dengerin lagunya sambil ngebaca ceritanya kalo mau
kalo gak mau???
ya harus mau..
kalau gak mau lagi???
bodoamat kampret
enjoy for this special story
just for you...
SaiDa shipper...
EMPTY SPACE
Dahyun melempar semua barang-barangnya. Matanya memancarkan kemarahan,kesedihan,kesepian. Dirinya hanya menatap pantulan dirinya dikaca kamar mandinya. Dirinya semakin terlihat kurus dan tak terurus. Mata sembab dan bengkak, bibir pucat, kulit yang semakin terlihat pucat tak bercahaya itu benar-benar memukul dirinya tapi Dahyun tak peduli. *
"bangsat!!!! Argghhhh" jeritnya kembali melukai dirinya
*
Dahyun berjalan keluar dari rumahnya. Berjalan tak tentu arah. Langkah kakinya berhenti ketika melihat gadisnya "Minatozaki Sana" sedang bercumbu mesra dengan seorang pria didepan swalayan kemudian tersenyum bahagia dengan pria itu.
Dahyun meremas telepon genggamnya hingga suara 'krak' membuatnya tersadar. Lagi, telapak tangannya menjadi sasaran kekecewaannya.
.
"hahahahha....." tawa Dahyun menggema diruangan kosong itu.
"hiks...hiks" suara tangisan kembali terdengar bersahutan denagn tawa hancur dari Dahyun. Ya, dirinya sedang menonton video yang ia putar dilayar televisi rumahnya. Dengan cahaya lampu yang redup dan keadaan kacau Dahyun kembali menyesap sebotol beer ditangan kanannya. Senyum tak lepas dari wajahnya. Ia senang, sedih, hancur.
"aku mencintaimu Sana. Kembalilah...." Jeritnya tertahan. Meringkuk dihamparan pakaian yang berserakan dilantai.
"argggghhh.... AKU MERINDUKANMU SANA "
Pranggg!!!!
*
Malam ini Dahyun melalui jalur yang sama. Dirinya baru saja pulangdari club malam. Masih denagn sebotol beer ditangannya, Dahyun berjalan linglung melewati lorong menuju rumahnya. Kali ini matanya menangkap gadisnya sedang berpelukan dengan pria yang sama seperti pria yang kemarin.
Dahyun menepuk dadanya berkali-kali, mencoba menghilangkan rasa sakit didadanya.
"kenapa ini semakin sakit?" ujarnya tertahan .
Kembali dirinya melanjutkan jalan, melewati gadisnya yang sedang berpelukan dengan pria asing itu. Membenturkan bahunya dengan pria itu.
"apa matamu tak bisa kau pakai?" ujar pria itu mendorong bahu Dahyun keras
"menjijikan" ujarnya tenang namun dibawah control beernya
"apa masalahmu kawan" ujar pria itu kembali mendorong bahu Dahyun semakin keras
"singkirkan tanganmu bangsat!" ujar Dahyun menepuk bahu kirinya. Membersihkan jejak tangan pria itu
"hey...hey... dasar brengsek"