12

1.4K 80 0
                                    

Hari Ini Adalah Hari Liburnya sekolahku, Hari Sabtu. Aku sangat senang karena dapat melakukan rutinitas ku setiap pagi, yaitu Olahraga. Ya sebenarnya cuma lari-lari princess doang sih, ga beneran lari. Tapi kan yang penting olahraga, iya ga? Iya dong!

Aku sudah keluar rumah menggunakan baju kaos berwarna Merah, memakai treaning dan rambutku di ikat.

Aku hari ini berlari ditemani kak Nella seperti biasa.

"Udah belum kak make up nya? Mau lari aja pake make up sih kak aneh-aneh,  ntar jg luntur kena keringat. " kataku sambil melihat kak Nella memakaikan lipbalm di bibirnya.

"udah yuk, cuma pake pelembab sama lipbalm doang kok" kata Kak Nella, lalu kami pun mulai berlari.

Setengah perjalanan Kak Nella mulai lelah, begitupun denganku.

"Eh Anneth," sapa seseorang Ternyata itu Deven

"mau nebeng? " tanya Deven yang duduk di motor nya.

"engga usah ini aku bareng sama Kakak aku" tolak ku yang tidak mau meninggalkan kak Nella sendirian.

"eh Deven! Aku aja yang nebeng" kata Kak Nella

"loh kak, trus aku gimana? " tanyaku bingung

"kamu kan masih kuat lari Neth, gpp ya? Bye Anneth" kata Kak Nella yang sudah jalan bersama Deven

" yaelah, Aku ditinggalin lagi" kata ku kesal. Terpaksa aku harus berlari sedikit jauh untuk pulang ke rumahku.

Di Sisi Deven

"Deven, kamu kapan nembak adek aku? Kalo adek aku gamau aku aja deh" ucap Kak Nella yang ga sadar umur.

"Gatau kak, Annethnya aja gatau hatinya buat siapa" kata Deven

"nanti aja fokusin belajar dulu, baru fokus begituan" kata Deven lagi

"Ih Deven gemes banget, bisa nya Anneth ga suka sama kamu sih" kata Kak Nella sambil mencubit kedua pipi Deven

"lepas kak sakitt" kata Deven mengeluh kesakitan.

"ehh maaf Dev, yah pipi kamu merah"
"gapapa kak, eh udah sampai" kata Deven

"oh ya makasih ya Dev, jangan lupa, taklukin hati Anneth! " ledek kak Nella.

"iya kak, iyaaa " sahut Deven lalu kembali ke rumahnya.

Di Sisi Anneth

"Huh Capek banget, tinggal setengah jalan lagi, semangat! " kataku menyemangati diriku sendiri.

Akhirnya aku sampai juga di rumah, aku melihat kak Nella yang sudah santai di Sofa ruang tamu.

"Kakak enak banget yah" kata ku

"Ya dong, lagian di tawarin Deven gamau, ya kakak aja" kata Kak Nella.

Aku pun ke kamar lalu duduk sebentar di depan AC, setelah itu baru aku menyegarkan diri.

Selesai menyegarkan Diri, aku berencana janjian di Cafe bersama dengan Joa, Ucha, dan Uwa. Hari ini Putri tidak bisa datang. Jadi kami hanya berempat.

Di Cafe

Kami berempat duduk di sebuah kursi yang sepi.

"Gimana kalian sama pacar kalian? " tanya ku

"Ya biasa deh, Friden sibuk banget sama PR, Les sama pelajarannya jadi jarang deh ketemu. " kata Joa

"tapi kalian tetep baik - baik aja kan? " tanyaku

"iya kok"

"kalo aku sama Clinton sih masih sering ketemu" kata Ucha

"Kalo kamu Neth, masih jomblo" tanya Uwa.

"Tunggu aja, Anneth OTW ga Jomblo lagi" ledek Joa

"Heh! Apaan si orang masih jomblo" kataku

Kami pun mengobrol, hingga pukul 4 sore.

"Eh kalian, udah sore, nanti mami aku nyariin" kataku pada mereka bertiga

"Yaudah Neth, aku juga mau pulang, mami juga udah marah-marah di Chat" kata Ucha, lalu kami pun pulang.

Di rumah ku

"Anneth Pulang! " kataku menandakan bahwa aku sudah pulang.

"Neth, tadi Deven nyariin loh, katanya kamu di telfon ga aktif, di Chat ga di bales" kata Kak Nella

"ha?! Tadi sengaja aku mute handphone nya soalnya lagi kumpul bareng sama Temen" kata ku merasa bersalah.

"trus Deven gimana? "

"Dia pulang" jawab kak Nella

"oh yaudah, Anneth capek, mau tidur" kata ku pada Kak Nella, lalu aku bergegas ke kamar untuk mandi lalu tidur sebentar.

Waktu Makan Malam pun tiba, aku yang sudah bangun dari tadi pun segera turun ke bawah untuk makan.

"Neth, tadi ngedate lagi sama Deven? " Tanya Mami

"ih orang tadi Anneth kumpul sama sahabat Anneth, bukan sama Deven bosen lagian" jawabku

"tapi ya mi, tadi Deven nungguin loh mi, Anneth jahat banget beneran deh" kata Kak Nella

"biarin aja, lagian gak bilang kalo mau ajak jalan-jalan" kataku

"Sebenarnya kamu itu udah jadian blm sih? " tanya Papi

"Engga mau jadian sama dia, Anneth juga gamau nilai Anneth anjlok gara-gara dia! " jawabku

"Maksudnya? " tanya papi yang ketularan Lolanya diriku

"Anneth gamau pacaran dulu papi, Anneth mau fokusin belajar dulu" jelasku lagi

"Kalo tiba-tiba Deven nembak, kamu mau gitu tolak dia, kasian banget sih Devennya di gantungin" kata Kak Nella

"Yaudah Anneth terima aja, tapi dia harus siap Anneth cuekkin demi nilai Anneth yang bagus" jelas ku pada Kak Nella

"Yaampun adikku satu ini jahat banget deh," kata Kak Nella

Aku pun tak menghiraukan kata-kata Kak Nella, percuma saja kalau dijawab bakalan satu abad gak selesai ngobrolnya.

Selesai makan malam aku pun ke kamar, rencananya sih mau begadang sampai malam, paling nonton drakor yang bikin mewek. Tapi gatau deh kak Nella bakal ngomel engga kalo ketahuan aku nangis....

Next?

Jangan Lupa Vote! Vote! Biar dilanjutin ceritanya!

Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang