22

2.3K 89 7
                                    

Atas request kalian semua
Akhirnya aku memilih untuk melanjutkan cerita ini WKWKWKWKWK
Aslinya kan cerita ini gaakan di lanjut lg. Tp aku kasian sama kalian, aku ga nyangka bakal sesedih itu :v *canda*

Dan kalau kalian udah baca info sebelum part ini, pasti kalian tahu kalau sekalinya aku upload pasti lgsg end, dan ini diaa part terakhirnyaa!!

Jangan hujat aku plis aku php wkwk.

Hipi riding!!!

_________________________________

Setelah seorang pelayan memberikan dua cangkir matchalatte aku langsung menyeruput nya, tanpa sadar membuat sebuah kumis susu. Tapi kali ini bukan dikarenakan susu namun sebuah matchalatte.

Deven mendekatkan wajahnya kearahku, aku terkaget.

"belepotan" ucap nya lalu kembali ke posisi nya semula.

Sore itu aku benar-benar menghabiskan waktu dengan Deven.

"makasih Deven" ucapku setelah Deven mengantarku dengan selamat sampai depan rumah ku.

"iya " ucap ku

...

Besok Harinya

Deven telah menjemputku, sampainya di sekolah, sekolah masih sepi,

"Sepi" ucapku

"karena masih terlalu pagi"

"Kenapa jam segini berangkatnya? Emang kamu piket? " tanyaku

"karena aku mau nya pagi"

Aku hanya membulatkan bibirku membentuk huruf O.

"Joaquine! " panggilku saat melihat Joa dan Friden berjalan beriringan

"Anneth, tumben pagi"

"iya. "

Seperti layaknya lelaki jaman sekarang, Friden dan Deven bersapa ria ala cogan :v.

"eh iya Neth, bentar lagi kan kakak kelas 12 UNBK tuh, kalo gitu gimana kalo kamu main ke rumah aku atau aku yang main ke rumah kamu" ajaknya

"um boleh, kamu aja yang main kerumah aku. "

"Okeh deh Neth, " ucapnya lalu mengantarku ke kelas.

...

Sepulang sekolah Deven mengajakku ke suatu tempat dimana terdapat sunset disana.

"Anneth," panggilnya.

"hm"

"Matahari punya cara tersendiri untuk pergi dan kembali," ucapnya

"terus?,"

"Aku juga selalu berusaha punya cara untuk membahagiakan kamu walaupun cara itu sangat sederhana,"

"Menurutku, cara untuk bahagiakan seseorang adalah bahagiakan dulu diri kita," ucapku

"bagi aku, membahagiakan orang lain itu penting tapi kamu juga harus ingat, bahwa diri kamu juga perlu bahagia, jangan cuma orang lain," lanjutku

"Aku udah bahagia," ucap Deven

Aku menoleh kearahnya

"mendapat kamu, adalah hal yang gak akan pernah aku sesali,"

"banyak sekali makna kehidupan yang kamu berikan padaku," ucap Deven.

"Contohnya?," tanyaku

"yang tadi"

"bahagia bukan segalanya kalau kamu lupa cara bersyukur dev, banyak juga hal-hal yang bisa kamu syukuri di dunia ini,"

"semua orang yang sudah sukses bahkan kadang suka lupa caranya bersyukur, kadang juga suka lupa pada tuhan mereka," ucapku

"padahal, yang memberikan mereka nikmat hidup siapa?," tanyaku

"Tuhan," jawab Deven

"Dan mereka masih lupa akan caranya bersyukur, manusia memang begitu jika sudah sukses, seakan-akan lupa pada tujuan awal hidup. Mereka begitu sombong akan hartanya. "

"padahal, harta mereka itu tidak ada apa-apanya bagi tuhan," lanjutku yang di simak baik baik oleh Deven.

"Pertanyaannya, apa yang paling kamu syukuri saat ini, detik ini?," tanyaku

"Masih bisa hidup,duduk di samping kamu dan bahagia hari ini itu yang paling aku syukuri,"

"apalagi kalau kamu di takdirkan buat aku selamanya, itu mungkin suatu hal yang sangat-sangat aku syukuri," ucapnya sambil menggenggam tangan kanan ku.

Aku hanya tersenyum, Sore itu kami menghabiskan waktu bersama dengan berbagi ilmu kehidupan juga bercerita.

Aku sangat bahagia punya Deven, aku juga bersyukur masih bisa di beri kehidupan,

"Rawat sebelum rusak, Jaga sebelum pergi karena yang kembali taakan sama lagi.

THE END

Jangan lupa bahagia dan bersyukur.

Terima Kasih akhirnya cerita ini resmi selesai.

Makasih yang udah mau nunggu up lagi walaupun lama

Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang