Sunday Morning ☑

4.2K 407 14
                                    

Jaehyun hanya bisa menyunggingkan senyum saat mendapati sang suami, Doyoung yang mulai sibuk berbenah di dapur rumah mereka. Sebenarnya ini adalah pemandangan yang amat biasa yang sering ia lihat di setiap paginya bahkan sejak 10 tahun mereka mengarungi bahtera rumah tangga bersama. Hanya saja, entahlah ia merasa begitu rindu dengan suaminya itu. Maklum, sudah hampir seminggu ini ia keluar kota karena urusan pekerjaan. Dan baru semalam, bahkan mendekati tengah malam, ia baru saja sampai rumah setelah menjalani beberapa jam penerbangan yang sempat delay juga.

"Morning." ujar Jaehyun sambil memeluk belakang tubuh suaminya, buat Doyoung sempat terlonjak kaget.

"M-morning. Astaga kamu ngagetin aku aja deh." balas Doyoung setengah kesal. Untung aja berbenahnya sudah selesai. Kalau tidak, mungkin piring atau gelas yang sedang ia benahi bisa saja jatuh ke lantai dan membuat pekerjaannya jadi semakin banyak.

"Ayo sarapan. Aku udah buat nasi goreng sosis kesukaanmu dan putramu itu." sambung Doyoung buat Jaehyun terkekeh.

"Putra kita, sayang. Jeno itu putra Jung Jaehyun dan Jung Doyoung." ujar Jaehyun sambil mencubit ujung hidung suaminya sayang.

"Iya tapi hampir semua sifatnya benar-benar mirip kamu. Bahkan tiga hari ini dia benar-benar membuatku hampir darah tinggi karena terus menangis mencarimu. Kamu kasih apa sih ke putramu itu?" mendengarnya, Jaehyun hanya bisa tertawa saja. Ia tau seperti apa sifat putranya tersebut. Sebandel dan semenggemaskan apa dia sampai buat beberapa orang tak berdaya untuk menjaganya bahkan tak kuasa untuk mencubitnya karena sangkin menggemaskannya, ya salah satu contohnya ya seperti Doyoung ini.

"Mungkin karena kamunya lagi cinta-cintanya banget sama aku pas program buatnya jadi dia-"

"Hei gak usah sefrontal itu ya!" potong Doyoung dengan wajah memerah, malu sekaligus menahan kesalnya. Apa-apaan suaminya itu. Baru aja ketemu lagi, baru aja tadi sok romantis lagi kayak pengantin baru. Eh tiba-tiba mendadak mulai ngeselin lagi ck!

"Kamu bangunin Jeno dulu sana! Kita sarapan. Dia pasti seneng banget kalo tau papanya udah pulang." sambung Doyoung buat Jaehyun terkekeh. Lucu aja gitu melihat suaminya sok cuek, sok jutek padahal sih dalam hati suka cemburuan juga. Bukan cemburuan karena apa ya, cemburunya karena gak bisa sedeket kayak Jaehyun-Jeno hahaha

Kalau kata Doyoung sih "Yang hamil siapa, yang capek bawa-bawa selama 9 bulan siapa, yang sakit ngelahirin siapa, eh pas keluar deketnya malah sama siapa!" ya gitulah Doyoung. Iri dia gimana bisa Jeno bisa lebih deket dan manja sama papanya dibanding sama dirinya yang bahkan 24/7 selalu sama dia terus. Ck, Doy kalo memang iri, gampang kok program lagi aja. Jaehyun pasti seneng, gak bakalan nolak dia dan siapa tau aja, yang setelah ini malah deketnya bisa sama kamu HAHAHA

Ide bagus. Ntar malem mungkin bisa dicoba EHE - inner Jaehyun

Sreekkkk

"Papiiii aku masih ngantuk." erang Jeno dengan mata masih terpejam meski ya sinar matahari itu udah nyorot pas banget ke matanya. Tapi, namanya juga masih ngantuk, masih betah buat bergelung lama di selimut, ya dia nolak buat bangun. Di tambah, hari ini hari Minggu, hari bebas untuk bangun siang, yeay!

"Ah jagoan papa masih ngantuk, iya?" ujar Jaehyun yang kini udah dudukin dirinya di pinggir ranjang putranya, sesekali mengusap rambut hitam nan tebal putranya itu.

"Papa? Hehe Jeno masih mimpi ya ternyata." gumam Jeno dengan mata yang masih setengah terpejam.

"Ayo bangun, jagoan. Papi udah buatin nasi goreng sosis kesukaan kita loh. Dan Jeno beneran gak kangen nih sama papa? Padahal papa kangen banget loh sama Jeno-"

La Familia (JaeDoJen Fanfiction) [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang