20

1.2K 63 4
                                    

Jika kalian tahu siapa cewe yang tadi datang menjenguk Deven, dia adalah Vella.

Aku sekarang sedang berada di balkon rumahku, menikmati angin sepoy-sepoy di sore hari.

Tiba-tiba Handphoneku berbunyi,

Deven is calling...

"Neth... "

"ya"

"ko cepet banget sih pulangnya"

"mau pulang ntar dicari mami "

"Kan jenguk aku"

"sama aja "

"jaga diri baik-baik di sekolah,
Jangan main-main sama laki-laki"

"posesiv deh"

"biarin"

"ga ah masa aku gak boleh main sama yang lain"

"maksudnya jaga hati"

"iyaaaa Depen iyaaa"
"udah istirahat lagi sana jangan capek-capek "

"bye Neth"

Tuut! Tuut!

Sebenar—nya seorang wanita juga bisa cemburu terhadap seseorang yang tiba-tiba memeluk pasangan nya walaupun status nya hanya sebagai teman atau sahabat. Tapi menurutku tidak, atau mungkin aku belum merasakan?

•••

"Neth yaampun! Bantuin dong! " ucap Joa yang sedari tadi memijit pelipisnya karena soal fisika yang berada di depan matanya.

"Joa! Kalau begini terus kapan bisanya coba? "

Aku menjelaskan soal yang sedari tadi menurutnya sulit, hingga dia benar-benar paham dan tidak lagi menanyakan soal itu lagi.

"dah ngerti? " tanyaku

Joa mengangguk

Bell istirahat berbunyi kami pun keluar dari kelas.

Setelah memesan kami pun duduk di salah satu meja kantin.

"Deven belum sembuh? " tanya Joa

"belum" jawabku

Aku mengaduk-aduk bubur yang berada di depanku sambil berpikir, entahlah apa yang ada dipikiranku sekarang.

"Oh iya Neth, Vella kemaren katanya main nyelonong aja gak tau malu banget tuh orang" ucapnya

"hm"

"Cemburu? " tanya Joa

"engga"

"kalau cemburu bilang, kamu kayak begitu sifatnya ketauan banget kalo cemburu" ucapnya

"ah—engga kok"

"nanti aku mau ke rumah sakit lagi, kamu mau ikut? " tanyaku mengalihkan pembicaraan

"ga deh Neth, aku—ada les" ucapnya

"sejak kapan kamu jadi rajin gini?! Hahaha"

"dipaksa neth aku juga gamau! " ucapnya sambil menunjukan wajah kesalnya.

"yaudah selamat berjuang dengan soal-soal yang lebih banyak" ucapku seraya meledeknya.

"Ah Neth! "

•••

Hari sudah sore, aku melajukan mobilku keluar dari garasi rumah menuju sebuah Cafe.

Sudah seminggu Deven dirawat di rumah sakit, hari ini dia sudah boleh pulang.

Sampainya di Cafe, aku langsung memesan minuman dari salah satu menu yang tertera.

Lalu aku duduk di salah satu kursi yang kosong,

Aku mengeluarkan laptopku lalu mengerjakan tugas sekolahku, jadi tujuan ku kesini bukan untuk bertemu seseorang atau refreshing, namun mengerjakan tugas.

"Boleh duduk? " tanya seseorang sepertinya lelaki karena suaranya berat, aku tidak melihat wajahnya.

"hm"

"Tatap dong"

Aku menatapnya, ternyata dia Raka! Ya Raka, teman masa kecil ku.

"Raka! Kamu kemana aja yaampun! Kangen banget" ucapku yang terkaget.
"sorry aku ga bilang waktu itu mau pindah ke Malang, sekarang papa udah balik lagi ke sini" jelasnya

"kamu apa kabar, berapa tahun ya ga ketemu?" lanjutnya

"Baik, gatau deh udah lama banget"

Anneth dan Raka mengobrol sambil mengerjakan tugas, selesainya Anneth pun berpamitan dengan Raka.

Next?!

Yey ada Raka, tokoh baruu!


Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang