Ketemu lagi di hari jumat yg panas ini
Gimana kabarnya? baik?
Jangan lupa vote sama komen yaa
***
Tuk tuk tuk
Ketukan tiga kali di kaca jendela kelas yang berada tepat di samping tempat duduk Ameera membuatnya mengalihkan perhatian sejenak dari Bu Nelia. Theo nyengir, si pelaku yang mengetuk kaca nyengir sambil menunjuk ke pintu kelas. Meminta Ameera untuk keluar sejenak.
Ameera belum merespon. Ia melihat Bu Nelia yang sedang menulis di papan tulis memunggunginya. Lalu kembali pada Theo.
"Ada apa?" tanya Ameera hanya berupa gerakan bibir.
"Keluar dulu aja." balas Theo sama menggunakan gerakan bibir sambil telunjuknya menunjuk ke pintu.
Ameera kembali menatap pada Bu Nelia dengan bingung. Lalu kembali lagi pada Theo. Melihat wajah cowok itu yang sepertinya sangat membutuhkannya. Ia sendiri bertanya-tanya. Hal darurat seperti apakah yang mengharuskan Theo menyuruhnya keluar kelas di jam pelajaran saat ini.
Kelas begitu hening. Hanya suara-suara kecil gesekan antara bolpen beradu dengan kertas dan sesekali gerakan kursi yang dimajukan.
"Nanti aja." ujar Ameera.
Theo berdecak. Menunjuk pintu sedikit lebih tegas.
Sedetik kemudian gumpalan kertas sebesar kelereng jatuh di bukunya. Ameera melihat sekeliling dan mendapati Duta tengah menatapnya keheranan.
"Theo di luar." ucap Ameera sebelum sempat Duta bertanya.
Duta tampak menghela napas. Menatap sekilas pada Bu Nelia yang sedang menulis soal matematika nomor 3. Duta kembali pada Ameera dan mengangguk. "Keluar aja dulu, siapa tahu penting banget."
Setelah Duta menyarankan seperti itu Ameera pun berpamitan keluar kelas pada Bu Nelia. Di depan kelas Theo sudah menunggunya. Tersenyum lebar begitu melihat Ameera keluar kelas.
Theo lantas mengeluarkan sapu tangan kotak-kotak hitam dari saku celananya. Seperti biasa merentangkan kedua ujungnya. Ujung satunya ia pegang dan satunya lagi ia serahkan pada Ameera.
Ameera menatap Theo bingung. "Mau ngapain?"
"Ikut gue sebentar." Theo menggedikan dagunya pada ujung sapu tangan yang lain.
Sejenak Ameera menoleh ke dalam kelas. "Gue lagi ada guru."
"Gue tahu." Theo lagi-lagi menggedikan dagunya pada ujung sapu tangan. "Sebentar aja."
Ameera menyerah. Meraih ujung sapu tangan dan mengikuti kemana Theo membawanya. Namun, begitu langkah Theo berhenti di sebuah tempat seketika saja Ameera keheranan.
"Kantin?"
Theo nyengir. Sampai-sampai membuat matanya membentuk garis lurus. "Gue laper."
"Lo..." Ameera kehabisan kata-kata. Melepaskan pegangannya pada ujung sapu tangan. "Lo nyuruh gue keluar karena ini?"
Dengan polos. Seolah tak tahu bahwa dirinya baru saja membuat kesalahan Theo mengangguk. "Tadi gue kesiangan jadi gak sempet sarapan."
"Yo, gue lagi ada guru."
"Gue tahu." Theo melangkah menuju salah satu bangku dan meneriakan pesanannya pada mang-mang penjual mie ayam. "Gue lihat kok tadi."
"Urusan yang kata lo penting sampai nyuruh gue keluar kelas itu ini? Nemenin lo makan? Bikin gue bolos mata pelajaran?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ra? (Selesai)
Genç Kurgu"Kenapa? Lo mulai jatuh cinta sama gue?" "Gak akan!" "Kalau gue yang jatuh cinta sama lo boleh kan? Tapi gue gak mau saingan sama Fajar." Rate: #49 highschoolstory (22 Nov 2018) #20 highschoolstory (30 Nov 2018)