[IMAGINE PROJECT]
Kami hanya teman kok - Y/n
Iya, nggak lebih - Seungmin
Gobloknya dikurangi bre - Felix
Digebet orang baru nyadar lo - Hyunjin
Bukan temen gue - Jisung
Sama gue ae - Hwall
Start : 01 Februari 2019
Finish : 07 Mei 2019
⚠️ Imagine
⚠️...
Kamu menguap lagi, ini mungkin udah kelima kali kamu menguap sejak duduk di kursi itu.
Sejak tadi kamu ke UKS kira-kira satu jam yang lalu, Seungmin belum juga mau buka mata dia, dan kamu nggak tega kalau harus bangunin Seungmin.
Tadi kamu sempat keluar sebentar, shalat ashar. Terus waktu kamu balik, Seungmin masih di posisi dia yang sebelumnya. Jadi Seungmin belum bangun.
"Y/n,"
Kamu noleh ke arah pintu waktu denger suara yang nggak asing, ternyata itu Jisung, cowok itu jalan kearah kamu sambil pasang wajah khawatir.
"Lo kenapa masih disini?"
Kamu kaget Jisung nanya kayak gitu, jelas kamu disini buat temenin Seungmin yang masih belum bangun sampe sekarang.
"Seungmin.."
Jisung noleh ke arah yang kamu tunjuk, cowok itu mendengus lihat wajah kamu yang ditekuk terus.
"Lo pulang sekarang, gue anter."
"Gue mau nunggu Seungmin bangun."
"Udah sore, Y/n. Disini juga masih banyak yang bakal jagain Seungmin, lo gue anter aja ya? Nanti lo dicariin sama Mama lo kalo nggak pulang."
"Mama nggak di rumah."
"Y/n."
"Lo kalau mau pulang ya pulang sana, nggak usah ngajak gue, gue mau temenin Seungmin sampe dia bangun!!"
Kamu kebawa emosi sampe teriak sambil berdiri, padahal sejak tadi kamu nahan supaya nggak keluarin suara keras soalnya takut bangunin Seungmin yang kelihatannya capek banget.
Tapi suara kamu yang barusan berhasil buat Seungmin bangun dan mengerang nahan sakit karena kakinya gerak, kamu langsung panik dan nanya ini itu ke Seungmin.
"Seungmin mana yang sakit? Kaki? Kepala lo pusing nggak? Maaf, maaf gue nggak sengaja teriak. Lagian si Jisung maksa gue biar pulang dulu."
Seungmin yang masih nutup mata itu buka matanya perlahan, dia kelihatan kaget waktu lihat kamu ada di sampingnya. Kamu agak bungkukin badan waktu nanya, jadi muka kamu sama Seungmin jaraknya deket.
"Y/n."
"Jisung lo pulang sendiri atau gue tendang?!"
Jisung yang lihat wajah garang kamu langsung gelagapan dan lari keluar UKS, di depan pintu kamu sempat lihat Felix ngintip, tapi Felix langsung sembunyi di balik pintu waktu ketahuan sama kamu.
Mereka langsung pergi ninggalin kamu yang kesel, sementara kamu denger suara Seungmin yang kayak nahan tawa.
Kamu nunduk buat natap Seungmin, emang Seungmin nahan tawa lihat kamu yang marahin Jisung sampe cowok itu kabur.
"Kenapa lo ketawa?"
Sekarang kamu malah kesel sendiri ke Seungmin, udah ditungguin bangunnya lama banget, eh udah bangun malah ngetawain.
"Lo lucu kalau lagi marah."
"Apaan sih, lo bangun lama amat, gue kira mati."
"Kalau gue mati, lo bakal nangis tujuh hari tujuh malem dong."
"Hilih, pede amat."
"Hahaha. Gue nggak mau mati dulu, sebelum lo nemu penjaga lo yang baru. Kan lo itu langka, kalo nggak ada yang jaga takutnya punah."
"Anjir, omongan lo! Bangun, pulang!!"
Kamu pukulin tangan Seungmin sampe Seungminnya ngaduh, bukan karena kesakitan, pukulan kamu nggak ada efeknya malah. Ngelihat Seungmin yang ngaduh kesakitan ngebuat kamu ketawa, makanya Seungmin pura-pura kesakitan gitu.
"Ayo pulang, takutnya calon Mama mertua nanti marah. Hahaha."
"Ha-ha-ha. Udah sana masuk, bilang ke calon Mama mertua kalau calon menantunya yang paling ganteng ini nggak bisa mampir."
"Seungmin!!"
"Hahaha, gue balik dulu. Jangan kangen. Assallamu'alaikum."
Sebenarnya kamu punya niat mau nendang kaki cowok sok kepedean itu, tapi dianya keburu tancap gas goes sepedahnya ninggalin halaman rumah kamu.
"Wa'alaikumsallam."
Seungmin emang terkenal dingin ke cewek kalau lagi di sekolah, tapi beda banget kalau dia sama kamu. Iya cuma sama kamu, dia nggak bersikap kayak gitu kalau didepan cewek lain.
Tapi kamu anggap kalau sikap itu wajar ditunjukkan oleh kakak pada adiknya, dulu abang kamu juga sering bersikap manis ke kamu. Jadi kamu biasa aja.
"Assalamu'alaikum,"
Waktu kamu masuk rumah, suasana sepi banget. Pasti asisten rumah tangga di rumah kamu sudah pulang, dan Mama kamu belum pulang kerja. Kamu di rumah sendiri lagi.
Dan disaat seperti ini kamu mulai kangen sama abang kamu, dulu abang kamu selalu nemenin kamu dan ngajakkin kamu main supaya nggak sedih walau Mama kamu sibuk sama kerjaan.
"Bang, Y/n kangen."
Setiap kamu natap foto abang kamu yang sengaja kamu pasang di salah satu figura di kamar kamu, pasti kamu bakal mulai netesin air mata. Keinget semua kenangan indah kamu sama abang kamu dulu.
"Bang Woojin baik-baik yah disana."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.