Our Decision ☑

4.9K 489 31
                                    

Pipp Pipp

Alarm mobil itu menyala, menandakan jika mobil itu sudah terkunci rapat dalam garasi sebuah rumah mewah di salah satu kawasan perumahan elite Seoul. Sosok pria tampan dengan balutan jas hitam formal mewah, berjalan dengan santai memasuki pintu utama rumah tersebut dengan raut wajah lelahnya. Maklum saja, jam kini sudah menunjukkan pukul 10 malam dan ia baru saja sampai di kediamannya satu menit yang lalu.

Baru saja pria itu berjalan masuk melewati ruang tengah, ia dikejutkan oleh langkah dan jerit antusias seseorang. Melihatnya, ia pun hanya bisa mencoba menyunggingkan senyum sekenanya dan berusaha untuk menggendong sosok anak laki-laki berbalut piyama biru muda yang sedang membawa satu mainan dino kesayangannya.

"Ayah! Jeno rindu!" ujar anak bernama Jeno itu sambil tersenyum ceria dalam gendongan sang ayah yang juga turut menyunggingkan senyumnya, menampilkan dua buah lesung di kedua pipinya.

"Hai, jagoan. Kok belum tidur?" tanya Jaehyun sambil mengusak sayang rambut hitam Jeno yang sudah sedikit memanjang.

"Jeno menunggu papa! Ayah janji mau main dino sama Jeno!" ujar Jeno sambil menunjukkan mainan dinonya buat Jaehyun merasa bersalah.

"Maaf, ya jagoan. Tapi ini sudah malam. Jeno tidak mengantuk?" tanya Jaehyun kembali yang mendapat gelengan kepala dari sosok putranya tersebut. Jaehyun hanya bisa menghela nafasnya, ia tahu jika sebenarnya putranya itu sudah benar-benar mengantuk, apalagi kedua matanya saja sudah terlihat memerah begitu.

"Jen-"

"Jeno sayang, ayo diminum dulu susunya. Ini sudah malam, nanti papa tem-"

"Papa, Jeno mau main sama ayah!" potong Jeno sambil memeluk leher ayahnya erat-erat, menolak untuk menuruti papanya yang kini membawakan segelas susu cokelat kesukaan Jeno yang biasa akan selalu ia minum sebelum tidur.

"Tapi Jeno-"

"Hei, jagoan. Ini sudah malam. Sudah waktunya Jeno untuk tidur. Jadi Jeno minum susunya ya dan-"

"Tidak mau!" tolak Jeno lalu segera menenggelamkan kepalanya di ceruk leher ayahnya buat Jaehyun dan papanya, Doyoung hanya bisa saling berpandangan.

"Jeno?" panggil Doyoung yang masih tak mendapat balasan apapun dari putranya tersebut, buat Doyoung hanya bisa menghela nafasnya kembali.

"Bagaimana jika malam ini ayah yang temani Jeno untuk tidur?" ujar Jaehyun buat Jeno kembali mengangkat kepalanya untuk menatap sang ayah.

"Mau! Jeno mau!" balas Jeno dengan cerianya, ia memang sedang rindu ayahnya tersebut dan ia ingin sekali menghabiskan waktu malam ini dengan ayahnya yang beberapa waktu belakangan ini sulit untuk ia temui. Ya, maklumlah Ayah Jung ini kan memang seorang pebisnis handal yang sangat sibuk dengan segala jadwal rapat temu klien dan lainnya. Jadi sangat wajar jika ia jarang sekali untuk berada di rumah.

"Kalau begitu, Jeno minum susu Jeno dulu dan tunggu ayah di kamar Jeno ya? Ayah ingin mandi sebentar." ujar Jaehyun memberi pengertian yang untung saja langsung dituruti oleh sang anak.

Butuh waktu hampir setengah jam bagi Jaehyun untuk menemani putranya itu hingga benar-benar tertidur di kamarnya. Awalnya Jeno memang sudah terlihat amat mengantuk, apalagi sewaktu Jaehyun memasuki kamar putranya itu setelah sempat membersihkan diri tadi. Namun, bukannya langsung tertidur, Jeno malah sangat senang ditemani oleh ayahnya dan terus berceloteh ini dan itu. Ya, anak laki-laki yang sebentar lagi akan berusia enam tahun itu memang sangat senang untuk menceritakan tentang harinya dan teman-temannya kepada sang ayah.

Dan setelah Jeno tertidur, akhirnya Jaehyun pun bisa keluar dan kembali masuk ke dalam ruang kerjanya. Ya, selelah apapun Jaehyun, jika ia ada di rumah, waktunya memang terkadang tetap banyak ia habiskan di dalam ruang kerja yang bersebrangan dengan kamar tidur Jeno. Entahlah, mungkin ini jadi salah satu kebiasaan buruk Jaehyun juga sejak dulu, workaholic yang hampir gak ingat waktu untuk istirahat dan selalu lebih memprioritaskan pekerjaannya selelah apapun dirinya.

La Familia (JaeDoJen Fanfiction) [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang