Singto & NewTay #Radom - pertengkaran

823 118 36
                                    

Hari itu. Singto, Tay dan juga New melangkahkan kakinya pada pusat perbelanjaan besar di kota Bangkok, dengan wajah salah satu dari ketiga pria itu yang tertekuk seperti pakaian belum di seterika.

"Kau kenapa sing?"

"Tidak tahu."

Singto hanya mengerucutkan bibirnya pada sang kakak, membuat New yang ada di antara keduanya menjadi jengah, padahal New ingin pergi berkencan hanya berdua saja dengan Tay, tetapi siapa yang menduga dengan pintarnya Tay mengajak adiknya yang tengah merasa di campakkan oleh Krist.

Entah apa masalah dua anak manusia yang tidak cocok sama sekali itu, namun New bersyukur karena pikiran adiknya terbuka dan mau meninggalkan mahluk bodoh seperti Singto. Menghadapi Tay saja New lelah, bagaimana nasib keluarganya jika Krist nantinya juga akan bersama dengan Singto?

Cukup Gun dan Tay saja yang sikapnya hampir sama, jangan biarkan ada mahluk aneh lagi yang akan jadi keluarganya.

"Apa yang Krist lakukan pada Singto?"

"Mana aku tahu, tanya sama sendiri."

"Lihat kasian Singto."

"Lebih kasian lagi Krist yang punya pacar seperti dia."

"Memang Singto kenapa?"

"Dia sama sepertimu, punya otak limid."

"Aku ini pintar."

Dahi New berkerut kapan Tay pernah pintar sedikit saja?

Bisakah menyebutkan satu kepintaran Tay yang terpercaya?

Semua hal yang di lakukan sang kekasih adalah sesuatu yang tak masuk akal, dan membuat New muak, hanya saja anehnya yang New tidak habis pikir kenapa dirinya tahan dengan Tay?

Apakah Tay melakukan sihir atau yang lainnya?

Tetapi dengan seseorang yang mempunyai otak 0,1% tidak mungkin hal mistis seperti itu terpikirkan di dalam benak Tay.

"Astaga, mengacalah dimana letak pintarmu phi Tay?"

"Disini."

Tay menunjuk ke arah kepala belakangnya sendiri, New yang kesal mencekal kaki Tay hingga pria berkulit Tan itu hampir jatuh terjungkal, akhirnya keduanya bertengkar kecil, membiarkan Singto yang tengah bad mood karena di tinggal sang pujaan hati pergi bersama mantannya itupun semakin muram.

Dengan niat baik Singto berusaha untuk merelai kedua pria yang tengah aduk mulut itupun namun justru berakhir mengenaskan, menjadi korban pukulan dan perasaan dari sang kakak dan kekasih kakaknya.

"Sudah phi jangan bertengkar."

Tetapi mereka justru mendorong Singto tidak mau mendengarkan apa yang tengah di ucapkan oleh pria yang tengah di rundung kesedihan itu, bahkan mulai beradu mulut lagi dengan Tay.

New tidak mau kalah, karena uke selalu benar, dan Tay yang merasa tidak salahpun menangapi ucapan New, tidak seperti biasanya yang akan diam saja kalau New menistakan dirinya.

"Phi jangan bertengkar, malu di lihat orang lain."

"Menyingkir."

"Tidak bisa."

"Menyingkir Singto!"

"Bagaimana aku bisa menyingkir kalau kalian menarik rambutku!"

Singto berteriak histeris ketika Tay dan New justru bermain jambak-jambakan mengunakan rambutnya, menjadikan Singto seperti sebuah samsak karena tidak mau melukai pasangan mereka masing-masing, hingga akhirnya mengorbankan pria yang tengah sedih itu, tanpa perasaan sama sekali.

Tay melepaskan rambut adiknya, begitupun juga dengan New, sementara Singto menatap keduanya dengan kesal. Pergi dengan pasangan itu bukannya membuat sakit hatinya hilang, justru menambahkan luka perasaan dan juga tubuhnya.

"Apa yang kalian lakukan padaku itu JAHAT!"

"Sing...."

"Phi jahat jangan sentuh aku, kalian jahat."

Melihat pemandangan dramatis ala sinetron di dalam televisi dengan dua king drama yang bersikap seperti pemeran protagonis dan antagonis yang sudah menyadari kesalahannya itu, membuat New jengah. Bisa-bisanya ada pria seperti mereka berdua. Bisa gila lama-lama jika New bersama dengan mereka.

"New kau mau kemana?"

"Ke kutub Utara."

"Untuk apa?"

"Mengambil beruang kutub untuk aku nikahkan dengan kalian berdua."

"Heh, kau tega aku di poligami dengan beruang kutub?"

Bukannya jawaban yang di dapatkan oleh Tay, tetapi justru lemparan box sepatu yang tadinya di beli New mendarat ke wajah keduanya.

"Jangankan di poligami mau di bunuhpun aku tak perduli."

New melangkahkan kakinya untuk menjauh dari sana, membuat Tay dan Singto yang masih berdiam diri sama dengan tatapan bingungnya.

"Phi Tay memang ada beruang kutub yang menikah dengan manusia?"

Di garuk tengkuknya sendiri, bingung dengan pertanyaan adiknya, sebelum bangkit dari sana, menengokan kepalanya ke arah adiknya, sebelum mengatakan sesuatu.

"Sing, aku baru sadar jika ... kau itu bodoh."

Setelah mengatakan hal itu, Tay melangkahkan kakinya untuk meninggalkan sang adik yang tidak percaya dengan ucapan kakaknya. Tega-teganya Tay mengatakan hal seperti itu pada adiknya sendiri.

Sudah di tinggalkan pacar, di tinggalkan calon kakak ipar, sekarang kakaknya sendiripun meninggalkan Singto, di tambah kenyataan jika ekor mata Singto tidak sengaja menangkap sosok Krist yang berjalan bersama seorang asing beberapa detik yang lalu.

Sebenarnya salah Singto itu apa?

Hingga akhirnya Singto lebih memilih untuk pulang ke rumah sembari meratapi nasibnya yang di anak tirikan bahkan di buang oleh para orang terdekatnya.

#Tips patah hati ala Singto Prachaya :
Jika tengah patah hati, jangan sesekali pergi bersama dengan calon kakak ipar karena bukannya akan terhibur, justru kakak iparmu yang lebih galak dari ibu tiri itu akan menistakanmu, hingga berakhir seperti anak terbuang =_=

*****

Tag khusus untuk anakku yang terbuang yang katanya rindu dengan penistaan ini AyyaJoeHaans Mae sudah lama tak buat ini hampir lupa malah wkwkwk dan chap ini pasti absurd banget ya lord 😅 ngk bisa bikin ginian aku tuh ☹️


[10 ]. A Ridiculous Three Couple Boyslove StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang