28. Curiga

376 29 0
                                    

[Now Playing Cantika Abigail ft. Adrian Khalif - Take Care]


Sebenernya lagu di atas gak ada hubungannya sama sekali sama part ini, cuma gue lagi seneng lagu itu. Okelah ya


Jangan lupa vomentnya guys

Kalau kalian suka, bantu share ke temen-temennya juga supaya bisa bersuka-suka ria bersamanya. Paan dah gue wkwk

Happy Reading!


Salah satu respon alamiah seseorang yang berbohong atau menyembunyikan sesuatu adalah tertawa.

***

Duta menutupi sebagian wajahnya menggunakan buku menu. Menghindari tatapan-tatapan yang tertuju pada mereka, Ameera, Duta, dan Bunga.

Seperti biasa, Bunga yang nyentrik memakai kostum aneh. Dan hal itu membuat perhatian semua orang terarah pada mereka bertiga. Memang yah, minoritas memang selalu menjadi pusat perhatian bahkan bahan gunjingan. Orang yang berbeda selalu jadi pusat perhatian.

"Ck, kak nanti lagi kalau mau ngajak makan ke tempat rame kayak gini kostum tokek lo copot dulu bisa kan." Protes Duta yang lansung mendapat hadiah tendangan pada tulang keringnya.

"Ini bukan tokek gendut! Ini komodo! Komodo!" tegas Bunga.

"Mirip tokek juga." Duta ngeyel.

Bunga menimpuk bahu Duta menggunakan kepalan tangannya. "Komodo gendut! Komodo! Gak tahu jenis hewan langka satu itu ha?"

Ameera meringis kebingungan sendiri bagaimana cara mendamaikan dua orang di hadapannya ini. Yang sejak tadi selalu bertengkar padahal ini adalah pertama kalinya mereka bertemu setelah bertahun-tahun.

"Udah udah tuh makanannya udah dateng." Ameera menginterupsi membuat aksi brutal Bunga terhadap Duta berhenti.

Duta diam, dengan pandangan kosong. "Gue lebih seneng jatuh dari balkon kamar Ameera daripada dipukulin kayak barusan." Ucapnya lemah.

"Lagian rese lo!"

"Udah ah udah." Ameera menengahi karena pesanan mereka sudah sampai diantarkan seorang pelayan pria bertubuh jangkung.

"Katanya ada yang mau lo curhatin sama gue." Kata Bunga sambil mencuri makanan dari piring Duta yang langsung ditepis oleh pemiliknya. "Pelit banget lo."

"Ameera ditembak tahu gak." ujar Duta antusias. Lebih antusias dari Ameera yang ditembak.

Bunga terbatuk karena hendak berteriak namun makanan masih penuh di mulutnya. Duta mendorong gelas minumannya untuk Bunga.

"Masa?"

"Iya. Tapi, dia belum jawab."

"Kenapa belum?" Bunga menatap Ameera. "Klasik banget sih lo, caper. Sok-sokan minta waktu buat jawab. Padahal lo suka banget sama Fajar."

"Wait wait!" Duta memotong. "Dari mana lo tahu tentang Fajar?"

Ameera menghela napas. Memutar bola mata. Kalau dipikir-pikir Ameera belum menceritakan tentang Bunga yang ternyata adalah sepupu Fajar. Duta belum tahu hal itu.

"Fajar sepupu gue." Jawab Bunga mendahului Ameera yang ingin memberi tahu.

"Apa!!!" Duta menyemburkan makanan di mulutnya kemudian terbatuk-batuk. Sebagian makanan yang tengah dikunyah Duta berpindah ke wajah Bunga.

Duta mengambil asal minuman dari atas meja. Meneguknya dengan rakus.

Sementara Bunga. Hanya diam. Bibirnya menipis.

Ra?    (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang