Seungmin diem, nggak nyangka sama jawaban kamu. Sementara kamu nunduk, entah udah berapa tetes air mata yang jatuh, yang pasti mata kamu udah panas banget, rasanya kamu udah nggak kuat lagi buat nangis.
"Gue benci kalian yang kayak gini, gue benci kalian yang egois satu sama lain."
"Dan gue benci sama diri gue sendiri karena udah ngerusak persahabatan kalian. Hiks."
"Y/n.."
"Tetap disana!"
Jisung yang semula mau melangkah supaya bisa nenangin kamu, kini kembali mundur dua langkah karena kamu larang.
"Sekarang nggak ada alasan gue buat tetep bareng kalian, gue capek. Sekarang terserah kalian, entah kalian mau saling minta ma'af atau kayak gini terus. Yang pasti sekarang kalian udah nggak ada tanggung jawab buat jagain gue."
Mereka keget, nggak paham sama apa yang kamu bilang tadi. Tapi nggak ada yang berani buka mulut buat nanya.
"Makasih. Makasih. Makasih. Makasih. Walau gue ngucapin kata itu ribuan kali, itu semua nggak bakal cukup. Tapi sekali lagi gue mau bilang makasih. Makasih udah jagain gue, udah nemenin gue, udah mau jadi sahabat sekaligus kakak gue."
"Gue cuma mau bilang, gue bahagia sama kalian yang dulu."
"Makasih, dan ma'af udah ngerepotin kalian selama ini."
Kamu natap mereka satu per satu sesaat sebelum kamu lari ninggalin mereka ber empat yang akhirnya berada dalam situasi canggung.
.
.
.
.
.Hari ini adalah hari pengumuman nilai hasil ujian, Jisung yang lagi-lagi dapat peringkat satu paralel tentu seneng banget, dan nggak nyangkanya kamu dapat peringkat tiga seangkatan kelas 9.
Tapi hari ini Jisung nggak lihat kamu sama sekali, dia berpikir kalau kamu ada di perpus, jadi dia mau nyamperin kamu ke perpus.
"Jisung."
Jisung kaget waktu ada yang narik tangan dia, dan dia langsung masang eskpresi datar waktu tau siapa yang nahan dia.
"Ada apa?"
"Seungmin pengen ketemu sama lo, sekarang."
"Gue nggak mau."
Felix muter bolamata malas. "Lo lupa sama omongan Y/n? Masalah ini harus selesai."
"Y/n?"
"Sekarang."
.
.Di gedung olahraga yang sepi ini, empat cowok itu cuma diem-diem sejak tadi. Belum ada yang mulai bicara, sampe akhirnya Jisung berdehem.
"Gue mau nemuin Y/n, kalau mau ngomong sesuatu yang cepet."
"Y/n nggak masuk."
Jisung ngernyitin dahi denger kalimat dari Seungmin, tapi dia cuma bisa percaya 50 persen dari kalimat itu.
"Siyeon yang bilang ke gue."
"Sekarang lo mau ngomong apa?"
Seungmin diam beberapa saat, dia akhirnya noleh ke Jisung dan nyamperin cowok itu.
Saat sampe di depan Jisung, Seungmin nepuk pundak cowok itu, seementara Jisungnya diem karena nggak paham.
"Gue minta ma'af, nggak seharusnya gue langsung nyimpulin hal itu. Gue salah."
Jisung natap tangan Seungmin yang masih di pundaknya, terus natap Seungmin, nggak kerasa senyumnya ngembang, dia langsung meluk Seungmin.
"Gue kenal lo sejak lama, tapi lo masih belum kenal sama gue. Sahabat macam apa lo.."

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend - Kim Seungmin [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] Kami hanya teman kok - Y/n Iya, nggak lebih - Seungmin Gobloknya dikurangi bre - Felix Digebet orang baru nyadar lo - Hyunjin Bukan temen gue - Jisung Sama gue ae - Hwall Start : 01 Februari 2019 Finish : 07 Mei 2019 ⚠️ Imagine ⚠️...