part 11 tantangan selesai

30 3 0
                                    

Ku harap Pertemanan ini tidak sesingkat senja dengan bumi.

~rendiyansyah pratama

🍁

#syifa pov

Sudah 6 hari dan hari ini hari terakhir baginya yang telah menepati janjinya untuk menemani rendi apapun yang rendi mau syifa pasti melakukan karena baginya janji haruslah di tepati.

Syifa rasa cukup kurang seminggu ini dia telah mengenal Rendi dengan jauh,sifat yang kadang jail,konyol,bahkan tatapan tajam ketika syifa menolak apa yang dia perintah,baginya rendi sosok yang dewasa tidak terlalu senonoh dengan perempuan dia tahu batasan batasan untuk menjaga syifa dari itu syifa lumayan tertarik untuk mau berteman tapi tidak untuk hal yang lain.
 
Baru saja syifa sedang memikirkan rendi tiba tiba notiv masuk drrrttt.

Rendi: Syifa lo harus ke rumah gue sekarang

Syifa: Ngapain?

Rendi: Lo gak inget janji lo,dan ini hari terakhir kita gue harap lo dateng.

Syifa: Kalau ada alasannya aku pasti mau

Rendi: Tidak ada penolakan

Sesudah itu syifa langsung berniat untuk ke rumah rendi sebelum keluar tiba tiba terdengar suara derap langkah kian mendekat dan ternyata orang tiru adalah rendi.rendi datang membawa paperbag dengan wajah mengembang.

"Kamu ngapain tiba tiba masuk rumah orang tanpa ketok pintu dulu"ujar syifa dengan wajah kesal

"Sorry gue lupa abis gue liat gak ada siapa siapa"ujar rendi sambil menggaruk tengkuknya

"Yaudah mau ngapain?" Tanya syifa jutek

"Gue mau lo ajarin matematika yang kemaren di bahas gue kurang paham"

Mendengar perkataan itu syifa hanya manggut manggut membentuk huru O.

Tak butuh waktu lama bagi syifa untuk mengajari rendi karena hanya beberapa menit rendi sudah paham,syifa juga sudah memberikan soal dan akhirnya rendi bisa menyelesaikannya dengan baik.

Sudah waktu 1 jam rendi dan syifa sibuk dengan pekerjaannya.

Rendi menoleh kepada syifa yang sedang membaca buku di dalam benaknya rasanya ingin terus mengenal syifa lebih jauh tetapi bagaimana caranya susah baginya untuk menjangkau gadis seperti syifa.

"Syif lo pernah gak jatuh cinta?"ujar rendi sambil menatap buku yang ada di depannya.

"Pernah"

"Rasanya gimana?lo pernah gak ngerasain kecewa juga"

Syifa mendelik mendengar perkataan rendi barusan tanpa berniat menjawab syifa kembali menyibukkan diri untuk membaca novel.

"Lo pasti pernah rasain jatuh cinta sekaligus kecewa kan,tapi menurut gue gak baik berlarut larut dalam masalalu itu gak baik".ujar rendi sambil menatap syifa.

"Aku tahu itu.bukan kah masalalu tidak baik di kenang? Benarkan lalu mengapa kamu menanyakan hal seperti itu  jelas jelas itu hanya membuat kamu semakin penasaran saja,jatuh cinta ataupun kecewa sama saja bagiku pertamanya harus merasakan jatuh terlebih dahulu.jadi  kamu tidak perlu repot repot menanyakan hal yang tak penting. begitu bukan?" Ujar syifa dengan penuh penekanan.

Rendi diam mendengar penuturan syifa barusan ini adalah kalimat terpanjang yang pernah rendi dengar dari syifa.

"Yaudah gue cuma mau ngingetin itu ke lo dan satu lagi masih ada seseorang yang mau menunggu lo entah kapan itu".gue tau lo belum bisa lupain masalalu lo tanpa lo ngasih tau.gue tau dari tatapan lo bahwa ada rasa rindu disana entah tatapan rindu itu untuk siapa-ujar batin Rendi.

                          ◎◎◎◎

7 Hari  telah berlalu dengan cepat dan hari itu hari terakhir bagi syifa dan rendi untuk bersama,syifa menyelesaikan tantangan yang di berikan rendi dengan baik.

Syifa merasa lega karena sudah tidak terlibat dengan rasa bersalah hal itu sudah terbayarkan selama seminggu dan kini dia sudah bebas.

Tidak dengan rendi,rendi merasa kehilangan sosok syifa walaupun dia tidak tahu apa sebabnya dia begini rasanya ada yang kosong,dia juga merasa syifa menjauhi dirinya entah kenapa sejak insiden rendi bertanya tentang masalalunya bagi rendi gadis itu susah di tebak.

Skip rooftop

Angin sore begitu menelusup pada kulit rendi dia melihat di  ke atas pemandangan senja yang begitu indah membuat keindahan tersendiri bagi siapa saja yang melihat.

Rendi menyesap zat yang berbahan nikotin dengan perasaan campur aduk tidak ada siapa siapa disini hanya ada dia sendiri di atas gedung sekolah yang terbilang cukup tinggi.

Kini dia tenggelam pada senja itu menatap dengan tatapan datar entah mengapa dia suka dengan sinar senja itu tapi dia tidak suka dengan filosofi senja yang mengatakan indah hanya sesaat lalu pergi begitu saja.

Pikirannya terus saja tertuju pada gadis itu,gadis dengan mata teduh, wajah datar,bahkan kepribadiannya yang cuek membuat rendi kalang kabut untuk menjabarkan apa yang ia rasakan.

~Tidak ada kata nothing sebelum berusaha~ujar batin rendi.

 
Tbc.

Jangan lupa vote and koment❤

Jazakallah khoir😘


Hati Yang TerpilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang