chapter 7

659 69 0
                                    

Setelah jimin keluar dari rumah yoongi, dia mengirim pesan kepada teman temannya.

Chim-chim  ; teman teman temui aku di taman dekat sekolah dalam waktu 5 menit.

Kookie  ; tentu hyung

Pink princess  ; okey

Rm   ;  baiklah

J_hope  ;  i'm free

Tae tae  ; maaf aku tidak bisa jim

Akhirnya jimin tiba di taman, dan menunggu yang lain datang. Satu demi satu mereka mulai muncul.

" apa yang ingin kamu katakan kepada kami jiminie?" hoseok bertanya dengan senyum secerah matahari.

" aku tahu "

  " jimin apa maksudmu? ( kamu tahu ), tahu apa ?" namjoon bertanya.

Jimin mengeluarkan surat dari sakunya, dan menunjukan pada yang lain.

   " kenapa kalian melakukan ini padanya?, dia bahkan tidak melakukan apa apa pada kalian!". Jimin berkata dan melemparkan surat ke arah teman temannya. Tak ada lagi wajah ramah, hanya ada wajah murka yang jelas ketara.
    " jimin, dia pantas mendapatkannya, dia mencoba untuk ta......" ucapan itu terpotong saat sebuah pukulan melayang bebas mengenai wajah jin, tepat dan begitu kuat mengenai rahangnya, hingga sanggup membuat jin jatuh tersungkur.

"DIAM! ( CUKUP DIAM ), kalian tidak tahu apa apa tentang yoongi, dia tidak mengharapkan omong kosong ini dari kalian, dia hanya berharap untuk bahagia!!"  jimin berkata dengan berlinang air mata.
Setelah jimin berhenti berteriak pada mereka, dia menatap wajah mereka , mereka semua nampak terkejut dengan apa yang barusan terjadi.
   Hoseok mulai berbicara
  " jimin, tolong tenang, "
Jimin tertawa kecil,  " TENANG !!!,,,kau bilang TENANG?" dia berteriak, dia melihat ke bawah menyaksikan semua air matanya jatuh.
   " bagaimana bisa kalian melakukan ini semua??,, bagaimana bisa kalian semua seperti itu??."
Jimin berhenti hanya untuk mengambil nafas, dan mulai berbicara dengan yang lain.
   " bagaimana jika dia benar benar melakukannya?". Dia menatap wajah wajah lain yang tampak kebingungan.

" apa maksudmu jimin?" namjoon bertanya, menjadi satu satunya yang punya nyali untuk berbicara, setelah apa yang baru saja terjadi.

    " bagaiman jika dia benar benar mencoba untuk bunuh diri?, apakah kalian bahagia?, apakah ini yang kalian inginkan?.
Jimin dengan cepat kehilangan nada suaranya yang lembut, dan berubah jadi teriakan, tidak , bukan teriakan , melainkan jeritan histeris.
Setelah jimin berhenti berteriak, yang ada hanya keheningan total, tidak ada suara, kecuali suara hembusan angin lembut, detik berlalu dengan sangat lambat, seperti berjam jam,sampai.......
  
Ring~ring~ring
Ternyata itu bunyi telpon dari ponsel jimin, jimin mengambil dari sakunya dan menatap nomor si penelepon, dan itu nomor yoongi.

       " Halo? Hyung ? Tapi alih alih mendengar suara yoongi, jimin mendengar suara seorang wanita yang sedang terisak isak.

  " H-Halo....?.... Ini ibu yoongi, um....."
Ibu yoongi berhenti.
" Y- Ya...?  Jimin berkata dengan suara bergetar.
  " aku tidak tahu bagaimana cara memberitahumu tentang hal ini, tetapi..."
Dia berhenti, meninggalkan jimin di dalam ketegangan sekali lagi.
" dia....mencoba bunuh diri "
Tiba tiba dunia jimin rubuh seketika, hatinya semakin sakit, mendengar setiap kata yang datang dari telpon, tapi ibu jimin masih melanjutkan kata kata dengan masih terisak.
" kamu adalah satu satunya teman putraku, tolong datang ke rumah sakit sesegera mungkin."
Setelah panggilan selesai, jimin di liputi kemarahan yang tiba tiba, kemudian kesedihan memasuki hatinya.
Seluruh tubuhnya terasa lemas, ponsel jimin terlepas dari tangannya, dan jatuh ke tanah, mengakibatkan hancur, tetapi jimin tidak peduli.
Tiba tiba berlutut dan mulai menangis, teman temannya hanya bisa melihat, tanpa tahu harus bereaksi seperti apa.
Jin hendak mengulurkan tangannya pada jimin, namun jimin tiba tiba berteriak.
" AAAAAAAAAAAHHHHHHH.....KALIAN BERHASIL,,,APA YANG KALIAN MAU TERJADI,,,APA KALIAN PUAS HUH??? KALIAN MELAKUKAN INI SEMUA!!!!! INI ADALAH KESALAHAN KALIAN SEMUA."

Jimin menatap ke empat temannya dengan pandangan terluka dan meneteskan air mata, jimin menyeret dirinya dari tanah, dan mulai berlari ke arah rumah sakit, meninggalkan mereka semua.

Tbc

bulliedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang