Friend With Benefit

9.7K 417 85
                                    

Istilah sahabat kelewat mesra mungkin sudah sangat cocok disematkan pada hubungan Daniel dan Seongwoo. Pasalnya, dua lelaki berbeda kepribadian dan bentuk fisik itu sering mengumbar hal-hal yang seharusnya tidak diumbar ke mata publik.

Tetapi, sepasang sahabat berhormon tinggi itu memang tidak tahu aturan. Kecup leher atau remas pantat adalah kebiasaan yang dilakukan Daniel kepada si manis Seongwoo. Dan Seongwoo dengan genitnya pun hanya bisa memukul dada bidang si tampan Daniel. Atau jika dia sedang nakal, akan dicubitnya penis besar milik sang sahabat tanpa tedeng aling-aling. Bikin teman-teman mereka spontan berubah religius karena mengucap nama Tuhan setiap detiknya.

Hubungan Daniel dan Seongwoo itu serumit mengurai benang yang kusut. Jika ditanya tentang hubungan mereka yang sebenarnya, keduanya akan kompak menjawab bahwa mereka adalah sahabat. Tetapi kemesraan sekelas suami istri diantara mereka, membuat banyak orang meragukan kesehatan persahabatan keduanya.

Seongwoo ataupun Daniel tak ada yang menutupi bahwa keduanya sudah terlibat jauh dalam hal sentuh-menyentuh tubuh satu sama lain. TMI alias too much information bagi sahabat-sahabat mereka, tetapi menjadi imajinasi berharga bagi para fujoshi di kampus mereka.

“Seongwoo kenapa jalannya kaya penguin?” hari ini contohnya, saat Seongwoo bertemu dengan Somi di kantin, melihatnya berjalan mengangkang bak pengantin sunat, digandeng sang sahabat yang memasang tampang bodohnya.

“Eh? Iya nih, semalem Daniel nakal. Kita mainnya sampe jam dua pagi.” Jawab Seongwoo ringan tanpa beban.

Somi? Menahan diri supaya ia tidak berteriak heboh dan mimisan karena membayangkan hal yang iya-iya dalam otaknya.

Daniel yang menjadi tersangka hanya cengengesan sembari membantu Seongwoo untuk duduk dengan pelan tanpa menyakiti pantat berharganya. Berharga bagi Seongwoo dan bagi Daniel.

“E-emang kalian mainnya dari jam berapa?” Somi penasaran. Ingin tahu sedetail-detailnya bahkan kalau bisa ia ingin diberi video rekaman saat mereka melakukan sex.

“Ung... kayanya jam sebelas deh, abis aku sama Daniel selesai belajar sama ngerjain tugas. Sebenernya aku udah ngantuk, tapi emang dasarnya Daniel ini nggak bisa ditolak, akhirnya aku begadang sampe jam dua, muasin dia. Eh, aku juga puas sih. Abisnya tititnya Daniel gede. Enak. Hehehe...”

Astaga... rasanya Somi ingin pingsan sekarang juga. Otaknya sudah memainkan berbagai macam adegan yang melibatkan dua lelaki di hadapannya ini. Berkeringat, posisi yang menggairahkan, desahan manja Seongwoo. Astaga... Somi basah!

"Hah? Gede?" Somi mulai tidak berfungsi otaknya. Dari banyaknya kata yang diucapkan Seongwoo, hanya satu kata yang ditangkapnya.

"Iya, Som! Gede kaya ular sanca. Panjang, pula! Uh, pokoknya enak banget deh kalo main sama Daniel." TMI TMI! Mulut ember Seongwoo memang sulit dibungkam. Seperti ember yang diisi banyak air hingga meluber. Menceritakan perihal pribadi dirinya dengan Daniel pun tak menjadi masalah baginya.

"Udah, Woo. Makan, yuk! Tuh, mie ayamnya udah dateng." Daniel memotong pembicaraan bahaya antara Seongwoo dan Somi. Bukannya malu, tapi melihat Somi yang sudah sesak napas itu membuat Daniel ketakutan. Kalau dia nanti pingsan, bagaimana?

"Hngg... suapi..." Seongwoo merengek manja pada sahabatnya.

Daniel terkekeh canggung. Padahal sudah sering Seongwoo merengek seperti itu. Tetapi reaksi tubuhnya tak pernah berubah. Selalu saja Seongwoo bisa dengan mudahnya membangkitkan gairah Daniel.

Atau... Daniel saja yang memang memiliki nafsu yang menggebu-gebu?




"Woo..." Daniel berbisik pada sang sahabat saat mereka masih berada di dalam kelas.

OngNiel Mature CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang