Peraya : #Tipsnge-date - Makan Siang

2.6K 264 67
                                    

Krist menekuk wajahnya, lagi-lagi Singto terlambat datang. Pria itu berkata ingin kesini dan membawakan makanan untuk Krist, agar mereka bisa makan siang bersama, namun hampir setengah jam Krist menunggu Singto. Pria itu tidak kunjung datang juga.

Tok. Tok. Tok.

Bunyi pintu rumahnya di ketuk, membuat Krist langsung berjalan ke arah pintu, dan begitu membukanya sosok penampakan Singto yang tengah menyengir bak orang idiot itu tertangkap oleng pengelihatan Krist.

"Phi darimana saja?"

"Membeli makanan untuk kita."

Jawab Singto sambil mengajak Krist masuk, seperti jika itu adalah rumahnya sendiri, padahal sebenarnya itukan rumah Krist.

"Tidak ada orang?"

"Tidak, semuanya pergi. Gun pergi dengan kekasih tuanya dan phi New pergi dengan kakakmu yang punya otak 0,1 persen."

"Oh."

Hanya ber-oh ria yang Singto bisa, padahal jelas-jelas Krist baru saja menghina kakak dan temannya. Singto hanya tersenyum-senyum ke arah Krist, khas orang yang tengah kasmaran.

"Apa yang kau bawa?"

"Ini."

"Kenapa cuma ada satu? Kau sudah makan?"

Singto menggelengkan kepalanya, hingga Krist bingung apa Singto mau makan sendiri, dan membiarkan Krist begitu saja?

"Lalu kenapa cuma ada satu? Jangan bilang kau cuma mau numpang makan di tempatku?"

"Tidak, kemarin aku melihat film dan itu terlihat cute, jadi bagaimana jika kita menirunya hari ini?"

Krist memejamkan matanya, buah memang tidak pernah jauh jatuh dari pohonnya. Tidak Singto, tidak pula Tay sikap mereka sama. Mungkin waktu pembagian otak dulu mereka tidak hadir.

"Kau mau meniru film apa? Apa yang mau kau lakukan?"

Tanya Krist malas, sebab tahu jika tontonan Singto itu tidak wajar, sungguh Krist malas meladeninya.

"Makan sepiring berdua denganku, bukankah itu romantis?"

"Itu bukan romantis, tapi itu pelit!"

Krist selalu berpikir realistis, tidak selalu terbawa suasana seperti Singto, maklum Singto itu orangnya terlalu berlebihan.

"Ayolah, Krist na ... Na ... Na...."

"Baiklah."

Singto sudah senang, akan tetapi begitu membuka ayam yang dirinya beli, Singto bahkan tidak bisa membukanya dengan benar, dan justru menarik-nariknya tidak jelas.

"Biar aku saja phi."

"Tidak perlu, phi bisa Krist tenang saja."

Masa membuka bungkus ini saja Singto tidak bisa, diakan pria sejati, yang bisa melakukan apapun untuk kekasihnya, namun karena terlalu keras menariknya, itu justru membuat isi makanan itu terpental.

Sialnya itu ke arah Krist, wajah dan pakaiannya penuh dengan saus asam manis, bahkan di atas rambutnya terdapat paha ayam.

Wajar Krist langsung berubah muram, dan memukuli Singto, "Kau memang sialan!"

Krist bangkit pergi untuk berganti pakaian, lihatlah penampilannya berantakan karena kelakuan kekasihnya yang teramat pintar itu.

"Sayang, bagaimana dengan makan sepiring berduanya?"

Krist membalikkan badannya masih saja Singto menanyakan hal yang tidak penting padanya, Krist mengambil sendal rumah yang di kenakannya, lalu melemparkannya pada Singto.

"Makan saja itu sendal."

Alis Singto bertautan, "Sayang, sendalkan tidak bisa di makan." Teriak Singto akan tetapi Krist tidak memperdulikannya, pria itu mengambil sendal Krist yang mendarat dengan indah di wajahnya tadi, lalu menyentuh-nyentuh sendal itu, "tuhkan, apa aku bilang ini keras dan tidak bisa di makan, sayang."

Setelah Singto mengatakan hal itu, pasangan sendal itu mendarat dengan mulusnya menyentuh bahunya, "Pergi kau, keparat! Jika mau gila sendirian saja jangan ajak aku!" Usir Krist, yang membuat Singto ketakutan karena ketika Krist marah kekasihnya itu bahkan lebih menakutkan dari kuntilanak.

Tips nge-date pintar ala Singto Prachaya :
Jika membawakan makanan untuk kekasihmu, pastikan dulu jika kau bisa membukanya, sebab jika tidak bukan scene Romance ala drama yang kau dapat melainkan lemparan sendal dari sang kuntilanak 😇

[10 ]. A Ridiculous Three Couple Boyslove StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang