Happy Reading guyss
💃💃💃"Harus Pokoknya"
"Titik gak pake koma" Ucapnya lagi yang tidak lain adalah Kara
"Eh santen Kara. lu kalo ngomong dipikir dulu deh yang bener jangan asal ngomong. emang dia mau ama lu" Vera berucap seraya tertawa jahat
"Mimpi jangan ketinggian ra. Ntar kalo jatuh sakit loh" Angel berucap dengan nada Jail
"Eh kalian berdua tuh ya. Bukannya dukung gua biar bisa deketin Ka Reyen,eh lu semua malah pada nyiyirin gua. Bikin semangat gua down aja deh" Kesal Kara
Yahh betul sekali tebakan kalian yang menduga kalau Kara ingin mendekati kakel nya itu. Yang beberapa hari ini sudah mengganggu pikirannya yang tidak lain namanya ialah Reyen
Dan yang lebih menyebalkan nya dua sahabat carut nya telah membuat diri nya down seketika oleh omongan lucknat nya"Emang kak Reyen mau ama lu apa ra" Ejek Angel kembali
"Muka pas-pasan aja kok sukanya yang cekepnya selangit" Canda Vera seraya menertawakan Kara yang mukanya sudah melas sekali seperti kucing yang ketauan menyolong ikan.
Padahal kalau kalian mau tahu mukanya Kara mah tidak jelek malah bisa dikatakan cantik, dia mempunyai mata hazel asli yang mungkin orang mengiranya dia memakai lensa kontak padahal mah tidak dan rambut coklat terang yang asli dia dapatkan tanpa mewarnainya dan masih banyak kelebihan lain yang ia punya. Jangan lupakan satu point plusnya pentingnya ialah dia masih mempunyai wajah keturunan bule dan masih banyak lagi kelebihannya.
"Ah tau ahh kesel deh gua ama kalian jadinya. Bukanya dukung gua mau ngedeketin ka Reyen eh malah dikata-katain, pokoknya gua mau berjuang supaya dia bisa suka ama gua titik gapake koma pokoknya"
"Udah ah gua mo pulang aja sekarang. Bhayy dua curut ku" Ucapanya lagi setelah berdiri dari bangku nya untuk pulang yang kebetulan bel tanda pulang Baru saja berbunyi
"Lah tadi ngambek kenapa sekarang udah ceria lagi" Tabjuk Angel yang melihat perubahan Kara yang labil
"Aneh banget sih" Vera bergumam pelan. Dan keduanya langsung mengikuti jejak Kara yang pergi meninggalkan kelas yang sekarang sudah mulai sepi
Kara berjalan terburu-buru untuk bisa sampai kedepan gerbang sekolah karna kang ujang sudah menunggunya disana dan dia tidak mau membebankan kang ujang untuk menunggu lebih lama lagi. Kalau kata Kara mah "kita gak boleh buat orang tua itu nunggu lama. Tapi kalau yang muda mah gapapa Katanya"
Kara berjalan menyusuri koridor sekolah dengan memainkan ponsel pintar Nya. Ia sibuk membalas chat-chat dari sang Ibu Negara yang sejak tadi tak berhenti mengirimi pesan untuknya, Sampai-sampai ia tidak melihat ada selokan kecil seperti got didepannya yang menyebabkan dirinya terjatuh mengenaskan.
"Awshhh sakit"
"Cobaan apalagi yang kau berikan pada hamba Yaallah"
"Bantuin please, siapapun itu" Ucap Kara pelanggan dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca
🌻🌻🌻
Reyen keluar dari kelasnya dengan cepat setelah mendengar bel pulang berbunyi nyaring. Sebenarnya ia malas berdesak-desakan mengantri untuk mengeluarkan motornya tetapi dikarnakan dia sedang terburu-buru. Dia rela berdesak-desakan untuk mengambil motornya kesayangan Nya itu.
"Rey mau kemana!? Baru juga bunyi bel pulang" Panggil Bimo ketika melihat Reyen berjalan keluar kelas
"Tumben banget cepet keluar. Biasanya juga nunggu sampe sepi" Ucap Aldi kepada reyen tetapi tidak dibalas ucapannya. Boro - boro dibales nengok aja enggak orangnya
"Dasar beruang kutub" kesal Bimo
"Ntar orang nya denger tau rasa
Lo" Ucap AldiReyen berjalan menuju parkiran motor yang lumayan berjarak jauh dari kelasnya. Ia berinisiatif untuk memotong jalan supaya lebih cepat sampai ketempat tujuan nya, walaupun jalan yang ia tempuh saat ini bisa dibilang seram oleh warga sekolah dan sepi pula tetapi Ia tidak takut oleh ungkapan-ungkapan para murid.
Pas menuju belokan sebelah kanan Reyen mendengar suara orang yang sedang merintih kesakitan dan meminta bantuan. Ia berjalan semakin dekat kearah suara orang itu semakin jelas terdengar dan yang lebih mengejutkan lagi ia melihat setelah ia mencapai asal dari mana suara itu, terlihatlah sosok cewe yang sedang duduk diselokan seperti sedang menahan sakit pada lutut nya yang sedari tadi ia pegang dan kadang pula cewe itu meringis sambil meniup-niupkan luka Nya.
"Kenapa?"
"Kaki gua sakit banget jatoh tadi ga liat ada selokan,tolongin berdiri please" Jawab Kara seraya menengok kedepan dimana orang itu berdiri
OMGGG KENAPA KAK REYEN SIH YANG HARUS LIAT GUA JATOH!!! Batin Kara
"Pertemuan yang tidak tepat huftt" Gumam Kara tanpa sadar
"Ngomong apa tadi?" Tanya nya seraya mengakat sebelah alisnya
"Ehh gak kok kak Bukan apa-apa" Kara Gelagapan
"Bantuin keluar please" Ucap Kara lagi dengan memasang pupy eyes nya
"Yaudah cepet" Jawab Reyen mengulurkan tangannya
"Makasih kak bantuan nya, Ehh iya kenalin namaku Kara kak" Ucap Kara seraya mengulurkan tangannya kepada Reyen tetapi tidak ada balasan Yang langsung darinya, yang membuat Kara Malu seketika
"Pd banget sih lu ra, pake sokap banget jadi orang emang kak Reyen mau apa kenalan ama lu" Kara membatin
"Eh yaudah ka saya pamit dulu udah ditunggu ama jemputan, sekali lagi makasih kak atas bantuannya" Pamit Nya seraya pergi dengan tertatih-tatih. Mungkin keseleo yang hanya dibalas dengan anggukan
"Harus diurut ini mah" gerutu Nya lagi didalam hati seraya berjalan menjauh dengan kaki pincang-pincang.
Setelah Kara berjalan menjauh hingga sudah terlihat lagi wujudnya Reyen baru menyadari satu hal yang dia sendiri tidak mengerti kenapa itu bisa terjadi
"Kenapa ia mau membantu orang yang baru dikenal dan yang lebih aneh nya lagi yang dibantunya itu cewe. yang biasanya ia malas berururusan dengan mahluk tuhan itu."
Sungguh aneh memang
Hollaaaaa!!!!
Ketemu lagi ama aku yang baru muncul di wattpad setelah sekian lama tidak up cerita ini, jadi maapkan ya teman-teman :)Aku sayang Kalian
See you next part!!!!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Salam Sayang
Lindya 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Caramel
Teen FictionNamanya Caramelia Salasabila biasanya suka Dipanggil Kara cewe ceria dan cantik yang memiliki rambut coklat asli dan bola mata coklat terang yang baru saja masuk sekolah menengah atas di SMA Antariksa. Hobinya itu ngaca dan ceroboh selain itu dia ju...