part 8 awal 3 nobis?

21 4 0
                                    

~ternyata dia suka membaca novel ujar batinnya dengan melengkungkan senyuman yang singkat.

Syifa merasa ada yang memerhatikannya dia langsung bergegas untuk mencari rani,padahal novel yang dia temukan langsung digeletakkan dengan sengaja ia terpaksa harus menundanya.

Tiba tiba sebuah tangan menyodorkan novel yang menurutnya sangat familiar dengan novel itu.

"Novel lo?"dengan gerak cepat syifa mengambilnya walapun terasa ada yang terasa beda di hatinya.

"Kamu ngapain disini?"

"Gue lagi nganter rian cari komik"cowok jangkung itu menatap syifa dengan lekat.

"Oh"

"Lo sendirian?"

"Engga aku sama rani,yaudah aku duluan assalamualaikum".

"Waalaikum salam".

Rendi terus memperhatikan punggung wanita itu yang semakin menjauh kenapa dia kaku banget klo ketemu gue~ujar batinnya.

                              ◎◎◎◎

Di tempat kasir Rani kini mencari sosok Syifa yang tidak kelihatan batang hidungnya.

Syifa melihat Rani yang sedang celangak-celinguk tidak jelas berniat untuk menghampirinya.

"Rani"

Kaget dengan suara  yang tiba tiba muncul Rani langsung menoleh"kamu kemana ajasi aku dari tadi nungguin kamu tau gak"ujar rani dengan memutar bola matanya dengan malas.

"Iyah maaf tadi aku nyari-nyari novel di pojok sana".ujar Syifa yang mendapat respon rani mulut Rani yang membentuk huruf o.

"Yaudah aku juga udah nemuin komik nya kita langung bayar aja".

Tiba-tiba Rani dikejutkan dengan rian yang nunjuk-nunjuk ke arahnya tidak jelas,rasanya Rani ingin mengumpat kenapa dia harus ketemu spesies macam Rian di tempat ini.

Berbeda dengan Syifa gadis itu tanpa sengaja bertemu pandang dengan Rendi,Syifa salting entah mengapa sejak kapan dia jadi seperti ini.

"Lo Rani kan?".ujar rian

"Bukan!,apa lo?"Rani langsung melotot dengan tatapan tidak suka.

"Elahh neng galak bener abang jadi gemes pengen ngerukiyah tu mulut"ujar Rian yang terus saja membuat Rani naik darah.

"Emang lo berani sama gue"tantang Rani.

"Gue gak takut wlee"ujar Rian sambil menjulurka lidahnya.

"Serah lo".

"Lo knapa si sama calon pacar sendiri  sensi amat keknya"

Rani terkejut mendengar perkataan Rian dia berniat mengakhiri perdebatan ini"Diem lo pantat panci!"

Syifa dan rendi hanya tertawa melihat mereka bertengkar, kapan lagi coba mereka melihat drama gratis seperti ini ck.

Mba-mba kasir hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka berdua.

"Mba ini novel sama komik nya".ujar rani langsung kepada mba-mba kasir di susul oleh rian yang memberikan  komiknya juga.

Rasanya Rani malas lama-lama di tempat ini dia ingin cepat bergegas meninggalkan rian yang gila ini.

Setelah Syifa dan rani selesai membayar mereka bergegas keluar meninggalkan toko buku itu,diikuti oleh rendi dan rian.

"Lo ngapain ikutin gue sama syifa ha!".ujar rani

"Gue punya ide gimana kita nobis aja skuy?".

Rendi langsung menoyor kepala rian"lo kan janji sama gue sebentar doang curut!"kesal rendi meladeni sahabat yang satu nya ini.

"Emm aku si gak bisa".ujar syifa dengan wajah yang sulit di artikan.

"Tenang gue yang bayarin kalian deh".ujar rian dengan menampilkan smirknya.

"Songong nih bocah"ujar rani

"Yee kapan lagi coba abang rian yang ganteng ini mau berbaik hati sama kaleeaann"ujar rian dengan kata-kata alaynya dibuat memelas agar mereka bertiga menyetujui idenya.

Tidak tega melihat wajah rian yang memelas itu mereka mengangguk setuju.

"SKuy gas lah"ujar rian dengan cengiran.

"Alay!"ujar rani.

                              ◎◎◎◎

Di tempat rame ini mereka berempat berniat untuk menonton vilm genre horor,sebenarnya syifa tidak setuju dengan ide gila rian itu,tapi apa daya demi sahabatnya rani yang terus membujuk syifa agar mau,dengan tepaksa dia mengiyakan saja.

"Nih gue udah beli tiket nya 10 menit lagi studio nya di buka".ujar rian

"Yaudah kita duduk di situ yuk"ujar rendi yang melihat sofa kosong tersebut.

Setelah mereka duduk rani dan rian sibuk sendiri dengan ponsel masing-masing sesekali syifa melirik rendi yang tengah salting jika syifa melihat nya apaan si dia~ujar batin syifa.

Akhirnya setelah menunggu studio di buka banyak orang yang berbondong bondong ingin menyaksikan vilm horor yang lagi viral tersebut.

Rian memilih duduk di urutan c dia duduk paling pojok di susul rani yang duduk di sebelahnya kemudian syifa dan rendi,syifa baru sadar kalau rendilah yang di sampingnya tapi dia berusaha untuk berfikir positif.

Vilmpun di mulai.syifa merutuki dirinya sendiri kenapa dia harus nonton vilm seperti ini padahal dia sangat takut dengan vilm horor,syifa berusaha menampik rasa takut itu.

Tiba tiba hantu mengagetkan telingan syifa dengan reflek syifa memegang lengan rendi"lo knapa"ujar Rendi.

"Eh sorry aku gak sengaja"ujar syifa rendi hanya manggut manggut.

Sebenarnya rendi sedang mengontrol detak jantungnya yang berpacu dengan cepat berusaha biasa-biasa saja di depan syifa.Bodoh kenapa lo deg-degan gini sih ren~ujar batinya.

Akhirnya vilm tersebut selasai mereka berempat bergegas meninggalkan studio dengan wajah yang sedikit syok karena endingnya sangat menakutkan.

"yuk syif kita pulang btw makasih atas gratisannya"ujar rani sambil menatap rian,rani langsung membawa syifa.

Rendi dan rian menatap dengan wajah mengangaa.

"Tuh anak main kabur aja heran gua".ujar rian.

Rendi hanya geleng gelang kepala melihat sahabat yang satu ini mengoceh tidak jelas,lalu rendi terus menatap punggung syifa yang kian menjauh.

~Hari yang mengesankan.ujar batin rendi yang terus memandang kepergian syifa.

                                ◎◎◎

Tbc.

Hallo readers👋

Entah dapet hidayah dari mana author mau nulis lagi wk:v

Intinya jangan lupa vote dan juga komen yah❤

Follow ig aku juga @umaroh.25 ck.
   Byebye.

Jazakallah khair😘

Hati Yang TerpilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang