jam berapa?"

Sungjae menggeleng. "Aku bawa mobil saja"

Manajernya menoleh dengan wajah penuh tanya.

"Sooyoung sudah pulang, aku ingin bertemu dengannya" Sungjae tertawa kecil. Wajahnya sedikit memerah karena terpaan angin musim dingin ditambah bayangan akan segera melihat kekasihnya lagi setelah hampir sebulah berpisah.

"Aha!" manajer BTOB menjentikkan jari. "Pokoknya kau jangan telat saja.."

"Jangan khawatir, Hyung"

"Dan tolong ingatkan Sooyoung, dia menjanjikan coklat untukku" Manajernya menoleh sebelum memasuki mobil.

"Arraseo, akan kubawakan nanti atau besok." Sungjae melambai. "Hati-hati, Hyung"

....

Sungjae meninggalkan sepatunya berserakan di depan pintu. Ia akan langsung pergi lagi setelah mandi dan sarapan, alasannya dalam hati.

Bila Sooyoung ada disini, gadis itu akan menjerit kesal lalu merapikan sepatu Sungjae sambil mengomel panjang lebar. Sudut bibir Sungjae terangkat, ah ia rindu sekali..

Sungjae meninggalkan koper kecilnya di depan lorong. Nanti, ia akan merapikannya nanti malam. Di telinganya kembali terngiang omelan Sooyoung, bagaimana gadis itu menceramahinya tentang kerapian lalu mengadu pada Sami soal kejelekan Sungjae dalam hal yang satu itu, lalu Sami akan mengeong sinis kepada Sungjae.

Park Sooyoung... Seolah kamarnya di dorm Red Velvet tidak penuh dengan tumpukan barang saja..

Langkahnya terhenti melihat sebuah mug terletak di atas meja, berisikan susu coklat yang sudah tinggal setengahnya. Kening Sungjae berkerut, ia tidak ingat pernah minum susu coklat akhir-akhir ini. Apalagi meninggalkan gelasnya sembarangan begini.

Mendadak ia menepuk kening. Ah! Ia bangun terlambat saat akan berangkat ke Vietnam. Manajernya yang sudah tiba di lobby dengan sepenuh hati menyarankan Sungjae untuk mandi di Vietnam saja pagi itu, yang dengan sepenuh hati juga ditolak oleh Sungjae. Untungnya ia sudah selesai packing dan memilih pakaian untuk dikenakan di bandara jadi hanya butuh waktu 10 menit untuk bersiap-siap. 

Salah siapa membookingkan penerbangan pagi untuknya? Salah siapa pacarnya berada di belahan bumi lain yang berbeda siang dan malam dengannya sehingga ia harus terjaga sepanjang malam hanya untuk melepaskan rindu?

"Mungkin aku memang lupa mencucinya" putus Sungjae akhirnya. Ia tak ambil pusing lagi.

Sungjae membuka pintu kamar utama sambil melepaskan coatnya. Ia sedang melepaskan jam tangan ketika sudut matanya menangkap sesosok tubuh berbaring di balik selimut, rambut hitam dan panjangnya terurai di sekitar bantal. Ia berjingkat mendekati tempat tidur untuk bisa memandang wajah itu lebih jelas. Sudut-sudut mulutnya terangkat dan matanya berbinar cerah. Pintu apartemen ini hanya bisa dibuka dengan sidik jarinya dan sidik jari milik Park Sooyoung.

Sungjae mendudukkan diri di sisi tempat tidur. Ia memperhatikan wajah Sooyoung yang masih terlelap. Kekasihnya tampak damai seperti bayi, desahnya dalam hati. Tangannya terjulur untuk menyibak anak rambut dari wajah Sooyoung. Sangat cantik walau mulutnya terbuka dan ada sedikit jejak basah di sudut bibirnya.

Cerita Pendek (SungJoy)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang