chapter 4

824 94 2
                                    

Jimin terlihat sangat bingung, " ada apa dengan yoongi hyung hari ini...?, dia membatalkan rencana secara tiba tiba, dan bahkan tidak membalas lambayan tanganku." dia berkata
Jungkook mulai berbicara. " ya, brengsek kamu harus berhenti berteman dengannya." jimin menatap jungkook dengan mata kecewa.
  " aku tidak akan pernah melakukan itu, aku harus berbicara dengannya setelah kita jalan jalan." dia berkata sambil mengangguk pada dirinya sendiri, anak anak menatapnya seperti orang gila, tapi jimin tidak memperdulikannya.

  Yoongi akhirnya sampai di rumah, dan hal pertama yang dia lakukan adalah pergi ke kamar mandi, dia tidak perlu khawatir tentang orang tuanya, karna mereka tidak pernah di rumah, ibunya selalu mabuk, dan ayahnya selalu bekerja.
Begitu dia ada di kamar mandi dia mengambil pisau kecil yang ia sembunyikan di lemari kamar mandinya, dia memulai sayatan pertama dan dia benar benar menyukainya, dia mulai merasa lebih baik. Setelah beberapa saat dia pergi ke bawah untuk menonton tv.
Karna dia sendirian di rumah, dia tidak perlu repot repot menutupi dirinya sehingga luka lukanya tidak terlihat, sebagai gantinya dia mengenakan baju lengan pendek, dia menonton tv selama berjam jam sampai dia ketiduran.

Jimin selesai nongkrong dengan teman temannya dan menuju rumah yoongi, saat itu menunjukan pukul 7:00 malam dan dia tahu bahwa yoongi kemungkinan besar akan tertidur dan orang tuanya tidak akan pulang.
Begitu jimin ada di depan rumah yoongi, dia tahu bagaimana caranya masuk, begitu dia membuka kunci pintu, dia memanggil nama yoongi.
Dia pertama kali memeriksa kamar yoongi, tetapi dia tidak ada di sana, kemudian dia memeriksa sofa tanpa tahu harus kemana lagi.
Dia senang melihat bahwa yang lebih tua ada di sana, tetapi dia tidak senang melihat bahwa dia telah melukai seluruh kulit putihnya, beberapa luka baru, dan beberapa lagi luka lama.
  " yoongi nyung bangun." dengan ringan mengguncangnya dengan ekspresi tidak terbaca di wajahnya yang tidak tahu bagaimana rasanya.
Yoongi kemudia menyadari dia tidak memakai pakayan yang tertutup.
   " ji.jimin....a.apa yang kamu lakukan di sini?" dia bertanya dengan gagap dan menyembunyikan dirinya dengan bantal.
    " aku datang untuk berbicara denganmu hyung, dan melihat apa yang salah, tapi aku justru menemukan kamu telah melukai seluruh tanganmu hyung...hyung tolong...katakan padaku apa yang terjadi?". Yoongi hanya bisa melihat ke bawah dia tidak mampu menghadapi jimin.
Detik berikutnya hanya terjadi keheningan kemudian jimin mendekat dan memberikan pelukan hangat yang sangat ia butuhkan.
   " hyung, jika tidak mau bercerita tidak apa apa, asal hyung berjanji tidak akan pernah melakukan hal ini lagi...oke?" jimin hampir menangis, mengetahui yoongi-nya sakit. " aku janji," kata yoongi.

Tetapi dia bahkan bertanya tanya apakah dia bisa menepati janjinya.

Tbc

bulliedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang