Hari ini adalah hari terakhir UNBK, rasanya itu kayak burung yang berhasil ngerusak sangkar tempat dia di kurung. Bebas. Lega banget. Tinggal nunggu nilai sama perpisahannya.
Kamu jalan santai banget lewat koridor, tapi percaya nggak percaya kalau sampai sekarang kamu belum bisa ngelupain omongan Jisung.
"Lo mau nggak jadi pacar gue?"
"Ha?"
"Jawab aja."
"Kok bang Jisung nanya gitu?"
"Karena gue tau rasanya Friendzone itu nggak enak."
"Maksudnya?"
"Sejak kapan lo suka sama Seungmin?"
"Ha?"
"Y/n, jangan bohongin perasaan lo. Kalau lo suka sama seseorang bilang aja."
"Gue-"
"Trauma karena dulu ditinggalin sama Hwall gara-gara lo ngungkapin perasaan ke dia?"
Kamu ngangguk.
"Dek, lo itu nggak salah."
Kamu diem aja.
"Tapi lo bakal salah sekarang kalau lo diem aja. Gue sebagai abang lo ngedukung kalo lo sama Seungmin. Tapi ya gitu jangan waktu UNBK ini, setelah UNBK aja."
"Gue takut bang, Seungmin nggak suka sama gue, dia cuma nganggep gue temen, dan gue takut kalau dia nanti jug ninggalin gue sama kayak Hwall dulu, gue nggak mau."
Jisung ngusap puncak kepala kamu.
"Kalau Seungmin cuma nganggep kamu temen, maka nasib kamu bakal sama kayak Lua. Kamu itu spesial buat dia, Seungmin adalah orang yang pertama panik dan khawatir kalau kamu kenapa-kenapa. Percaya sama Abang."
Kalau Jisung udah ngalus gini, kamu jadi tersentuh banget, hampir aja kamu mewek kalau nggak inget ini tempat umum.
"iya, bang."
"Iya apa?"
"Habis UNBK."
Jisung senyum. "Ini adek abang.. Jangan nyiksa diri kamu lagi ya, abang nggak tega lihat kamu sedih kalau Seungmin sama cewek lain."
Kamu ngangguk, merasa beruntung banget bisa ketemu Jisung waktu SMP dan jadi sedeket ini.
"Oh, ya jadi kamu nolak abang?"
Dan saat ini kamu pengen mukul dia.
"Abang isshhhh!!"
Jisung ketawa. "Abang becanda, itu cuma buat test kamu suka sama Seungmin apa nggak. Mana mungkin abang ngajak kamu pacaran, hubungan kakak adek itu lebih seru daripada pacaran, iya kan?"
Kamu suka sama Jisung yang bersikap dewasa, mengingatkan kamu sama bang Woojin yang udah tenang disana.
Niatnya nanti sore kamu mau samperin Seungmin buat jalanin saran dari Jisung hari sabtu lalu.
Seperti setiap ujian berbasis komputer, kamu selalu pulang sendiri karena kloter kamu beda sama kloter Seungmin. Jadi kamu mau nggak mau harus naik angkutan umum.
"Y/n!!"
Kamu noleh waktu denger suara yang nggak asing, ternyata itu Siyeon. Kamu senyum ke Siyeon yang kayaknya baru aja selesai, kamu sama Siyeon nggak satu ruangan waktu ulangan tadi.
"Gimana tadi?"
Kamu acungin jempol. "Sukses."
"Semoga nilai kelulusan kita bagus ya, jadi bisa enak cari SMA."
Kamu ngangguk. "Iya."
"Pulang sama siapa?"
"Sendiri."
"Y/n!!"
Ada suara yang manggil kamu dari arah lain, kamu micingan mata buat lihat siapa cowok yang duduk diatas motornya di seberang sana.
"Siapa, Y/n?" tanya Siyeon.
Kamu agak kaget waktu tau siapa cowok itu, kamu noleh ke Siyeon dan gelengin kepala. Siyeon ngangguk aja terus pamit ke kamu mau pulang duluan karena udah dijemput.
Setelah Siyeon udah pergi, kamu nyamperin cowok di seberang jalan itu, dia senyum kamu.
"Lo ngapain disini? Nggak ulangan emang?"
Cowok itu ngangguk. "Gue udah selesai, gue kan kelas unggulan kayak lo, jadi dapet kloter awal."
Kamu ngangguk.
"Ayo pulang bareng gue."
"Eh?"
"Udah naik aja, emang lo mau jalan kaki, ayo!"
Jalan kaki dari sekolah ke rumah itu jauh banget, jadi kamu ngangguk aja terus naik ke motor dia. Sebelumnya kamu dikasih helm sama dia.
.
.
.
.
."Nanti sore ikut gue."
Kamu baru lepasin helm dan kamu kasih ke pemiliknya waktu dia bilang kayak gitu, spontan kamu gelengin kepala.
"Gue mau keluar nanti." jawab kamu.
Dia kayak agak kesel gitu, mungkin ini ada hubungannya kayak sabtu lalu yang kamu nolak keluar sama dia dan milih keluar sama Jisung.
"Lo bakal nyesel kalau nggak dateng."
"Gue ada urusan sama Seungmin, dan nggak bisa dibatalin." kamu jadi ikut kesel, soalnya kamu udah nyiapin diri sama niat lama banget buat sore ini, masa iya dibatalin gitu aja, nggak boleh lah.
"Tapi ini juga tentang Seungmin, lo harus dateng atau lo beneran nyesel."
Kamu kaget waktu dia juga nyebut nama Seungmin, dan kamu bingung yang dimaksud nyesel itu gimana.
"Hwall, jelasin yang bener."
"Nanti jam setengah lima gue jemput lo, gue ceritain semuanya."
Setelah itu Hwall pake helmnya, nyalain motornya, dan pergi ninggalin kamu yang masih kebingungan di halaman rumah.
Kamu yang semula nggak ada minat sama sekali buat iyain ajakkan Hwall, sekarang jadi penasaran dan nggak sabar banget buat nanti sore.
Menyangkut Seungmin?
Nyesel?
Apa?
.
.
.
Tbc~MunLovea
Jum'at, 03 Mei 2019

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend - Kim Seungmin [SELESAI]✔
Fanfiction[IMAGINE PROJECT] Kami hanya teman kok - Y/n Iya, nggak lebih - Seungmin Gobloknya dikurangi bre - Felix Digebet orang baru nyadar lo - Hyunjin Bukan temen gue - Jisung Sama gue ae - Hwall Start : 01 Februari 2019 Finish : 07 Mei 2019 ⚠️ Imagine ⚠️...