15-KECEWA

2.9K 87 0
                                    

Author POV

Semakin hari masalah gabriella dengan tama semakin rumit. Gabriella yg selalu menghindari tama membuat tama yakin kalau ada sesuatu yg tidak beres.

Gabriella POV

"Duh.. gimana nih kayanya tama udah mulai curiga sama drama yg gue buat" ucap gabriel frustasi. Dia mengacak acak rambutnya kasar sesekali menjambaknya berharap ada ide muncul di otaknya.
"Semua ini gara gara gue, gue yg udah mulai semuanya, gue yg memulai semua drama ini dan gue jg yg harus mengakhirinya" gumam gabriel pelan.

Perlahan lahan gabriel mulai meneteskan air matanya mengingat masa masa indah bersama tama, saat tama mencoba mendekatinya, saat tama menyatakan cinta padanya di bioskop, saat tama mengajak nya berkencan,dll. Semua tercetak jelas di memori gabriel.
"Lo orang baik tam, gue yg salah udah masuk ke kehidupan lo, gue manfaatin kebaikan lo, gue jahatin lo" tangis gabriella pun akhirnya pecah. Dia semakin kuat menjambak rambutnya dia kembali mengingat semua kebaikan tama kepadanya membantunya, kakaknya, selalu ada di dekatnya saat menghadapi masalah sebesar apapun, tama selalu mendukung gabriel, tama selalu memeluk gabriel setiap gabriel rapuh dan masih banyak lagi.
"Gue bodoooohhh arghhhh kenapa gue bisa jadi ratu drama kaya giniii.... kenapa gue terjebak dalam skenario yg gue buat sendiri ha kenapa lo bodoh gabriel bodohhh arghhh" teriak gabriella sambil terus menangis dan memecahkan semua barang barang yg ada di dekatnya juga terus memukul kepalanya menjambak rambutnya kuat kuat. Hingga akhirnya dia menyerah dia lelah dengan semua ini. Gabriella tertidur dengan posisi lutut ditekuk dan kepalanya ditenggelamkan diantara lututnya dengan bekas air mata yg masih tercetak jelas di pipinya.

Tama POV

Kenapa dia berubah? Kenapa dia menghindar? Ada apa dengan semua ini?" Ucap tama parau. "Gue kangen lo gabriel, gue ga peduli apapun yg terjadi antara kita. Gue cuma butuh lo disini" sambil menatap langit dari balik jendela kamarnya. Dengan tekad yg kuat tama mengambil jaket dan kunci motornya.
Dengan kecepatan tinggi tama menuju appart gabriel, tdk peduli gabriel marah atau tidak.

20 menit kemudian

Ting...tongg.....
Ting....tong.....
Tama yg kesal pintunya tak kunjung di buka, ia langsung menekan password appart gabriel,, ya tama tau passwordnya krn gabriel pernah mengatakannya. Setelah pintu terbuka. Tama dibuat terkejud dengan keadaan apartemen gabriella semuanya hancur berantakan. Tama menutup mulutnya dengan tangannya melotot tak percaya dgn apa yg dia lihat. Hatinya khawtir apa yg terjadi dgn gabriel apa ini ulah stevan?
"Gabriel....?" Ucap tama pelan "gabriel...kamu dimana ini aku tama, kamu tenang aja kamu aman sama aku?" Ucap tama lagi "sayang kamu dimana apa kamu baik baik aja" ucap tama sambil menatap pintu kamar gabriella yg terbuka sedikit. Tama melangkah ke kamar gabriella dan benar tama melihat gabriella sepertinya tertidur dengan posisi memeluk lututnya di depan jendela kamarnya.

Tama tersenyum melihat gabriel melakukan hal yg sama dengannya, menatap langit. Dengan senyum merekah, tama berjalan menghampiri gabriel dan duduk disamping gabriel kemudian tama mengelus punggung gabriel dan memeluknya dari samping. Gabriel yg merasa terusik langsung bangun dan kaget melihat tama ada disini

"L...ll..o ko ad..aa di...s..ini?" Ucap gabriel terbata bata dia sangat gugup.
"Kenapa gabriel menangis" batin tama "kamu bukan lo" ucap gue santai
"Iya, kamu kenapa disini?" Ucap gabriel lagi
"Kangen" spontan gue

Gabriella POV
"Kangen" ucap tama
Deg. Perasaan gue bener bener hancur. Tama tulus sama gue sedangkan gue? Gue harus jujur apapun yg terjadi.
"Tama.. aku pengen ngomong sesuatu, dengerin baik baik" ucap gue parau.
"Iya aku dengerin apa?" Ucap tama masih tetap tenang
Gue narik nafas dalam dalam buat bercerita rasanya tenggorokan gue kering.
"Tam, aku sebenernya aku"

"GABRIEL" teriak bang stevan murka.
"Bang aku mohon udah cukup hiks hiks hiks aku gabisa lagi" ucap gue sambil menangis pilu gue gatau lagi harus gimana gue gabisa terus terusan nyakitin diri gue sendiri
"APA MAKSUD LO HAAA!!" Teriak bang Steven sambil menunjuk nunjuk gue. Tama yg tak terima langsung mendorong bang stevan menjauh dari gue.

"Bang udah lo bisa kan selesein cara baik baik ga kaya gini, gabriel cewe bang" ucap tama dengan nada tegas
"Lo gausah ikut campur urusan gue, bastard!" Ucap bang stevan dengan nada 2 oktaf
"Gue berhak ikut campur karena gabriel pacar gue" saut tama tak kalah keras
"HAHAHAHAHA pacar lo bilang! Ngaca!! Lo itu cuma boneka adek gue!! Adek gue ga cinta sama lo ngerti!! Dia cuma mau harta lo!!" Ucap stevan dengan tertawa sinis

Tama POV
Deg. Seperti ratusan jarum hati.
Gue menengok ke arah gabriel yang masih terus menangis
"Gabriel sayang, bilang sama aku kalo bang stevan bohong, kamu cinta kan sama aku?" Tanya gue cemas
Gabriella hanya menangis dan tidak menjawab pertanyaan gue
"Gabriel jawab gue!!" Bentak gue akhirnya
"Ma..aaff.. tam hiks hiks hiks apa yg dib..ilang.. bang stev..an it..tu be..ner hiks hiks hiks hiks"
DEG.
Jantung gue rasanya mau berhenti. Hancur jangan ditanya. Gue bener bener kecewa! Sangat kecewa gue ganyangka!!
"Jadi 8 bulan ini hanyalah permainan lo? Gue ganyangka. Kalo lo mau harta gue ambil semuanya gue gabutuh itu. Murahan" ucap gue dingin sambil berlalu pergi keluar dari appart

Gue langsung naikin motor gue dan melaju secepat mungkin. Gue berharap angin bisa bawa masalah gue pergi, Tapi naas gue gabisa ngehindarin tabrakan ini. Jika ini akhir hidup gue maka gue rela. Gue udah dapet in karma gue.

Author POV

Motor yang dibawa tama melaju dengan kecepatan angin. Tama yg berusaha menghindari mobil di depannya yang berhenti mendadak membanting stang ke arus yang berlawanan tapi sepertinya Dewi Fortuna tidak berpihak kepadanya. Truk dari arah yg berlawanan juga melaju dengan cepat. Tabrakan pun tak dihindarkan. Tama terlempar jauh. Darah segar mengalir dari kepalanya. Tama merasakan terjangan hebat dalam dirinya. Tama pun tak sadarkan diri. Dia dilarikan ke rumah sakit. Tama banyak kehilangan darah akibat pendarahan hebat di kepalanya, kemungkinan hidup pun hanya 50%.


Holaaa jangan lupa vote

Bad boy VS Cool Girl ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang