La Familia (JaeDoJen Fanfiction) [REVISI]

Imperfect Family ☑

Original from noche (JaeDo vers)

------------

Namanya Jung Jaehyun, seorang pengusaha muda tampan nan terpandang diusianya yang sudah mencapai kepala 3. Sejak usianya menginjak 23 tahun dan lulus dari salah satu universitas ternama di Amerika Serikat, ia resmi menjadi salah seorang pemimpin perusahaan Jung Corp, sebuah perusahaan besar yang berkembang dari generasi ke generasi dan ia merupakan generasi ketiga yang memimpin perusahaan besar itu.

Semua orang selalu mengelukan namanya, mengagumi pembawaan dirinya memimpin sebuah perusahaan terbesar di Korea, mengakui harta kekayaan serta aset triliunan miliknya yang tersebar di penjuru Korea bahkan ada dibeberapa negara lainnya. Jangan lupakan juga dengan ketampanan serta wibawanya menjadi salah satu sosok pengusaha yang paling disegani di dunia begitu juga dengan jejeran para wanita yang menunggu untuk dilamarnya. Namun sayang, semua tak sesuai harapan karena Jung Jaehyun telah menetapkan satu pilihannya bahkan sejak 6 tahun lalu, jauh sebelum ia meraih puncak tertinggi kesuksesaannya sekarang dan menjadikan sosok pria manis yang bekerja disebuah media besar sebagai tambatan hatinya. Dan orang yang beruntung itu bernama Kim Doyoung.

"Kim Doyoung-ssi!" panggil seorang pria berkacamata sambil membawa sebuah map tebal berisi script program sebuah acara.

"Ya, ada apa?" balas Doyoung lengkap dengan senyum manisnya, terlihat begitu ramah.

"Ini script yang anda minta, sudah melewati revisi juga dan-"

"Bisa tolong antarkan script itu ke ruanganku? Aku sedang terburu ke ruang rapat sekarang." potong Doyoung yang langsung diangguki oleh Jungwoo.

"Baik, Doyoung-ssi akan saya antarkan script ini ke ruangan anda."

"Terima kasih." balas Doyoung lalu segera mengambil langkah menuju ke ruangan rapat.

Kim Doyoung adalah seorang Executive Producer muda disebuah stasiun tv nasional di Korea. Namanya menjadi banyak perbincangan berkat berbagai program acara yang dibawahinya meraih kesuksesan bahkan merajai rating mingguan tertinggi. Ia seorang pekerja keras yang tak mudah puas dengan hasil yang ada dan selalu mencoba selalu menjadi yang terdepan dibalik tampilan simple serta ramahnya itu. Banyak dari rekan sepekerjaannya yang begitu mengagumi sosok Doyoung dan selalu mencoba berusaha akrab dengannya yang memang terkenal ramah meski terkadang suka bersikap tegas juga profesional saat bekerja.

Hampir dua jam rapat dimulai dan kini Doyoung sudah bisa keluar dari ruang rapat dan kembali keruangannya untuk mengambil barang-barangnya sebelum pulang ke rumah. Ya, hari ini ia pulang cukup awal karena program baru yang mereka bahas sudah mencapai kesepakatan dan siap untuk digarap.

"Malam, Doyoung-ssi." ujar salah seorang rekannya begitu ia keluar dari ruangannya, untuk segera pulang.

"Malam juga. Jangan lembur malam ini. Segeralah pulang agar besok bisa fit menggarap program baru kita bersama." ujar Doyoung disertai dengan senyumannya.

"Ya, Doyoung-ssi. Terima kasih." balasnya sambil sedikit menundukkan kepalanya, merasa segan dengan sosok atasannya itu.

Drrttt Drrrttt

Senyum kembali merekah di bibir Doyoung saat mendapati satu panggilan di ponselnya, dari sosok yang sangat ia sayangi yang telah menunggunya di rumah.

"Malam, sayang.." ujar Doyoung yang langsung dibalas kekehan dari sosok diujung telepon sana.

"Papa dimana? Bibi Kwon bilang papa akan pulang cepat hari ini." Doyoung hanya bisa terkekeh mendengar pertanyaan dari putranya itu.

"Papa sedang dijalan pulang ke rumah, sayang. Dan apa Jeno sudah makan malam, hmm?" ujar Doyoung sambil memasuki kursi belakang sebuah mobil putih yang menjemputnya di lobby.