Cita-Cita

1.8K 151 31
                                    

soraru x Sakata x Reader

ENJOY!!~

💮💮💮💮💮💮

Malam hari di malam sabtu yang tenang, tampak tiga orang sedang menikmati sebuah film kartun yang di tayangkan sebuah stasiun tv swasta. yah tepatnya yang menonton hanya dua orang sih, yang satunya hanya jadi pengawas. siapa lagi jika bukan Soraru yang harus mengawasi dua kurcaci yang duduk tidak jauh dari single sofa miliknya.

suasana yang sunyi tiba-tiba sedikit terisi dengan pertanyaan ( y/n ), " kak Sakata cita-citannya apa kak?" mendengar itu soraru sedikit tersenyum,  sepertinya tuan putri mulai dewasa.

" Kalok kakak mah apa aja dek yang penting mulia cita-citanya," Soraru bertepuk tangan dalam hati, adiknya yang sangat AHO juga mulai waras.

" Emang cita-cita mulia kayak apa kak?"

Sakata tersenyum misterius, Soraru terus mengawasi dua kurcaci dewasa di depannya, " kalok menurut ( y/n ) apa cita-cita mulia itu? "

( Y/n ) mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya di dagu. Dahinya sedikit berkerut tanda dia sedang berpikir, " guru kak. Dokter juga."

Sakata menggeleng, ( y/n ) berfikir lagi, " kan dokter mengobati orang sakit, guru memberi kita ilmu, bener kan? " gadis bermata ( e/c ) menyuarakan pendapatnya. Tapi jawaban dari kakaknya tetap membuatnya berfikir ulang.

Sebenarnya Soraru juga penasaran cita-cita apa yang menurut Sakata mulia, munkin juga kan adiknya sudah sembuh total dari ke ahoannya. Mata hitamnya terus mengamati dua bocah SMA berpikiran anak-anak di depannya. Kira-kira jawaban apa yang akan di berikan oleh keduannya?

" Terus apa kak Sakata? guru bukan, dokter bukan, perawat? petani? tukang listrik? penjual makanan? mamang sayur yang biasannya lewat depan rumah kita? "

" Ada yang lebih berjasa lagi sayang," Sakata mengusap kepala gadis di depannya, " cita-cita ini di remehkan orang banyak, padahal jasannya besar lo dek!"

Soraru sedikit mengalihkan pikirannya dari ponsel yang dia mainkan, telingannya dia fokuskan pada jawaban yang munkin akan di jawab oleh adik lelakinya. " Apa kak Sakata? aku penasaran nih! gak mau jawab lagi." ( y/n ) menggembungkan pipinya.

Sakata mengangguk-anggukkan kepalannya, kemudiam menjentikkan jarinya hingga mengeluarkan bunyi, " oke kakak kasih tau, padahal ini mulia banget kamu gak tau dek," ( y/n ) menatap antusias pria di depannya. Sedangkan Soraru menyiapkan telinganya, mungkin saja itu cita-cita mulia adiknya kan?

" Nelayan? "

Sejenak ( y/n ) menatap bingung, kemudian wajahnya berubah cerah, " ah iya kak mulia kan mereka nangkap ikan buat kita makan! " Sakata menolak jawaban ( y/n ).

" Lah terus kak? kan bener! iya kan kak Soraru?, " Soraru yang di mintai pendapat hanya mengangguk, bisa di ejek habis-habisan jika dua kurcaci di depannya tahu dia tertarik dengan pembicaraan ini sejak awal.

" Nelayan kan penolong dek," Soraru menghentikan aktifitas ponselnya, sedangkan ( y/n ) menatap Sakata bingung. " Penolong dari mana? kakak ngaco deh," untuk saat ini Soraru juga setuju dengan ucapan yang di berikan adik perempuannya.

" Ya penolong laah, nih kakak jelasin yah! kak Sora juga pasang kuping aku tahu kakak dari tadi nyimak kok."

dasar adik kurang ajar, maki Soraru dalam hati. Sakata ini memang musiman takut pada Soraru.

( Y/n ) sudah menyiapkan telingannya, Soraru hanya memandang malas, tapi dia tetap memasang kedua telinganya. Sakata berdeham sejenak sebelum memulai penjelasannya. kemudian membusungkan dada, " Jadi nelayan itu sangat mulia...."

" Cepat gak usah di ulur lagi, sok pinter kamu," sahut Soraru yabg mulai sebal.

Sakat mendengus, tapi dia juga menuruti  ucapan Soraru, " muliannya mereka itu soalnya menyelamatkan ikan yang tenggelam," ( y/n ) memiringkan kepalanya, tahu adiknya bingung Sakata kembali menjelaskan, " nelayan tahu kalok ikan lama di air bisa masuk angin, atau kembung. Adek aja kalok lama renang selalu masuk angin kan? " ( y/n ) mengangguk, " nah makannya nelayan tahu, di tolong deh ikan-ikan itu," ingin Rasanya Soraru berkata kasar. Jawaban yang dia tunggu-tunggu ternyata henya membuang waktunya.

" Ternyata gitu yah kak, mereka baik yah jadi, " Soraru menghela nafasnya ingin dia menyelamatkan otak polos ( y/n ), dia terlalu mudah menerima jawaban yang selalu di berikan oleh Sakata.

" Iya, makannya nelayan baik, dia tolong ikan-ikan terus di jual kan? Naah ikannya jadi gak masuk angin!"

Dasar ahonya udah gak ketulungan, Soraru mengelus dadanya dan berguma
dalam hati. " Terus kak Sakata mau jadi pelayan? "

" Enggak lah? nanti kakak jadi item, terus jelek mau kamu punya kakak jelek," ( y/n ) menggeleng, " nanti kalok kaka jelek ( y/n ) terus di ejek temen-temen kak, orang kakak aho aja aku udah di ejek abis abisan kak! "

" Kakak aja malu dek punya adik model sakata tuh," sahut Soraru kemudian melenggang pergi meninggalkan kedua adiknya.

Sakata memandang sebal kakak pertamannya, ( y/n ) mengusap lengan Sakata berniat sedikit menenangkan, " gak papa kak, kali aja ahonya kakak malah jadi kebaikan...kayak para nelayan itu." Sakata tersenyum kaku pada ( y/n ), andai tidak sayang sudah dia telan bulat-bulat adiknya ini, " iya kakak sabar kok." ( y/n ) mengacungkan dua jempolnya.

💮💮💮💮💮💮💮

yeeaaayyy..akhirnya setelah sedikit kemalasan yang melanda...Krist bisa up lagiiiii!!😍😍😍

makasih yah yang buat ini masuk ke golongan #5 besar Araki! !

aku sayang kalian!!

makasih juga yang selalu baca!
vote!
dan komen di Kareshi!! 😍😍😍

semoga betah di kareshi yaaa!!😫😭😭😭



Kareshi ( utaite x reader ) Gak Jadi Selesai 😂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang