16- BERAKHIR

6K 95 9
                                    

Bacanya jangan lupa puter vidio diatas 👆 sangat disarankan coy!!!

Author POV

Pihak rumah sakit mulai menghubungi keluarga tama. Tama dilarikan ke rumah sakit Estude. Yang berati itu adalah salah satu aset kekayaan keluarganya.

Tangis kedua orang tua tama pun tak bisa terbendung lagi. Mereka berdoa supaya Tuhan memberikan kesempatan hidup untuk tama. Mama tama terus menangis karena tak tega melihat putra semata wayangnya terbaring dengan banyak selang menancap ditubuh putranya. Begitupun papanya, dia menyesali karena jarang bersama putranya dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya, papa tama hanya bisa berdoa semoga tuhan memberikan kesempatan hidup untuk anaknya.

Tama sudah 2 hari berada di icu, keadaannya masih sangat kritis. Pihak sekolah pun juga mengumumkan bahwa tama anak pemilik yayasan sekolah ini mengalami kecelakaan dan kritis, kepala sekolah berharap semua murid mendoakan kesembuhan untuk tama

Gabriel POV

"Hiks hiks hiks 2 hari itu berati waktu lo pulang dari appart gue"  gue menyesali semua keputusan gue. Andai waktu bisa diputar gue gaakan turutin permintaan bang stevan tam.
"Gue harus ke rumah sakit gue harus liat tama! Gue harus minta maaf sama tama" ucap gue sambil menghapus air mata gue.
Gue berlari keluar sekolah, gue masuk ke salah satu taksi yang ada di depan sekolah
"Pak rumah sakit estude cepat" ucap gue pada sopir taksi. Di dalam taksi gue terus merapalkan doa supaya tama baik baik saja

15 menit kemudian

"Ini pak uangnya" ucap gue sambil menyodorkan uang 50 ribu. Gue langsung turun dan berlari menuju lobi
Hosh..hosshh "mbaa ruangan tama anak pemilik perusahaan estude dimana? Masih di icu?" Tanya gue sambil ngos ngosan.
"Iya Mba masih di icu keadannya masih kritis" ucap suster itu ramah
Gue langsung berlari menuju icu. Disana gue langsung membekap mulut gue. Gue ngeliat keluarga tama menangis. Firasat buruk menghantui pikiran gue. Gue terus berjalan sambil mengepalkan tangan erat.
"Per..miisii.. om..tantee.." ucap gue gugup
Mereka menengok namun masih menangis. Mereka hanya menampilkan wajah "kamu siapa?"
"Saya gabriel om tante, saya pacarnya tama, gimana keadaannya tama ? Apa masih kritis" ucap gue ragu
"Jadi kamu pacarnya tama putraku?" Ucap yang gue yakini mamanya tama. Mamanya tama langsung berlari memeluk gue masih dengan menangis malah tambah keras suaranya.
Sambil membalas pelukan mamanya tama gue bertanya "tante.. tama gimana? Dia baik baik aja kan?" Ucap gue parau
"Gabriell.. tama.. tamm..a sud..ahh meninggal" ucap mamanya tama dengan pecahan tangis yang luar biasa

Gue merasa jantung gue berhenti. Apa ini yang lo rasain tam waktu lo tau gue bohongin lo? Apa sesakit ini. Kaki gue lemes gue gabisa nopang tubuh gue sendiri. Dunia gue hancur. Hati seperti ditusuk ratusan pisau. Air mata pun lolos dari mata gue.
"App..a gamungkin gamungkin tama orang yang kuat tan, tama ga mungkin ninggalin kita gamungkin!!!" Teriak gue sambil menangis. "Enggak.. Tuhan enggakkkkkkkk" teriak gue lagi
Gue langsung masuk ke dalam icu gue liat seorang yang gue kenal terbaring lemah, tubuhnya putih pucat, dingin saat gue sentuh. "Tamaaaa.. ini gue Gabriell tam lo harus kuat!! Tam lo jangan jadi banci kaya gini. Tam please gue minta maaf.. jangan tinggalin gue hiks..hiks.."
Mamanya tama langsung nyusul gue dan meluk gue erat "Gabriell hiks hiks ikhlaskan tamaa" ucap mama nya tama sambil sesenggukan
"Engga tante engga,, tama gaboleh ninggalin gabriel.. tama orang yang kuat" ucap gue sambil terus menggoyang goyangkan lengan tama.

Tama POV

Disini.. di Padang rumput nan indah, banyak bunga bunga bermekaran disini. Air sungai disini juga sangat jernih. Tapi ini dimana? Kenapa sangat asing buat gue?

Dari kejauhan gue lihat sosok gadis kecil berkepang dua dengan senyum cerianya berlari ke arah gue. Deg. Reysya?

"Hai tamaaa, kita bertemu lagi disini." Ucap reysya dengan senyum cerianya
"Hai reysya, iya akhirnya tama bisa bertemu reysya lagi. Reysya tama minta maaf soal itu, tama udah jahat sama reysya. Tama minta maaf" ucap gue sambil memeluk reysya erat
"Cup cup cup tama jangan nangis ih kaya anak kecil , badan aja deh yang gede. Reysya udah maafin tama dari dulu" ucap reysya sambil mengelus pelan punggung gue
"Reys, kenapa reysya masih kecil? Bukankah reysya harusnya udah gede? Dan ini dimana sih reys ko aku asing ya" ucap gue bingung sambil melepas pelukan gue
"Reysya masih kecil? ih sembarangan! ini tuh karena reysya kan pergi waktu reysya smp tama. kalo tama kan pergi kesini waktu tama udah sma" ucap reysya dengan cemberut tapi tiba tiba dia tersenyum ceria lagi " ini surga"

Bad boy VS Cool Girl ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang