35.

1K 159 5
                                    

"Makan."

Kamu kaget waktu tiba-tiba ada dua bungkus roti sama satu kotak susu coklat mendarat di meja kamu.

Waktu ngedongak, Hyunjin lagi natap kamu datar. Jadi roti sama susu itu Hyunjin yang ngasih.

"Buat gue?" kamu mandangin roti sama susu itu.

Hyunjin muter bolamata malas dan hampir jitak kepala kamu kalau Felix nggak dateng dan ngerangkul pundak dia.

"Heyooo, gue ketinggalan ya. Nih Y/n makan siang lo."

Dan lagi kamu dapet satu bungkus roti sama sebotol juice kemasan. Kamu masih mandangin makanan-makanan di meja kamu.

"Ekhem." tiba-tiba Jisung muncul dari belakang Felix dan Hyunjin.

"Bunda udah bikinin bekal buat Y/n, dia bakal makan nasi."

Makin ribet aja waktu Jisung naruh kotak bekal yang disiapin bunda, sama satu botol air mineral yang tadi dia beli di kantin.

"Apasih gue udah beliin dia roti sama juice di kantin, antri tau." Felix minggirin makanan sama minuman pemberian Hyunjin dan Jisung, terus majuin makanan dari dia biar lebih deket ke kamu.

Hyunjin gelengin kepala nggak terima, terus nuker posisi makanan sama minuman peberian dia dengan posisi makanan punya Felix.

"Gue duluan yang dateng."

Jisung ngedengus, dia singkirin makanan sama minuman pemberian Felix dan Hyunjin terus bukain kotak bekal yang dia bawa.

"Kata bunda Y/n harus makan nasi dulu."

Kamu jadi makin bingung, tapi setelah itu kamu ambil makanan dari Felix sama Hyunjin. Terus kamu simpan di laci.

"Gue makan nasi, roti kalian gue makan nanti oke? Bunda yang nyuruh soalnya. Atau kalian mau duduk disini aja makan sama gue?"

Felix mau protes tapi ditahan sama Jisung, sementara Hyunjin ngangguk aja, kalau perintah Bunda dia gabisa nolak, lagipula makan nasi lebih baik daripada roti.

"Yaudah lo makan."

Kamu ngangguk, terus mulai makan bekal kamu. Jisung balik ke bangkunya, Felix ikut sama Jisung, mau main game bareng sekalian. Sementara Hyunjin duduk di samping kamu, merhatiin kamu makan.

"Y/n."

Kamu noleh waktu Hyunjin manggil, tapi Hyunjin malah langsung buang muka, padahal kamu tahu kalau Hyunjin tadi noleh ke kamu.

"Apa?" tanya kamu.

Hyunjin malah gelengin kepala. "Nggak jadi."

Kamu ngedengus, kadang Hyunjin sama Felix itu nggak ada bedanya, nyebelin, gangguin orang makan aja.

"Yaudah jangan manggil, gue lagi makan."

Hyunjin cuma jawab hm, hemat ngomong banget emang tuh cowok, tapi bisa jadi lebih bawel dari kamu kalau kamunya selalu ngeyel sama dia atau kamu nggak nurut kalau dibilangin.

.
.
.
.
.

"Lo ke rumah Jisung atau pulang?"

Hyunjin nanya sebelum kamu naik ke sepeda dia, kamu mikir bentar sebelum jawab.

"Pulang, Mama pasti di rumah."

"Kalau Mama lo belum pulang?"

"Artinya lo harus nemenin gue di rumah."

"Kok gitu?" Hyunjin masang muka nggak terima yang malah bikin kamu ketawa, gemes sih.

"Nggak, nggak. Lo bisa pulang kalau lo tega ninggalin gue di rumah sendiri dengan kondisi kaki gue kayak gini." Kamu mainin alis, kamu yakin Hyunjin nggak bakal tega.

Hyunjin menghela napas, tanpa jawab apa-apa dia mulai kayuh sepedanya ke rumah kamu.

.
.
.

"Assalamu'alaikum.." kamu ketok pintu tiga kali, nunggu Mama kamu bukain pintu.

Sementara Hyunjin duduk di kursi kayu yang disediain di teras rumah kamu sambil terus berharap semoga Mama kamu ada di rumah, soalnya kalau bener Mama kamu nggak di rumah pasti dia yang bakal repot.

"Hyunjin.." Perasaan Hyunjin mulai berkata buruk setelah mendengar kamu ngerengek ke dia, dengan berat hati Hyunjin noleh.

"Apa?"

"Mama belum pulang.."

Sudah Hyunjin duga, dan setelah ini sampe nanti sore dia harus kejebak di rumah kamu, nungguin Mama kamu pulang.

Yang Hyunjin harapkan adalah Jisung atau Felix dateng ke rumah kamu supaya dia bisa pulang, tapi kayaknya itu cuma harapan yang mustahil terwujud.

Tadi Felix bilang mau keluar sama abangnya lihat SMA yang nanti akan dia pilih, dan Jisung kumpul sama pengurus OSIS lama buat bahas agenda terakhir pengurus OSIS lama sebelum purna.

"Lo mau kemana?"

"Kamar."

Hyunjin berdiri, terus samperin kamu. Kamu jadi kaget sendiri, apalagi waktu Hyunjin berdiri di depan kamu.

"Lo ngapain?" tanya kamu.

"Perlu bantuan nggak?"

Kamu masih mandang aneh Hyunjin, setelah itu nunduk natap kaki kamu yang masih diperban dibalik sepatu hitam itu, terus gelengin kepala.

"Serius?"

Kamu ngangguk. Walaupun emang kaki kamu masih nyeri kalau dibuat jalan, tapi kamu nggak mau dianterin ke kamar sama Hyunjin untuk sekarang.

Lagipula mana boleh cowok masuk ke kamar cewek yang bukan muhrim, nanti jadi fitnah.

"Gue mau ke kamar mandi."

Kamu nunjuk kearah belakang, kamar mandi yang ada di dekat dapur. Di rumah ini ada tiga kamar mandi sebenarnya, satu di kamar kamu, satu di kamar Mama kamu, dan  satu lagi di belakang.

Kamu masuk ke kamar setelah Hyunjin pergi ke kamar mandi, walau harus nahan nyeri waktu jalan.

.
.
.
Tbc~

MunLovea
Senin, 29 April 2019

Just Friend - Kim Seungmin [SELESAI]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang