chapter 8

717 69 2
                                    

Yoongi's p.o.v
 
Setelah jimin pergi, yoongi sendirian, dia takut dan menangis sambil memeluk lututnya sendiri, satu satunya hal yang membuat dia berhenti menangis adalah, bunyi dering ponselnya.
Dia bangkit dari duduknya, dan meraih ponselnya, dia tidak peduli untuk melihat siapa si penelepon, tapi dia segera menyadari hal itu.
  " hallo?" .. Suara yoongi yang lembut, tapi siapapun tahu dia menangia, si penelepon itu tertawa pelan sebelum berbicara.

" kamu sudah menangis kan? Jadi bagaimana? Apakah jimin akhirnya menyadari, dan meninggalkan kamu?"
Itu adalah taehyung, tantu saja, dari siapapun itu, pasti dia.
Yoongi tidak mengatakan apa apa untuk menjawab pertanyaannya. Malah dia menanyakan pertanyaannya sendiri.
" apa yang kamu inginkan?" yoongi berkata sambil menangis diam diam, dia hanya tidak ingin terlihat seperti lebih dari pengecut.

" aku hanya ingin memastikan apakah kamu masih hidup, dan sayangnya kamu masih hidup. Mungkin kamu tidak mengerti, jadi izinkan aku untuk menjelaskannya padamu. Yoongi tidak ada yang menginginkanmu di sini, semua orang membencimu, bahkan jimin, kamu bukan apa apa baginya. Dan bahkan kamu tidak punya alasan untuk hidup, kamu hanya perlu membantu diri sendiri dan semua orang, dengan cara BUNUH DIRI. "

tepat setelah itu, panggilan berakhir. Yoongi tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk dirinya sendiri pada saat itu, dia berlari ke kamarnya, melemparkan dirinya ke tempat tidur, dan meringkuk di tempat tidur hanya untuk menangis. Kata kata taehyung terus mengalir dalam benaknya, setiap beberapa detik dia memikirkan bagaimana jadinya hidup tanpa dirinya, yang ia lihat hanyalah kebahagiaan semua orang. Tak lama kemudian dia melihat jam yang baru 10 menit berlalu, seolah olah waktu berjalan semakin lambat. Setelah berbaring di sana selama beberapa menit lagi, dia tahu apa yang harus dia lakukan...yoongi akhirnya mengumpulkan kekuatan untuk bangun dan berjalan ke arah kamar mandi. Begitu dia berad di dalam kamar mandi, dia langsung pergi ke lemari obat, hanya untuk mengambil pil resep ibunya.
  " aku melakukan kebaikan bagi dunia, semua orang akan bahagia dengan cara ini. "
Dia cepat cepat meminum semua pil dalam satu tegukan, dia berjalan di sekitar rumah selama 20 menit, hanya menunggu untuk mati. Tapi tiba tiba, pikirannya hancur, ketika dia mendengar pintu depan terbuka.
  " yoongi ibu pulang "
Dia bergegas menuju kamar mandi, tiba tiba dia merasakan sakit yang luar biasa pada tubuhnya. Itu adalah sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Dia ingin menangis, dia hanya ingin rasa sakitnya berakhir, dia tidak tahan lagi, ini terlalu menyakitkan baginya. Beberapa detik kemudian, dia seperti pingsan, tetapi dia masih sadar, dia tidak bisa bergerak, dia tidak berdaya, dia hanya ingin mati, dan yoongi terus mengatakan pada dirinya sendiri, ini akan segera berakhir. Itulah satu satunya harapan yang ia miliki.
Segera dia mendengar ibunya mengetuk pintu kamar mandi.
   " sayang, kamu di dalam nak? "
Dia tidak bisa mengatakan apa apa, dia bahkan tidak bisa mengeluarkan suara, rasanya seperti ada kekuatan luar biasa mencekiknya, dia kemudian menyadari, bahwa dia tidak mengunci pintu kamar mandi. Sebelum hal lain terjadi, kilasan hidupnya melintas di depan matanya.sebagian besar adalah kesengsaraan dan penderitaan, akhirnya dia benar benar tidak sadarkan diri.

Ibunya memutar gagang pintu, dan di sambut dengan yoongi yang tidak sadarkan diri di lantai. Dia berlari ke arah yoongi.
    " YOONGI !!! " ibunya menjerit, dengan mata di penuhi ari mata, dia meraih lengan yoongi, dan memeriksa denyut nadinya. Lalu dia mengeluarkan ponsel dan menelepon kontak darurat.

" apa keadaan darurat di tempatmu?" Orang di sambungan telpon berbicara.
      " M...M.putraku berusaha bunuh diri".
Dia hampir tidak bisa mengeluarkan kata kata, saat air matanya terus berjatuhan.
" tolong segera kirim bantuan " suaranya benar benar bergetar, meskipun dia terus menangis, dia berbicara dengan cepat, tetapi untungnya masih bisa di mengerti.
" apakah putra anda masih bernafas?""
" ya " katanya secepat mungkin
" baiklah kami akan segera mengirim bantuan, kami hanya perlu lokasi anda sekarang." setelah itu ibu yoongi menyebutkan alamatnya.
  " baik ibu, dan paramedis sedang dalam perjalanan" mereka berkata.
Ibu yoongi hanya bisa menggumamkan terima kasih di telpon dan mengakhiri panggilannya.
Hanya beberapa menit setelah itu, ambulan pun datang, dengan tergesa ibu yoongi meraih gagang pintu, dan membiarkan mereka menempatkan yoongi di brankar dan kemudian di masukan ke dalam mobil ambulan.

Ibu yoongi tidak ikut bersama mereka, sehingga dia masih bisa menghubungi ayahnya yoongi, dia mengangkat ponselnya dan menghubungi suaminya.
   " sayang ada apa tlpon aku....."
" yoongi masuk rumah sakit " ibu yoongi berseru tidak membiarkan suaminya menyelesaikan kalimatnya.
" kapan kamu pulang?" dia masih tersedak isakannya.
  " aku akan mencoba pulang besok, jika aku bisa, aku......" ibu yoongi langsung menutup tlp setelah mendengar jawaban suaminya, dan menghela nafas.
Lalu mengambil ponsel yoongi, kalo kalo ponselnya mati. Dia kemudian masuk ke mobilnya dan pergi ke rumah sakit.
  Begitu dia tiba di rumah sakit, yoongi masih di ruang oprasi. Syukurlah,,tidak butuh waktu lama, hanya sekitar dua jam sampai dokter memanggilnya.

  " keluarga min..?" dia berdiri kemudian dia berjalan ke arah dokter.

" oprasinya berjalan lancar, tetapi pasien tidak akan bangun selama beberapa hari." dokter tersenyum kepadanya
" ibu bisa melihatnya sekarang juga jika ibu mau. " dia hanya mengangguk dan menggumamkan terima kasih.
" mari ikut saya ", kata dokter ketika mulai berjalan, ibu yoongi mengikuti tidak jauh di belakanya..
Begitu mereka sampai di kamar yoongi, dia mengmbil kursi yang paling dekat dengan yoongi, dan mulai menangis lagi,,lagi dan lagi, semakin banyak dan semakin keras.
Dokter kemudian berbicara " jika terjadi sesuatu panggil saja dokter, oke? "
Dia hanya mengangguk tanpa pernah mengalihkan pandangan dari putranya. Begitu dokter pergi, dia mulai berbicara dengan putranya, meskipun dia tidak bisa mendengarnya.

   " maafkan ibu yoongi, ini semua salah ibu, ibu tidak ada di sana untukmu, ibu sangat,, sangat menyesal, ibu menyesal tidak bisa melindungi kamu nak."
Dia menangis, dia tidak tahu harus berbuat apa, tetapi dia ingat teman yoongi.
Dia mengeluarkan ponsel yoongi, dan mendapat keberanian untuk menghubungi teman yoongi.
Dia membuka kunci telpon, dan hal pertama yang dia lihat adalah banyak pesan dari satu nomor, dia tidak repot repot memeriksa isi pesan itu, dia langsung pergi ke kontaknya, begitu dia menemukan kontak jimin, dia menekan tombol panggil, setelah beberapa detik, jimin akhirnya mengangkat telpon.

   " halo? Hyung? " dia masih terisak isak tetapi masih berhasil berbicara.

   " H--halo..?...ini adalah ibunya yoongi...

..........

Tbc

bulliedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang