Satu anak mati. Dua anak hidup. Dua anak mati. Satu anak hidup. Lima belas anak mati. Satu anak hidup. Ya hanya satu anak hidup.
Dominick Duminy mencintai Ratu Vodoo seperti kurcaci takhluk pada perintah seorang peri, jahat dan penuh kerusakan hati.
Tradisi-tradisi menari sadis, ramalan begitu magis, dan dunia mengenal Ratu Vodoo begitu fantastis.
Anak-anak mati. Lima belas anak mati. Satu orang anak hidup. Dominick Duminy bermain api dari besar mulutnya sendiri
; mengabu sejarah orang-orang mati, mayat-mayat suci, arwah-arwah yang diyakini. Vodoo!
2019
YOU ARE READING
Palagan Nama-nama
Poetry#331 in Kenangan (Feb, 27th of 2019) #9 in Memoar (Feb, 28th of 2019) #347 in Kenangan (Mar, 1st of 2019) #304 in Kenangan (Mar, 2nd of 2019) #361 in Kenangan (Mar, 2nd of 2019) #279 in Kenangan (Mar, 3rd of 2019) #316 in Kenangan (Mar, 4th of 2019)...