Maria Pankratia Mete Seda

30 4 0
                                    

Sebuah nada dari noda meruyak sumbang suara. Orang-orang dengan surga puja terasa alien. Pohon-pohon mohon. Konon-konon kanon. Hamparan harapan yang terbakar.

Seorang teman penggila air marah pada api, kau tersenyum dan melipat sejarah itu dalam kertas rahasiamu. Kau baca nasib di Kuta, jantung desamu menari-nari Pendet.

Sudah kutulis cerita magis tentang Tuhan di pohon manggis, katamu. Hasilnya aku belum jua ketemu kenapa ada kejujuran di kulit manggis selalu. Tidak. Kejujuran hanya milik Tuhan yang tak tampak.

Yang mencintai jalan-jalan, berdiam di dalam lengang beberapa simpang, menjadikan pohon tempat segala konon yang kanon. Sungguh.

2019

Palagan Nama-namaWhere stories live. Discover now