chap 12

702 57 0
                                    

Jimin dan yoongi keduanya berhadapan dengan ayah yoongi dengan kecanggungan luar biasa.
Mereka reflek saling menjauh begitu berhadapan dengan ayah yoongi.

    " Ayah..bukannya ayah baru akan pulang besok? " yoongi bertanya dengan nada khawatir.

  " Dan kamu juga seharusnya tidak menjadi Gay menjijikan!!" Ayah yoongi berkata dengan nada begitu marah sambil mengepalkan kedua tangan.

Semua terdiam begitu mendengar ayah yoongi berbicara, tidak ada yang berani berbicara sampai pada akhirnya...

  " saya pikir saya harus pergi." jimin berkata dengan nada sedikit gemetar, sebelum melangkah pergi, dia membisikan kata kata pada yoongi.
  " kamu dan ayahmu perlu berbicara berdua, tanpa ada pihak ketiga, panggil aku jika terjadi sesuatu sayang, aku mencintaimu hyung."

Dia berjalan ke arah pintu namun di hadang oleh ayah yoongi.

   " Hay nak.." ayah yoongi menatapnya.
" Begitu kamu keluar dari rumah ini, jangan sekali kali kamu mencoba kembali, dan jika aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kau mendekati putraku lagi, kamu akan tau akibatnya."

  Jimin hanya mengangguk pasrah, dan begitu ayah yoongi bergeser, jimin bergegas pergi keluar dari rumah yoongi.

  "Sekarang apa maumu Min Yoongi? "
Ayah yoongi  bertanya dengan sedikit berteriak.

  " Maafkan aku ayah... Aku harus.."
Omongan yoongi terpotong saat tiba tiba ayah yoongi berbicara.

   " jangan beri aku omong kosong yoongi, aku tahu kamu bukan Gay kan?, aku tidak pernah membesarkan seorang gay, atau seorang pelacur, aku harap ibumu tidak membelamu, aku lebih baik mempunyai putra yang sudah mati, daripada memiliki putra yang Gay, itu menjijikan, rapihkan dirimu yoongi lalu pergi ke ruang makan, setelah itu kita berbicara bertiga bersama ibumu."

Lalu ayah yoongi pergi meninggalkan  yoongi sendiri, meninggalkan yoongi dengan pikirannya sendiri.

Ketika yoongi berjalan ke ruang makan, dia tidak tahu apa yang dia harapkan, terlalu banyak skenario yang berbeda tentang apa yang bisa terjadi, dia terus melangkah ke ruang makan, dan di sambut oleh kedua orang tuanya.
Yoongi tidak berkata apa apa saat dia berjalan ke kursi.
Kedua orang tua yoongi memperhatikan putra mereka, ibu yoongi menatap putranya dengan pandangan prihatin, namun tidak dengan pandangan ayahnya, dia menatap marah putranya.

  " kamu tidak akan pernah bisa bertemu dengan bocah itu lagi yoongi." ayah yoongi berkata terus terang.

  "APA.." yoongi berteriak

  " kamu mendengarkan apa yang ayah bilang yoongi "
  
" tapi ayah, aku mencintainya." kata yoongi ketika dia mualai menangis.
Di wajah ayah yoongi hanya ada rasa kecewa dan marah padanya, dan ibu yoongi hanya bisa melihat tanpa bisa berkata apa apa.

  " oh tolong, kamu tidak tahu apa apa tentang apa itu cinta, kamu hanya remaja bodoh dengan segudang masalah, dia hanya memanfaatkanmu, tidak bisakah kau melihatnya? Dia Gay sialan yoongi, dia hanya menginginkan tubuhmu, dia hanya menginginkan seks.dari penampilannya saja dia tidak bisa di percaya.
Yoongi aku hanya mencoba melindungimu yoongi, melindungi putraku sendiri, karna aku laki laki baik maka keturunanku juga harus baik."

  " orang baik ? Kau menyebutku pelacur, kau berkata kau berharap aku mati, dan andai saja aku mati."

  " its called tough love yoongi, seorang anak sepertimu tidak akan pernah mengerti. " kata ayah yoongi.

" oh ya? Tough love? Kau hanya memberikanku kebencian, kau meninggalkan kami berbulan bulan dangan perjalanan bisnismu, untuk apa ? Benar bisnis? Aku tau kau bahkan sedang menjalin hubungan dengan wanita lain di belakang kami. "

  " Yoongi diam." ibu yoongi berteriak.
" kamu tidak pantas berbicara seperti itu tentang ayahmu . "

  " Bu ..Aku.., tunggu, ibu membelanya?
Yoongi bertanya dengan nada tersinggung.

  " ibu seharusnya bersamaku, di sisiku, membelaku, untuk melalui semua ini. "
Yoongi berkata dengan air mata mengalir deras di wajahnya.

" apa maksud ibu aku ini tidak lagi berarti? " teriak yoongi.

Ibu yoongi hanya bisa melihat ke bawah tanpa bisa menjawab.

  " Bu...tolong aku, tolong bantu aku, bantu aku menghadapi semua ini. "

Ibu yoongi tidak tahan lagi, akhirnya dia menangis.
Dia menangis, dia tidak bisa menghadapi putranya sendiri, sampai akhirnya dia memilih meninggalkan ruangan.

  " BU ...IBU..ibu bisa ,,,,tapi mengapa ibu tidak mau membantuku. "
Yoongi berteriak tapi ibu yoongi seakan tuli, dia tetap meninggalkan ruangan.

  " kamu tidak akan pernah mendapatkan apa apa dari ibu kamu" ayah yoongi balas berteriak.

  " lihatlah, apa yang telah kau lakukan pada ibumu! Keluar dari rumah ini, sebelum kau melakukan lebih jauh."

Yoongi tidak bereaksi
Ayah yoongi kembali berteriak begitu menyadari yoongi hanya diam.

  " AKU BILANG KELUAR DARI RUMAH INI "

  " Tapi, aku....." yoongi tidak bisa melanjutkan ucapannya karna ayahnya kembali berbicara.

  " kau memiliki waktu 10 menit untuk keluar dari rumah ini, kau membuatku muak, kau memalukan yoongi."

Dia kemuadian bergegas pergi meninggalkan yoongi sendiri.

Yoongi terdian di ruangan itu sendiri, dia hanya bisa menangis dalam diam, dia berfikir, apakah dia benar benar tidak memiliki siapa siapa selain jimin.
Yoongi bertanya tanya apakah suatu hari nanti jimin akan pergi meninggalkannya juga? Dan pikiran itu sendiri membuatnya semakin menangis.

akhirnya yoongi bangkit dan menyeret kakinya menuju kamarnya, sesampainya di sana, dia mengambil telpon dan menelpon jimin.

  " Hallo.." jimin menjawab telpon yoongi.

Mendengar suara jimin, membawa begitu banyak emosi untuk yoongi, dan dia mulai menengis lagi.

  " Jimin." yoongi tersedak karna tangisannya.

  " yoongi hyung...sayang kamu baik baik saja? " jimin bertanya dengan nada khawatir.

  " jimin bisakah aku kerumahmu? " dia bertanya mengabaikan pertanyaan jimin.

   " tentu sayang, apakah kau mau aku jemput hyung? " jimin bertanya.

  " tidak,,tidak usah, biar aku sendiri yang ke sana." kata yoongi.

  " oke sayang,,aku menunggumu, hati hati di jalan." jimin kembali berkata.

Yoongi kemuadian menutup telpon, tanpa mengucapkan selamat tinggal, dia kemuadian memasukan baju dan keperluannya.
Begitu selesai dia turun dan berjalan keluar.

Tbc

bulliedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang