Dokter

8.9K 544 24
                                    

Mark As Your Dokter

**

Kali ini udah kali ke 4 aku ke rumah sakit ini.

Penyakit ku gak separah yang kalian pikir, cuman kecapean.

Tapi, entah kenapa aku harus ke rumah sakit lagi. Aku gak suka rumah sakit tau!

"Pasien atas nama Minhyeol silahkan masuk ke ruangan 24, dokter Mark." panggil suster di depan ruangan dokter Mark.

Aku berjalan ke arah ruangan itu lalu terseyum ke suster yang udah sering aku lihat, iyalah, aku udah sering ke rumah sakit ini.

"Silahkan masuk." aku mengangguk mengikuti suster ini dari belakang.

Dokter Mark menatap ku seraya tersenyum, "Hari ini kita lihat keadaan kamu ya?"

Aku terseyum, "Iya, dok."

Aku berbaring di kasur, dokter Mark ambil stetoskopnya.

"Kamu udah lebih baik. Tapi masih harus kesini lagi." katanya setelah periksa aku.

Aku bangun terus duduk di bangku depan meja dokter.

"Sebenernya saya ini sakit apa sih dok? Kok harus sering-sering kesini ya?" tanyaku.

Ya aku jelas penasaran dong. Orang kata dokternya aku cuman kecapean doang.

Tapi kenapa harus periksa melulu? Kan di rumah istirahat bisa.

"Kamu itu kecapean, jadi saya mau kontrol terus." jawabnya sambil menulis catatan kesehatanku.

Aku mengernyit, "Harus kesini terus ya dok? Maksud saya, saya kan cuman kecapean. Jadi, kenapa saya gak istirahat di rumah aja?"

Dokter Mark menaruh pen nya, "Saya pengen rawat kamu lebih intens. Kan emang sudah tugas saya." katanya sambil senyum.

"Banyak dok yang lebih parah dari saya. Dokter fokus ke mereka aja ya? Hari ini udah deh ya, dok? Saya di rumah istirahat."

Dokter Mark mengangguk, "Ya udah, ini yang terakhir kamu disini. Gantian saya aja yang ke rumah kamu." eh?!

Aku menggeleng cepat, "Ngapain, dok? Saya gak punya rumah tau. Saya ngekos. Kosan saya kecil." tolakku pake alasan kosan ku kecil.

Ya emang kecil sih.

"Gapapa. Saya udah biasa. Saya juga tinggal dikosan." skakmat udah ini mah.

"Tapi di biodata pasien, alamat kamu ditulisnya perumahan. Kamu bohong?" ujarnya sambil membaca biodata ku.

Ini dokter ada-ada aja.

"Ya enggak lah, dok. Saya baru pindah 2 hari lalu ke kosan. Rumah mama saya jauh dari tempat kerjaan saya." kataku mengelak.

"Oh. Ya sudah. Mana alamat kosan kamu? Saya datang kesana hari Selasa sama Jumat jam 17.30. Kamu bisa?" aku mengangguk.

"Ini alamatnya. Bisa kok, dok." aku udah gak bisa nolak.

Setelah itu, aku bangun dari bangku, "Makasih, dok. Saya permisi." ujar ku lalu beranjak keluar ruangan.

mark as your ft. mark leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang