1. Tak Seindah Impian

2.3K 160 33
                                    

Dibaca sampai habis ya !! :-)

HAL TERINDAH ADALAH KETIKA MIMPI MENJADI NYATA.
HAL TERPAHIT ADALAH KETIKA KENYATAAN TAK SESUAI IMPIAN

Seluruh mata menatap kearahku dengan senyuman simpul penuh makna.

"Te. . . Ri. . . Ma. . ., te. . .ri . . .ma" berulang kali mereka ucapkan tak keras tapi cukup jelas.

Aku hanya bisa diam, sesekali meneteskan air mata haru. Aku tak percaya ini terjadi juga padaku adegan-adegan dalam drama romansa sekarang ada di depanku, dan aku salah satu aktrisnya. Mataku melirik kearah ayah dan bunda. Mereka duduk di podium paling belakang tersenyum kearahku dengan tulus. Mungkinkah ini sebuah tanda mereka ikut gembira, setuju dengan semua ini.

"A. .ku, ak. .ku. . Bingung mau jawab apa ?" Terbata- bata kalimatku, sungguh jawaban yang meluncur cepat dari mulutku.

Seluruh isi ruangan tertawa. Teman-teman yang sedari tadi asyik menonton kami hanya berdecak.

" Terima saja, jarang-jarang ada laki-laki tampan melamarmu, kalau tak mau kasih ni ke saya"
Seisi ruangan tertawa suasana menjadi ramai yang membuat keringat dingin keluar dari tubuhku, wajah ini terlihat pucat, kaki-kaki ini mulai bergetar dan bibir ini hanya bisa menelan ludah.

Dia hanya tersenyum, wajahnya tampak tenang. Seakan semua ini telah direncanakan sebaik mungkin. Aku tak menyangka dia yang selama ini menjadi sahabatku, sahabat terbaikku sekarang dia melamarku.

Dia yang sedari tadi duduk seperti pangeran melamar pujaan hatinya, sembari membawa cincin seketika berdiri. Dia memegang erat tanganku, pegangannya membuat jantungku mau copot.

"Dulu aku memgenalmu sebagai gadis polos yang cerdas, apa adanya, penuh keinginan dan sulit ditaklukkan. Kamu seakan menghindar dari makhluk yang berjenis laki. Entah kenapa perasaan ini muncul, semakin hari semakin bersemi. Hari ini aku ingin memberikan keyakinan dengan ketulusan dan tanggung jawab penuh untukmu. Maukah dirimu menemaniku seumur hidupku ?

" Maksudmu"

" Aku ingin berbagi semuanya kepadamu suka maupun duka, senang maupun susah, miskin maupun kaya. Aku ingin kamu menjadi teman, şandaran hidup dan tentunya kamu menjadi panutan untuk anak-anakku kelak. Maukah kamu mengarungi bahtera rumah tangga bersamaku. Mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah dan warohmah."

Aku mengangkat kepala, mata ini bersitatap dengan matanya. Mata coklat, mata yang penuh kewibawaan, yang setiap aku melihatnya ada getaran aneh dalam hatiku.

"Kedua orang tuamu mengizinkan aku menjadi menantunya. Jika kamu mengizinkan aku menjadi pendampingmu." Lanjut perkataannya.

" Jadi kamu telah meminta izin. Kok tak bilang sama aku."

Dia hanya menganggukan kepalanya sembari tersenyum.

"Terima, terima, cepat, cepat nanti keburu diambil orang," teman-teman terus mengatakan itu yang membuatku semakin terpojok.

"Aku tak pernah memaksamu jika kamu tak ingin aku menjadi suamimu. Apapun keputusanmu pasti aku akan menerimanya. Sampai kapanpun pertemanan kita tak akan pernah putus itu janjiku padamu. Tapi aku akan bahagia jika kamu mau menerimaku. Percayalah aku akan menjagamu."

Tanpa ragu aku menganggukkan kepala. Suara tepuk tangan semakin keras terdengar.

"Selamat, selamat, traktiran," aku hanya nyengir kearah teman-temanku yang sedari tadi membuatku gugup.

Dia memasangkan cincin itu ke jari manisku. Lagu berjudul janji suci mengiringinya.

Terimakasih Tuhan. Engkau telah memberikan kado terindah untukku hari ini. Empat tahun penantianku terbayar lunas, lulus dengan nilai memuaskan dan tentunya dia melamarku laki-laki yang selama ini aku doakan. Jangan biarkan detik ini cepat berlalu aku masih ingin menikmatinya. Batinku.

"Mendekatlah Vania, aku ingin mangatakan rahasia yang selama ini aku sembunyikan darimu. Mendekatlah."

X X X

Alaram jam berbunyi. Seketika membangunkan diriku. Aku melirik jam ternyata pukul satu.

"Oh Tuhan itu tadi hanya mimpi seperti nyata, aku ingin melanjutkan tidurku apa yang dikatakan pangeran impianku."

Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Hari ini hari rabu, jam pertama ada dosen killer itu.
Mampuslah saya pasti terlambat.

Jangan lupa tinggalkan jejak. Vote dan commentnya ku tunggu.

JOMBLO ISTIQOMAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang