MEMORY of JANUARY

9.8K 41 0
                                    

Senin pagi Lapangan Parkir Bandara Adisucipto, menanti kedatangan seorang kolega dari Banjarmasin lalu bersiap menuju Solo. Sebenarnya ku berharap Lucid yang menemani perjalananku kali ini, tapi setidaknya pertemuan singkat hari jumat kala itu sedikit mengobati rasa rinduku padanya. Keripik kentang menjadi Late Valentine Gift untuknya. Kenapa bukan coklat? Aku bukan orang yang pro menganggap cokelat adalah lambang maksiat, hanya ingin menunjukkan bahwa rasa sayang tidak selalu bersimbolkan cokelat. Adakah Valentine gift untukku? Ada.. dan hadiah itu datang lebih awal. Hadiah Valentine Lucid untukku adalah sweetness of Vanila. Lagi-lagi bukan cokelat kan? WOT in the morning.. Yah dia memang kuanggap sebagai guru tentang hal-hal "Vanila" yang selama ini aku lewatkan karena traumaku, dan kala itu dia memberiku sebuah pelajaran tentang apa yang dinikmati para vanila. Walaupun harus dimulai dengan scene untuk menggapai triggerku, dia sukses membuatku tetap nyaman dengan apa yang dia lakukan tanpa diteror rasa sakit dan trauma.

Yah memang aku punya beberapa trauma di masa lalu yang tak banyak orang tau bahkan orang tuaku. Mereka terlalu sibuk dengan hidupnya hingga anak lelakinya ini lepas kendali dan hilang arah. Tapi ini bukan cerita tentang traumaku.. ini cerita tentang seseorang yang mendukungku untuk melawan semua itu. She will be everything what I want. Bukan hanya sebagai rope bunny.. tapi juga kitten, puppy bahkan a bitch.

Akhir bulan Januari lalu mengawali perlawananku pada trauma. Entah setan dari neraka bagian mana yang membisikkan sebuah ide gila yang ternyata kami sepakati berdua. Aku membawa serta 2 pack kondom dalam daftar barang yang aku bawa menemuinya. Barang yang selama ini tidak pernah ada di dalam daftarku, tapi Lucid sukses meyakinkanku untuk mencoba melawan semua ketakutan yang ada. Sore itu diawali dengan sebuah skenario punishment yang gagal dan juga kejutan reward yang ternyata momentnya juga tak mengharukan.

Sebuah skenario untuk menghajarnya dengan seratus sabetan tali didepan tembok cermin gagal dilakukan karena rasa takutku yang berlebihan dengan mark yang muncul. Yahh.. aku memang punya trauma dengan bekas luka. Dengan sebuah sabetan tali yang cukup keras sukses membuat sebuah memar di pinggulnya dan sukses meruntuhkan moodku seketika. Beruntung Lucid cukup sigap menenangkanku dan meyakinkan semua baik-baik saja. Waktu bergulir cukup lambat memberiku kesempatan untuk mengembalikan segenap mood yang sempat runtuh. Membuatnya kentang menjadi sesuatu yang cukup kunikmati berikutnya. Aku hanya mempermainkannya dengan sebuah egg vibra. Padahal terhidang 2 mini wireless vibra dan juga sebuah luvkiss vibra. Sengaja? Memang. Aku ingin membuatnya belajar untuk begging. No begging no cum. Aku cukup menikmati fase frustasinya berharap untuk diberi cum. Mentertawakannya yang melawan rasa malunya untuk show menu hanya supaya dia bisa mencoba luvkiss vibra. Malam berubah menjadi sangat basah dan penuh desah setelahnya.

Banyak momen yang menjadi memori kala itu, termasuk untuk kali pertamanya aku mencoba posisi doggystyle. Cum yang dia dapat tidak sebanding dengan tampang blo'onku sendiri yang ku lihat di depan cermin karena tak tau apa yang harus dilakukan, bahkan aku tak paham dengan apa yang harus kunikmati dari posisi ini. Konyol memang.. merasa bodoh dengan umurku yang sudah setua ini, aku bahkan belum bisa mengejawantahkan rasa nikmat dari sebuah intercouse, tapi Lucid cum karena itu. Aku merasa memperkosa guruku sendiri. tapi aku sukses melawan trauma seksual yang selama ini melekat padaku.

Untuk pertama kalinya pula Lucid memasak sarapan pagi untukku. Walaupun hanya mie instan tapi cukup membuatku sejenak berpikir tentang mr. Grey dan Anastasianya. Pagi kami habiskan dengan penuh canda dan pelukan serta sebuah WOT yang gagal dan penuh tawa. Kami sangat menikmati weekend kami. Weekend terbaik di akhir Januari.

Aku memang tidak sempurna.. tapi hadirnya menyempurnakan sisi gelapku.. bersamanya aku kembali meliar.. dan kuputuskan untuk melempar jangkarku dan berlabuh untuknya.

-k4yMORPHEUS-

BERLABUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang