Berteriak dimalam hari adalah cara ampuh untuk menghilangkan stress. kenapa tidak? jika begitu banyak hal yang membuatmu merasa terbebani tentang apapun itu, pasti kau akan lebih memilih berteriak ditemani sekaleng bir dan cemilan yang dapat menambah berat tubuh. ah, tak apalah hanya gemuk sedikit, yang penting malam ini aku bisa menumpahkan semua rasa kesal,amarah,stressku secara bebas dari atas gedung tertinggi ini.
"arggggghhhhh"
"dasar bajingan! stressssssss"
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"
teriakku memaki puas dengan hentakan kaki yang memukul lantai atau benda apapun yang ada disekitarku.
"kalau kau mau, terjun sekalian saja dari pada mengganggu yang lain" ujar seorang gadis berkulit pucat yang ternyata sejak tadi sudah berada dibalik sofa sisi seberang dengan wajah ngantuknya.
"ap-a- itu terserahku" ujarku ketus
"iya terserahmu, tapi mengganggu yang lain itu bukan hakmu"
"tidak ada orang disini selain aku dan kau"
"siapa bilang?"
"...."
"disana,disana,disana dan disana" ujarnya sambal menunjuk kamera CCTV yang terpasang disetiap sudut gedung yang mengarah padaku.
"kau baru saja memaki-maki pak direktur nona" ujarnya menyebalkan
"terserahku"
"siapa bilang terserahku, kau aneh" ujarnya sambal meminum kotak jusnya
"sekali lagi kau berbicara, kudorong kau kebawah"
"sekali kau dorong, aku akan membocorkan perkataanmu tadi pada pak direktur"
"aku akan lebih dulu mendorongmu"
"seolah-olah kau bisa"
"aku bisa"
"coba saja" ujarnya santai sambal membuka snack ku dan memakannya
"ya!berhenti memakan snack ku"
"milikmu enak"
"apa?"
"ini..nyam nyam nyam...henak" ujarnya dengan mulut penuh sambil mengangkat bungkus snack
"argghhh sudahlah " ujarku berlalu menuju pintu masuk gedung. niat mau mengusir stress malah tambah stress.. aishhhh
****
Aku memilih pulang dengan langkah kesal. Sumpah serapah kukeluarkan tanpa peduli pandangan orang lain padaku sepanjang jalan ini. mataku tertuju pada satu toko ice cream diseberang. ah,aku membutuhkannya sekarang. Dengan cepat kakiku melangkah menuju pintu masuk dan memesan satu Cop ice cream penuh rasa strawberry. kali ini aku benar-benar butuh sesuatu yang dingin dan segar
rasa sesak didadaku terasa longgar ketika dinginnya ice cream memenuhi mulutku. sambil menikmati ice cream aku memilih duduk disalah satu kursi kosong didekat jendela. mataku terpaku pada seorang gadis berkulit pucat yang memasuki toko ice cream ini. astaga kenapa dia lagi sih? apa dia memang sengaja dikirim untuk membuat moodku hancur lagi. aishhh..sial sial sial
"haiiii" ujarnya sambil menampilkan senyum bodohnya dihadapanku
"menyingkirlah. aku tidak mau melihatmu"
"tapi aku ingin melihatmu" ujarnya menatapku sambal menopang dagunya
"ice creammu akan mencair kalau kau terus menatapku begitu" ujarku rishi
"ya sudah ambil saja untuk mu" ujarnya memberikan satu cop ice creamnya padaku
"aku sudah kenyang" ujarku menatap jalanan tanpa melihatnya