Jam beker di atas nakas berdering, menunjukkan pukul 6 pagi. Ara yg terlelap, kini terlonjak kaget mendengar deringan keras yg tidak kalah dengan suara Bunga.
Selang beberapa menit, Ara sudah rapi memakai seragam sekolah nya. Rambut hitam dan panjang sepunggung dibiarkan terurai. Kini Ara siap berangkat sekolah.Ara memasuki koridor sekolah beriringan dengan Bunga dan Sela. Kini mereka menjadi pusat perhatian. Tidak heran lagi. Yaa, kecantikan Ara memang selalu membuat siswa SMA Nusa Jaya membisu seketika. Namun Ara tidak ambil pusing untuk memikirkan hal unfaedah bagi Ara.
Kini mereka bertiga berada di dalam ruangan. Ara yang duduk dengan Bunga. Sedangkan Sela duduk dengan Reina. Suasana ribut seketika menjadi hening. Diikuti guru mata pelajaran matematika memasuki ruangan. Yaa, salah satu pelajaran yg kurang di minati oleh siswa siswi SMA Nusa Jaya. Namun Ara sangat menyukai pelajaran ini, entah apa yg membuat nya suka, bahkan sejak SD ia sudah menyukainya.
:O:O:O
Bel istirahat berbunyi. Kini kantin di penuhi siswa siswi berebutan tempat duduk.
" Kalian mau makan?" Tanya Bunga kepada 3 sahabat nyaYaa Reina kini bergabung dengan mereka.
"Mie ayam sama es teh aja." Jawab Reina
" Kalian berdua?" Tanya Bunga lagi
"Sama in aja." Jawab Ara
" Gue juga." Sahut SelaMereka berempat duduk di pojok kantin. Mereka fokus pada ponselnya masing-masing sembari menunggu pesanan datang. Tidak lama, makanan sudah tersaji di atas meja. Mereka memasukkan ponselnya ke dalam saku dan segera melahap makanan hingga habis. Tiba-tiba...
"Lari lapangan 50 kali. Sekarang!" Desis emosi guru BK yg sedang menghukum siswanya. Kejadian ini menjadi pusat perhatian. Dimana para siswa siswi berlarian ingin menyaksikan siapa yg di hukum. Bahkan Ara, Bunga, Sela, dan Reina kini beranjak meninggalkan kantin menuju tempat yg kini di kerumuni sebagian besar siswa siswi SMA Nusa Jaya.
"Ada apa sihh?" Tanya Ara bingung
"Biasa ituu mahh, palingan tertangkap merokok di sekolah." Ucap bunga santai
"Tapi kenapa merokok disekolah, kenapa tidak di rumah saja, kan bebas tidak ada peraturan." Ucap Ara
"Bagi Devano, peraturan di buat untuk dilanggar. Jadi kenapa harus di buat peraturan kalau tidak ada yg melanggar." Sahut Sela
"Bener juga sihh" ucap Ara kemudian
"Ya udah lahh ngapain mikirin dia, dia aja belum tentu mikirin kita. Yakan?" Ucap Bunga
"Iyaa, gihh masuk kelas, bentar lagi bel masuk bunyi." Sahut Ara
Mereka beranjak menuju ruangan kelas mereka.❤️❤️❤️
Ara sedang mengotak ngatik ponselnya, tanpa di sadari jam menunjukkan pukul 5 sore. Dimana matahari mulai menghilang. Ara yang terbaring di tempat tidur bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. 15 menit berlalu, Ara keluar sudah mengenakan piyama tidurnya dan berjalan menuju meja rias. Kini hari mulai gelap, Ara bergegas keluar menuju ruang makan. Karena Ara merasa lapar, sejak siang Ara belum menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya.
" Bi, makan malamnya sudah siap?" Tanya Ara kepada Bu Inah yg sedang berada di dapur, sedangkan Ara kini duduk di ruang makan
"Sebentar lagi non." Sahut bisa Inah
" Cepetan Bi, Ara sudah laper." Ucap Ara tidak sabar
"Baik non." Sahut Bi InahKini Ara makan malam sendirian. Menyadari orang tua nya masih di luar negeri. Ara merasa kesepian di rumah. Hanya ada Bi inah dan pak Joni satpam di rumah Ara.
Makanan sudah tertata di meja makan, ada berbagai jenis hidangan di sana. Ara segera mengambil makanan seperlunya dan melahap habis tanpa sisa. Setelahnya Ara meninggalkan ruang makan yg disisakan Bi Inah sedang membereskan piring kotor. Ara kembali berbaring di atas tempat tidur sembari mengotak ngatik ponselnya.Pukul 10 malam. Ara hampir saja terlelap dalam mimpinya. Dengan posisi telentang, Ara masih memegang ponselnya tanpa mematikan data internetnya. Tiba-tiba ponsel Ara berdering
Devano
"Tidur, sudah malam, besok sekolah."Melihat pesan yang baru saja Devano kirim. Sosok cowok yang hatinya sangat sulit diluluhkan, begitu saja ia mengirim pesan untuk Ara. Apa yg di pikiran cowok itu sekarang. Kenapa tingkat kepedulian nya muncul kepada orang yg baru saja ia kenal. Apakah itu peduli yg di rencanakan atau sebatas kebetulan. Dengan basa basi Ara membalas pesan Devano.
Cleora
"Btw, besok libur."Devano
"Oh iya, gue lupa:)"Sampai saat ini Ara membalasnya, begitupun Devano. Dan entah kenapa cowok itu dengan cepat mengirim pesan kepada Cleora. Dari perhatiannya, kepedulian nya membuat Ara nyaman. Apa yg sedang ia rencanakan? Awalnya Ara tidak minat menanggapi sosok cuek Devano kini tiba-tiba berubah menjadi sosok yg perhatian. Sama lawan jenis lagi tuhh. Bahkan Ara sempat memutuskan untuk tidak menanggapi siapapun cowok yg berusaha mendekati nya. Hanya saja Ara takut masa lalu yang kini masih membekas di hati Ara akan terulang kembali. Namun hati dan pikiran Ara berubah seiiring jalannya waktu. Entah karena apa, Ara selalu merasa ingin tau segala urusan Devano. Dari mulai apa sampai bagaimana. Tidak tau dengan hati dan pikirannya Devano. Apakah Ara tempat dimana sekedar menghilangkan rasa jenuh atau tempat ternyaman ya.
Besok adalah hari libur. Karena itulah Ara tidur terlarut malam. Kini jam menunjukkan pukul 12 malam. Tanpa disadari, sudah dua jam Ara meladeni sosok care nya Devano. Masalah hati Ara tergantung sikap Devano.
Mata Ara sudah terpejam, sudah kebiasaan Ara semau tidur, Ara tidak mematikan data internet ponselnya terlebih dahulu. Tanpa di sadari hembusan nafas kasar sudah menjalar di seluruh ruangan kamar Ara. Kini Ara sudah memasuki dunia mimpinya.👾👾
______________
Selamat malam sahabat jomblo
Jangan lupa vote_voment
Semoga suka dengan ceritanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In The Clouds
Teen FictionDicintai lebih baik dari pada mencintai. Lebih banyak yang mencintai maka akan banyak pula yang peduli. Namun, dicintai seseorang itu menakutkan, iya takut membuat dia kecewa, sama halnya dengan mencintai, takut kecewa karena terlalu cinta. Apakah C...