🍃🍀 1 🍀🍃

3 0 0
                                    

Gadis yang berasal dari dua orang yang saling mencinta. Umurnya yang sudah termasuk remaja, yang masih labil. Gadis itu ceria seperti sinar rembulan yang purnama. Walaupun kadang redup tak ada yang tahu kapan ia sedih di hatinya. Namun firasat ibu yang akan tau bahwa anaknya sedang sedih maka akan bertanya.

Padahal kedua orang tua gadis tersebut dari kalangan yang tak punya. Apalah daya ibu yang hanya jualan jajan di pasar terkadang sebagai tukang cuci dan seorang ayah hanya bekerja sebagai satpam di sebuah perumahan.
Namun walaupun hanya itu mereka selalu bersyukur tentang nikmat Allah  yang telah diberikan kepadanya. Karena masih banyak anak-anak atau oranh dewasa yang mencari uang hanya untuk makan. Namun kadang dapat hanya seberapa. Melihatnya saja kasian.

🐳🐳🐳

"Adyaaaa bangun nak." Seorang ibu yang mencoba membangunkan anaknya dengan mengelus kepalanya. Yap ibu Tika namanya.

"Adya bangun nak. Nanti rezeki mu di patok ayam loh." Sambil menggoyangkan badan Aradya.

Sedangkan Aradya masih belum bangun. Dia seorang yang kalau tidur tidak mau diganggu. Ya namanya adalah Aradya . Nama panjangnya Araaadyyaaaa. Ups maksdunya Aradya Lintang Azarni. Sekarang masih jomblo tapi nggak jomblo ngenes. Maaf ya sini jomblo happy kok. Jangan pada salah kira.

"Hmmmm" dengan malasnya Aradya memjawab ibu nya.

"Mandi sekarang Aradya!!" Teriak sang ibu.

"Iya iya bu." Sambil berjalan ke kamar mandi mendahului ibunya yang masih di belakangnya.

Sebenarnya Aradya sangat malas untuk mandi. Rasanya tak ingin mandi. Namun tuntutan ia akan ke sekolah maka mau tak mau harus melaksanakan ritual air itu. Setelah selesai mandi. Aradya langsung ke kamar untuk ganti baju dan siap-siap.
Aradya setelah selesai langsung ke dapur.

"Ibuuu...masak apa si? Kok serius banget" tanya Aradya.

"Hanya masak telur dadar dan sayur bayam." Jawab ibu Tika.

"Alhamdulillah ya bu"

"Iya nak, sana siapkan keperluan untuk makan."

"Siap bu." Jawab Aradya sambil berjalan ke tempat makan untuk menyiapkan barang-barang.

Setelah selesai sang ibu mendekati Aradya. Sambil berkata
"ayo sekarang makan. Nanti terlambat."

"Iya bu ini mau makan." Jawab Aradya.

"Bapak ayok makan dulu. Nanti lanjutin lagi benerin motornya." Teriak ibu. Yah itu ayah Aradya biasa di panggil Pak Tono.

"Iya buk." Ucap Pak Tono sambil masuk ke rumah.

Acara makan pagi pun sudah selesai. Saatnya Aradya berangkat ke kampusnya. Biasanya Aradya berangkat dengan ayahnya yang mau bekerja. Ibu nya akan berangkat setelah menyiapkan jualan nya yang sudah disiapkan dari jam 4 pagi.

🐳🐳🐳

Aradya sampai ke sekolah yaitu SMA Kartini. Lalu berpamitan dengan ayahnya dan langsung melesat ke kelas. Di kelas sangat ramai banyak yang sudah datang. Untuk wifi-an bagi yang tidak punya kuota. Aku menuju ke tempat duduk yang selama aku duduki.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ijinkan Aku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang