Karena bingung melihat kondisi Chanyeol sekarang, Rose memutuskan untuk mengajak Chanyeol pergi ketempat hiburan malam. Chanyeol menyetujui pendapat itu dan memang seharusnya ia menenangkan diri dengan beberapa botol wine agar masalahnya bisa terlupakan sejenak. Rose menggantikan posisi Chanyeol, dia menyetir menuju sebuah klub.
.
Sesampainya diklub Chanyeol bersama dengan Rose memesan beberapa botol Wine dan anggur lalu duduk menonton para ladies berpesta ria dengan alunan musik yang cukup keras menghantam indera pendengaran.
______
"Menurutmu?" Chanyeol berdiri lalu meninggalkanku yang saat itu masih terdiam kaku di atas kursi.
'Apakah itu semua benar benar terjadi? masih tengiang ngiang dikepalaku bagaimana caranya ia memecatku. Ya tuhan apakah hari ini hari sialku? Ah bagaimana caranya aku membayar hutang hutang itu? Bolehkah aku mengakhiri hidupku saja? Siapapun tolong ajari aku bagaimana caranya bahagia bahkan satu jam saja aku minta, kalau tidak bisa satu menit pun jadi. Salah apa aku hari ini? Aku ingin bernafas lega walapun cuma satu hembusan yang kudapat, akan kusyukuri. Akupun ingin bergerak bebas menikmati hasil kerja keras ku untuk berbelanja walaupun yang ku beli hanyalah sekardus ramyeon instan. Sedangkan berbelanja baju, tas atau sepatu, jaket tebal yang selalu kupakai itupun pemberian nenekku yang kini telah berdiam damai disurga sana. Nenek bisakah kau kembali hidup barangkali cuma sepuluh menit saja aku minta? Aku cuma ingin kau menyaksikan betapa 'indahnya' hidup yang kujalani saat ini, karena sampai kapanpun cuma kau yang bisa mengerti apa yang aku butuhkan. Sungguh nek aku ingin kau kembali.'
"Bersabarlah Ra, ini semua tidak ada apa apanya. Masih banyak orang yang lebih menderita dari hidupmu. Tidak seharusnya kau menjadikan ini semua sebagai beban."
"Hey kau adalah anak yang kuat Ra, bagaimana mungkin kau terjatuh lemah hanya karena dipecat oleh seorang pria gila? Kau anak yang kuat. Kau anak yang kuat." Rara menepuk nepuk dada bagian kiri atasnya yang sakit. Sakit yang teramat sakit. Sakit yang tidak bisa dijelaskan secara medis. Karena apa? Karena dia menemukan sosok laki laki kedua yang sangat amat jahat memberlakukan kelicikannya pada seorang wanita, hatinya teriris secara halus. "Park Chanyeol bagaimana bisa kai begitu jahat pada seorang wanita? Apakah ibumu seorang laki laki? Neraka, aku juga seorang wanita. Aku juga mempunyai sisi dan titik terlemah.
Aku sangat membencimu hari ini. Tidak! Kemarin, hari ini, besok dan selamanya aku akan membencimu Park. Aku harap tidak akan bertemu Park Chanyeol dan Ayah brengsek itu dikehidupanku yang selanjutnya."Saat ini Rara sedang berjalan kaki dipinggir trotoar didepan gedung gedung tinggi menuju sebuah tempat yang menurutnya sangat pas untuk melupakan sebuah kejadian yang terjadi tadi. Iya saat ini Rara sedang menuju klub. Amplop yang diberi Chanyeol tadi berisikan lapisan uang yang cukup tebal, lumayan banyak sehingga ia bisa mengikuti perjudian malam ini, apabila menang maka ia akan membawa pulang uang berkali kali lipat.
.
Disamping keramaian , Rara berduduk manis sambil meminum segelas minuman campuran alkohol yang membuatnya saat ini sedikit tenang. Setelah bosan merenung meratapi nasibnya, Rara yang masih setengah sadar itu sesekali menatap sekitar. Hingga ia menemukan satu titik yang amat sangat merusak indera penglihatannya saat ini. "Wow. Lihatlah dia kkkk~ setelah memecatku dia bersama si jalang ditempat penuh dosa ini. Hidupnya tidak sebersih yang aku pikirkan." Rara tertawa kecil mendapati Chanyeol duduk bersampingan dengan seorang wanita yang katanya jalang itu. Tentu saja jalang yang di maksud Rara adalah Rose pacar dari Park Chanyeol.
"Rara kau tidak mungkin membiarkan orang yang kau benci akan menikmati malam indahnya bukan?haha. Cepat ganggu dia Rara manis." Rara tersenyum bak sesosok iblis. Dia yang masih setengah sadar dengan cepat menghampiri laki laki itu. Rara datang lalu duduk bersandar dibahu Chanyeol.
Pada detik berikutnya Rose dan Chanyeol terkejut secara bersamaan, Chanyeol berdiri mendorong Rara untuk membuatnya sedikit menjauh. Rose dengan mata membulat sempurna tidak tinggal diam."Hei apa yang kau lakukan pada pacarku?!" dengan nada yang tinggi dan wajah memerah padam ia menarik lengan Chanyeol agar sedikit lebih dekat dengannya. 'Ohhh ternyata dia pacarnya hahaha, wajahnya bahkan lebih cocok menjadi seorang jalang kkk~ Ini akan menjadi malam yang seru.' Gumam Rara dalam hati sambil terkekeh lalu berdiri memeluk pinggang Chanyeol. Orang yang dipeluk? Hanya bisa berdiam diri berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi.
"Aigooo. Chanyeol kau sungguh sungguh brengsek. Kau lagi lagi tertangkap basah telah selingkuh didepan mataku huh? Hei kau sudah menyelingkuhi -ku untuk yang ketiga kalinya Yeol." Rara mengeratkan pelukannya. Rose yang sudah teramat panas dengan cepat ia menarik tubuh Rara yang sedari tadi tertempel sempurna dipinggang Chanyeol, hingga pelukan Rara terlepas. Chanyeol masih saja diam membisu entahlah dia harus apa.
"Jalang sialan. Kalau mabuk ya mabuk saja bit*ch." Rose menghempaskan pegangannya dilengan Rara. Rara terkekeh kecil lalu berucap. "Hei, yang nampak seperti jalang itu kau bukan aku, berani sekali mendekati pacarku. Tunggu, Mabuk? hahaha yang benar saja. Kau tau? Aku bernama Kim Rara dan pacarku bernama Park Chanyeol, dan dia sudah menyiapkan rumah untuk kami sesudah menikah nanti. Besok lusa kami akan bertunangan. Benar kan chagi?" ucap Rara menatap Chanyeol yang kini ikut membuka matanya lebar.
"Hah? Apa apaan ini? Rose semua ini tidak benar." Chanyeol akhirnya mengeluarkan suaranya, kali ini ia benar benar pusing. "Nikmatilah malam ini bersama jalangmu itu Park." Rose pergi meninggalkan dua manusi yang sebenarnya itu hanyalah taktik permainan balas dendam Rara.
Rara tertawa menang melihat Rose pergi dari hadapannya dan juga Chanyeol. "Kejarlah pacar sintingmu itu Chanyeol hahaha." sambil tertawa keras ia mendudukkan diri disofa tempat Chanyeol dan Rose tadi duduk.
Chanyeol ikut merebahkan badan besarnya disamping Rara, "Tidak. Aku benar benar lelah jika terus bersamanya." Chanyeol berucap santai sedangkan Rara masih saja tertawa, sepertinya Rara sudah mulai mabuk.
"Hahaha ekspresi pacarmu tadi sungguh lucu." Rara tertawa menepuk nepuk pahanya dan sesekali ia meminum segelas wine yang tersedia dimeja. "Ra, hanya karena kupecat saja kau sudah ingin menjadi pelac*ur. Apakah uang yang kuberi tadi masih kurang untuk membiayaimu sampai kau mendapatkan pekerjaan baru?" Chanyeol meraih botol anggur lalu meneguknya.
"Hei kau jangan sembarangan ya hahaha, aku sangat stress saat ini tapi setelah melihat wajah pacarmu tadi seketika beban yang kutanggung sedikit menghilang. Kau adalah orang kedua yang sangat aku benci setelah ayahku Park Chanyeol haha." Rara bersandar nikmat disofa berucap diiringi tawanya.
-T B C-
Selamat malam semuanya~
Mimpi indah , oke?
Ily💜Warning! Typo bertebaran dimana mana.
![](https://img.wattpad.com/cover/168252116-288-k646127.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold and Naughty [PCY]
Romantizmtentang dendam seorang pelayan yang dipecat oleh pemilik caffe. Dengan cara apapun Kim Rara akan melakukan balas dendamnya. 세클. "Chanyeolhh-h." lirihnya dan dieratkannya pelukan di badannya. "Kenapa sayang? apakah itu semua terasa sangat sakit?" Ch...