14

1.3K 78 0
                                    

Hari ini aku sudah berada di sekolah pukul 6.30 yang artinya waktu masuk sekolah masih sangat lama. Deven tidak mengantarku hari ini karena aku tadi diantarkan oleh Papi.

Aku berangkat pagi karena aku mau belajar di sekolah, sebenarnya belajar di rumah sudah sih, tapi blm cukup.

Akhirnya setelah beberapa jam aku menunggu. Bell masuk pun berbunyi.

Ulangan pun dimulai, oh ya ulangan kali ini adalah ulangan matematika. Cuma matematika.

Selesai Ulangan

"Duh Neth, pusing banget sama soal nya tadi" ujar Joa

"Iya tadi aja aku ada yang ga ngerti"

"haduh neth kamu mah masih ada yang ngerti lah aku semuanya ga ngerti. Welcome nilai jelek. " Jelas Joa panjang.

"Haha udah yuk istirahat dulu. " ajakku pada Joa yang masih memikirkan nilainya.

Di kantin benar-benar ramai, entah megapa hanya hari ini.

"Rame Neth, gadapet tempat deh" kata Joa yang masih celingak celinguk mencari meja kosong.

"Udah, pesen aja, makan dikelas" ujarku sambil menepuk pelan pundak Joa. Joa pun berhenti mencari meja.

Kami pun memesan lalu membawa pesanan itu ke kelas.

Setelah itu kami pun mengobrol

"kamu yakin gamau sama Deven? " tanya Joa

"Aku sih belum yakin... Bukan karena aku gasuka sama Deven, tapi karena sekolah, aku gamau kalo sekolah aku terganggu cuma gara-gara masalah Cinta" jelasku panjang pada Joa

"sebenarnya engga ganggu banget si Neth, kamu pinter Deven juga, kalian bisa aja belajar bareng kan? Ga cuma pacaran" tanya Joa

"Gausah mikirin begituan deh, ini udah semester dua. Bagaimana pun kita harus banyak belajar buat kenaikan kelas." kataku

"hm iya juga Neth" kata Joa

Setelah makanan habis, bell pun berbunyi.

Pelajaran kembali dimulai.

Skip Pulsek

Deven menemui aku yang sudah menunggu di depan sekolah.

"Maaf aku lama" kata Deven

"iya gapapa " kata ku langsung naik ke motornya.

Lalu kami pulang.

Diperjalanan.

"Neth, tadi aku denger kamu bicara sama Joa, tentang aku? " tanya nya

"ko nguping, ih dosa! " kata ku pada Deven yang menurutku menguping.

"aku ga sengaja denger Anneth, pas aku mau ke kelas kamu tiba-tiba aku denger kamu manggil namaku" jelas Deven

"ga ngomongin kamu juga sih, " kata ku jujur

"Oh" jawab Deven

Aku pun terdiam saja. Sampai lah kami di rumahku.

"makasih, " kataku pada Deven

"aku harap aku tidak hanya menjadi teman baikmu" kata Deven sambil tersenyum

Aku menyeritkan dahi tanda bingung

"aku mau aku lebih dari kata teman bagimu" lanjutnya

"apasih Dev, belajar dulu! " kataku pada Deven

"abis belajar" lanjutnya

"terserah deh " kataku

" boleh? " tanyanya

Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang