DELTA

687 57 2
                                    

DELTA

Hujan disore hari adalah yang paling mengasyikan menurut Sana. Dia bebas berteduh diatas kasurnya dengan mengunakan selimut tebal ditambah lampu kuning yang menghiasi kamarnya membuat suasana terasa hangat, ah,indahnya berbagi

Suara telepon genggamnya berbunyi keras -mau tak mau membuat dirinya melihat nama yang tertera dilayar-menslide-dan

"Dahyunnnn-aaaa aku kangen" ujarnya manja

"sedang apa?" tanya Dahyun dari seberang telepon

"merindukanmu, disini hujan,harusnya saat ini kau memelukku" Dahyun yang mendengarnya tersenyum gemas membayangkan wajah gadisnya cemberut

"kan aku sedang tugas disini, disana hujan -sementara disini panasnya minta ampun" ujar Dahyun lembut

"cepat pulang, aku merindukanmu" ujar Sana sambil memeluk boneka rilakuma yang diberikan Dahyun padanya sebelum dirinya berangkat tugas didaerah afrika sebagai foluntir selama dua belas bulan

"aku juga merindukanmu Shy shy baby" ujar Dahyun lembut plus dengan aegyonya sementara Sana yang mendengarnya semakin merindukan suaminya itu

"hiks hiks.." suara tangisannya membuat Dahyun gelagapan diseberang sana

"sayang kau kenapa?" tanya Dahyun panic

"hiks hiksss"

"hey, boo??? " ujar Dahyun lagi yang semakin panic mendengar tangis Sana yang semakin keras hingga gadis itu sesenggukkan

"sayang???" tanya Dahyun dengan lembut, mencoba mengambil eksistensi istrinya itu

"aku.hiks... aku semakin merindukanmu disini hanya dengan mendengar suaramu, kau terlalu lama pulang, ini baru 3 bulan kau pergi, aku harus menunggumu Sembilan bulan lagi" ujar Sana dengan suara paraunya

"aku juga sangat merindukanmu disini .tapi, kau tahu sendiri tugasku sebagai prajurit mengharuskan ku pergi seperti ini." Ujar Dahyun dengan lembut. Sesekali dia mengelap tubuhnya yang mengeluarkan banyak keringat karena cuaca di Afrika utara benar-benar panas

"kau meninggalkanku sehari setelah kita resmi menikah, bahkan kau belum menyentuhku sama sekali" ujar Sana membuat Dahyun yang mendengarnya tertawa dengan kalimat gamblang dari bibir istri imutnya itu

"ya ampun Sana. Astaga" ujar Dahyun bersemu

"kau tidak sedang mengoda gadis lainkan disana?" ujar Sana dengan nada cemburunya

"aku hanya memikirkanmu disini. Bahkan fotomu selalu kusimpan didalam saku baju ku" ujar Dahyun mengelus wajah Sana yang sedang tersenyum difotonya

Sementara teman-temannya yang sedang berteduh dibarak sambil memakan jatah makan siang mereka menggoda Dahyun membuat pipi putih Dahyun bersemu merah. Sana yang mendengarnya hanya tersenyum membayangkan wajah merona Dahyun.ah,itu semakin membuatnya merindukan suaminya itu

"tidurlah, bukankah sudah larut disana" ucap Dahyun lembut

"tapi aku masih merindukanmu" balas Sana

"aku akan menyanyikan mu lagu dari sini" ujar Dahyun membuat Sana mengiyakan perkataan suaminya

* 'All of me' John Legend*

Suara khas Dahyun dan petikan gitar mengiring Sana memasuki tidurnya.

"aku mencintaimu Shashasha " bisik Dahyun parau- tersenyum sambil menghapus air mata yang keluar menyentuh pipinya. Dahyun pun sama rindunya dengan istrinya itu, bahkan lebih. Ini lah resiko Menjadi prajurit bela negara membuatnya harus siap dengan semua tugas yang ada.

one shootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang