"Wang Yuan, maukah kau menjadi kekasih ku?"
Entah sudah berapa kali Yuan mendengar kata itu dari seorang Wang Junkai dan entah sudah berapa kali juga lelaki itu berdecak bosan, mendengarnya. Bukan karna Yuan tak menyukai Junkai, tapi malah sebaliknya.
Mungkin terdengar cukup aneh tapi begitulah kenyataannya. Harus Yuan akui bahwa lelaki berahang tegas, bernaman Junkai itu selalu saja berhasil menyibukan pikiran dan harinya. Yang yah... mungkin selama dua tahun belakang ini.
Tak jarang lelaki itu akan berkata manis serta mengungkapkan perasaanya secara terang - terangan.
Namun semakin sering Junkai berlaku demikian, Yuan semakin tak yakin dengan perasaanya terhadap lelaki itu.
Coba pikirkan, jika kau dihapkan dengan seseorang yang selalu berkata 'Ingin menjadi kekasi mu' di setiap harinya, apa kau akan menerimanya?
Tentu saja tidak, bukan. Kau pasti berbikir hal itu hanyalah candaan yang bisa kapan saja dan pada siapa saja lelaki itu lontarkan. Begitu pulang seperti yang Yuan pikirkan.
Ting!
Bunyi notif line menyadarkan lelaki manis itu dari lamunan singkatnya. Yuan kembali melirik ponselnya singkat, jari telunjutknya bergerak malas menutup chat singkat yang dikirim Junkai tanpa dilihatnya sama sekali.
"Ada apa?" tanya Qianxi, heran dengan eksperesi Yuan yang tiba - tiba manik kusut.
Dengan santai lelaki itu mendudukan diri tepat dibangku kosong disebelah sahabatnya yang satu itu.
Lelaki manis mirip kelinci itu mengkat bahunya, tak minat. "Biasa Junkai," ucapnya.
"Kau menolaknya lagi?" tanya Qianxi lagi, sembari membuang nafasnya pelan.
"Yak, Junkai benar - benar menyukai mu kenapa kau tak perna menoleh sekali saja padanya hmm?"
Jujur saja lelaki itu sudah sangat lelah menyakinkan Yuan tentang perasaanya sendiri.
Qianxi tahu, tak seharusnya dia memaksa Yuan seperti ini, namun setiap kali dia dihadapkan dengan Junkai yang murung setiap kali ditolak membuatnya mau tak mau ikut terlibat.
"Entalah, Qianxi." Yaun berucap pelan, tak begitu acuh. Lagi - lagi Qianxi hanya bisa menghembuskan nafas berat.
Keduanya terdiam cukup lama, sibuk dengan aktifitas mereka masing - masing. Qianxi yang sibuk memainkan ponselnya dan Yuan yang sibuk menatap bosan seisi kelasnya.
Sampai seseorang mendudukan tubuh tinggi di bangku kosong dihadapan keduanya. "Kau tak membaca chat ku lagi," ucap lelaki itu, yang tidak lain adalah Junkai.
Yuan tersenyum simpul. "Biar aku tak membacanya, aku sudah tahu apa isi chat mu itu," jelas lelaki itu.
"Aku menyukai mu," ujar Yuan, menebak isi chat lelaki bermanik elang itu. Sembari tersenyum menang.
Junkai yang duduk tepat dihadapan lelaki manis itu semaki melebarkan sudut senyumnya. "Aku juga," balas Junkai cepat. Lagi - lagi Yuan merotasikan maniknya malas.
Qianxi yang sedari tadi sibuk dengan gamenya kini menatap Junkai perihatin. "Kau benar - benar menulis itu?" tanyanya.
Junkai mengagguk cepat sebagai jawaban. "Aku sungguh kasihan pada mu, kawan," lanjutnya menepun pundak lelaki itu.
"Aku mau ke kantin," ucap Qianxi sembari membangunkan tubuh tingginya. "Kalian ingin titip sesuatu?" tawarnya.
Yang lebih manis mengangguk semangat. "Aku-" ucapnya namun dipotong dengan Junkai yang berucap cepat.
"Susu stowberi dan roti coklat dua," ujarnya. Melirik lelaki manis mirip kelinci itu. Yuan hanya mengagguk pelan.
"Baklah," ujar Qianxi sebelum berlalu menuju kantin.
Junkai kembali menjatuhkan pandanganya, terseyum pada Yuan seperti biasa. Senyuman yang selalu berhasil menarik sudut senyum Yuan walau pun terkadang lelaki itu enggan tersenyum.
Spontan Yuan tersenyum manis membalas senyuman Junkai. "Berhenti menatap ku seperti itu," decak Yuan.
Junkai terkeke kecil lalu berucap, "Kalau begitu jadilah kekasih ku." Yuan hanya bisa terkekeh sambil menggelengkan kepalanya, maklum.
Kalau boleh jujur, Yuan sangat menyukai segala bentuk perhatian yang Junkai tunjukan untuknya.Namun disisi lain lelaki itu masih bingung juga gengsi dengan perasaanya terhadap Junkai.
Perasaan yang sedang dirasakanya itu adalah suka yang sebenarnya atau sebuah perasaan nyaman karna persahabatan yang telah lama ketiganya bangun.
Tbc.
Hai hai... selamat datang di ff Kaiyuan :))
Maaf ya aku mepatin janjinya lama kekurangan asupan momen sih.
Makasih buat yg berbaik hati mampir ;) Votenya dan nungguin ff ini wkwkw maaf kalo ff nya rada gaje.
![](https://img.wattpad.com/cover/179802682-288-k892415.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Yet! || Kaiyuan✔
Fanfiction"Aku menyukai mu. Jadilah kekasih ku." "Kau tahu bercanda mu sama sekali tak lucu. Astaga, aku hampir saja percaya kalau kau benar - benar menyukai ku." "Bahkan kau masih menganggapnya bercanda. Aku benar - benar serius." "Ku mohon berhenti, Junk...