Anak ibu kantin

2.2K 220 3
                                    

As Anak Ibu Kantin

-----

"Kantin lah ayo!"

Aku menggeleng, "Males, lo sendiri aja."

Shuhua mendecak, "Pantes gede betis lo! Sering males sih."

"Apaan bawa-bawa betis?"

Dia menggeleng, "Gak, gak ada apa-apa. Sudah ya, saya ke kantin, hati-hati dibelakang."

Kan sialan.

Aku berdiri, "Ikut deh ikut."

"Penakut amat." dan gak aku gubris.

Bukannya apa, kemarin malam, aku baru nonton film horror keluaran terbaru.

Dan serius ya, itu serem banget! Aku yang seharusnya udah bisa tidur jam 23.00 jadi gak bisa, dan berakhir aku tidur jam 1.30.

Makanya itu, scene-scene seremnya itu masih keputer di otak.

Daripada aku mati ketakutan, mending ikut Shuhua ke kantin.

Oh ya, jadi, dikantin ku itu ada 1 ibu kantin yang anaknya udah lulus SMA, kayaknya tahun lalu baru lulus deh.

Trus ya, anak ibu kantin ini, duh, tampan gila.

Jadi setiap istirahat tuh kantin rame banget, cuman buat liat dia.

Aku gak termasuk kok. Cuman kalo diajak Shuhua ke kantin aja, jadi sekalian liat.

"Duh, rame banget itu tempatnya Mark." ujar Shuhua.

Ya itu, Mark namanya. Punya campuran Kanada gitu.

Sebenernya, mereka keluarga berada. Tapi karena mamanya Mark suka masak, jadilah dia jualan disini.

Enak sih masakannya.

"Rejeki cogan gitu."

Shuhua meringis, "Kalo gue jualan disini, rame gak ya? Kan gue cantik?"

Aku spontan menatapnya, "Iya rame. Minta ngutang."

"Meremehkan banget sih Nad!"

Aku terkekeh, "Gak lah gak lah. Tapi emangnya lo mau jualan di kantin gini?"

Dia mengangguk samar, "Lumayan biar dapet duit tambahan."

"Puji Tuhan, dia datang."

Um, itu kata Mark saat aku sama Shuhua berhenti di tempatnya.

Mungkin dia ngomong gitu karena dia tau aku mau beli makanannya?

"Eh, hai kak." sapaku canggung.

Dia hanya senyum.

Shuhua menyenggol lenganku, "Cepetan, rame dibelakang. Jangan pacaran terus."

Aku mendelik, "Iya-iya."

Selesai memesan, aku langsung bayar.

mark as your ft. mark leeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang