9

5 0 0
                                    

I WILL PROTECT YOU

by: Lolita

Starring: BTS'Min Yoongi, NCT127's Seo Johnny


Di sebuah club di Itaewon,

"Yo! Seo Johnny is in 'da house!"

Johnny segera menoleh begitu seseorang menepuk bahu dan lantas merangkulnya. Ia hanya tertawa kecil sambil lanjut menyesap lagi potongan lemon gin-nya di meja bar saat mengetahui sang oknum, Amber Liu, sesama mahasiswa asing di kampusnya, seakan gadis tomboy itu tak begitu penting.

 Ia hanya tertawa kecil sambil lanjut menyesap lagi potongan lemon gin-nya di meja bar saat mengetahui sang oknum, Amber Liu, sesama mahasiswa asing di kampusnya, seakan gadis tomboy itu tak begitu penting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amber sukses tersungging, eh, tersinggung, "YA, aku nyapa baik-baik, lho." Katanya sambil mengambil tempat di sebelah Johnny. "Still not drinking much, eh? Masih takut lepas kendali kalau bareng cewekmu itu? Mr. Bartender, Heineken 1 ya." Pintanya yang langsung bersambut sebuah botol kecil warna hijau dari merk bir favoritnya itu. "Nih, men should be drinking this, you know."

"Jangan bawa-bawa Eunseo, ya. And you're a woman. Please do remember that." Kata Johnny dingin sembari TAK! menaruh gelas yang barusan ia tenggak isinya sampai habis itu di atas meja dan segera pergi dengan meraih jasnya, bagian dari formal outfit yang setidaknya sampai satu jam yang lalu masih ia pakai karena masih berharap dapat merayakan ulang tahun sang pacar. Ia sudah nyaris keluar pintu club ketika merasa melihat sosok Eunseo berdiri dikelilingi beberapa pengunjung mabuk, terpojok di dinding dekat situ. Tapi apa benar itu Eunseo? Apa yang dia lakukan disini?

"Eunseo?" Johnny yang penasaran mencoba memanggil nama sang pacar, berniat memastikan. Dan benar saja, sesegera mungkin respon 'Johnny oppa!' bernada bahagia menyambutnya diiringi keluarnya gadis itu dengan susah payah dari 'kepungan' cowok-cowok bule mabuk tadi.

Eunseo menatap Johnny dengan mata berbinar-binar begitu si pacar telah berada di depannya, masih tak percaya ia benar-benar berhasil menemukannya disini. Tapi Johnny yang memang masih sedikit jengkel dengannya tak memperhatikan itu sama sekali dan segera menariknya untuk pergi. Eunseo segera ingat dengan misinya, "Oppa maafin—"

"YA! Niga mwonde?? (HEI! Kamu pikir kamu itu siapa??)"

Johnny berhenti sejenak mendengar seruan tak fasih yang sepertinya berasal dari bule-bule yang barusan ia 'recoki' urusannya. Tapi hanya mengedikkan bahu, ia pun kembali melangkah dengan kembali menyeret Eunseo dalam genggamannya.

"HEY, YOU!!"

"Mwoga munje-ya?? (Apa sih masalah kalian??)" Kali ini pianis kita sukses berbalik dengan murka. Ia mendorong Eunseo hingga jatuh terduduk di salah satu bangku empuk terdekat di club itu dan kembali menghampiri tiga bule tadi sendirian. "She is my girlfriend. Are we done now?"

"Woo... A boyfriend... Namja-chingu!" Sindir salah seorang dari mereka dengan mimik sok ketakutan yang langsung diiringi derai tawa teman-temannya. Johnny memutuskan tak menghiraukan mereka sama sekali dan terus beranjak pergi... sampai ketika ia mendengar sebuah komentar yang begitu menyulut hatinya.

"You do have a really hot chick right there, Man! Is she as great as her body in bed?"

"YOU...!!" Johnny cepat berbalik lagi dan segera mencengkram kerah kemeja bule dengan brewok itu. Sebagai seorang musisi, berurusan dengan warna suara adalah makanan sehari-harinya, maka itu ia begitu yakin bule satu inilah oknum penghina Eunseo tadi. Ia langsung hapal suara mereka hanya dengan sekali dengar.

"Whoa, whoa. Easy, Dude. You're making the people all have their eyes on us." Respon si bule sambil mengangkat kedua tangannya, namun dengan wajah tak menunjukkan rasa bersalah sama sekali. Sedang alarm keributan di kepala Eunseo langsung berbunyi nyaring melihat adegan itu. Cepat-cepat ia pun bangkit untuk mencoba memisahkan mereka. Jangan sampai ada ribut-ribut disini hanya karena dirinya!

"Never-talk-like-that-again-about-my-girl." Ancam Johnny tegas sambil menusuk-nusukkan tangannya di dada si bule. Si lawan terlihat tidak suka, dengan kasar ia menyingkirkan tangan Johnny dan malah menariknya mendekat untuk berbisik.

"Why? Don't say that you haven't slept with her??" Kata si brewok dengan wajah sok terkejut yang segera disambut tawa dua kawan bulenya lagi. "Geez, what are you? A GAY? Her body's like shouting 'Use me, use me!', what are you hesitating? She's no longer virgin, afterall. Right, Hottie? It's so obvious, Man!" Serunya lagi masih dengan suara mabuk ke arah tepat di belakang Johnny. Cepat-cepat Johnny menoleh. Jangan, jangan bilang betul-betul ada Eunseo disana!

Tapi harapannya gagal, dengan jelas ia bisa melihat Eunseo berdiri nelangsa, tak bisa merespon sama sekali saat pria itu membuka lagi bagian paling kelam dari masa lalunya di depan umum. Semua orang melihat... Semua orang tahu... Satu daerah lagi tahu tentang ia yang sudah ternoda...

"Eunseo, dia mabuk, jangan dengar perkataannya! Eunseo!" Johnny segera berteriak demi menyadarkan gadisnya, mencoba mencegahnya terserap dalam traumanya lagi. "And you, you don't talk like that about her!! Minta maaf, CEPAT MINTA MAAF!!" dan BUKK, BUKK, BUKK!! Berkali-kali Johnny menghujani pria tinggi itu dengan tinjunya sampai terjatuh. Orang-orang segera berkumpul melihat keributan tersebut, terutama beberapa teman kampus Johnny yang sama-sama sedang hangout disana.

Mereka berusaha melerai perkelahian itu, tapi Johnny cepat mendorong mereka kembali, "Step back, Ten. And that goes to you as well, MISS Amber, Kim Namjoon." Peringatnya sebelum menatap lagi bule brewok yang sudah terkapar babak belur dan kini dirubung dua temannya itu. Amber yang merasa perkelahian ini belum akan selesai segera berinisiatif menghampiri Eunseo yang masih terduduk hampa. Hanya gadis itu yang mampu menghentikan Johnny yang mulai brutal.

Sementara itu di tempat ribut-ribut, Johnny perlahan berjongkok dan mendekatkan wajahnya ke arah si tukang gara-gara, "Itulah sebabnya orang bilang minum terlalu banyak itu tidak baik, Sir. You can't even throw back any of my punches. Jadi gimana? Siap minta maaf?" Tanyanya dengan sebuah seringai, sebelum bangkit demi melihat keadaan Eunseo hanya beberapa langkah di belakangnya.

Eunseo yang dituju, sudah berhasil berusaha menguatkan diri dan kembali pada kesadarannya berkat 'sentilan' dari Amber tentang kenapa ia malah diam saja dan tak melerai Johnny sama sekali, kini ikut mendekati kekasihnya. Ia meraih tangan Johnny cepat ketika mereka bertemu, "U-Uri... geunyang jib-e kaja... (K-Kita... pulang aja yuk...)" Katanya masih dengan gemetar.

"Kamu nggak apa-apa?" Johnny cepat memegangi bahu Eunseo seakan takut gadis itu akan jatuh lagi saking gemetarannya. Eunseo menggeleng. "Arasseo. Kita pulang sekarang. And you guys," cowok itu menoleh pada tiga musuhnya hari itu yang masih menatapnya penuh dendam. "...berterimakasihlah karena—"

JLEBB. Tanpa aba-aba, salah seorang dari mereka secepat kilat berlari dan menusukkan sebilah pisau dalam genggamannya ke perut Johnny. Kemeja putih Johnny seketika banjir darah seiring ia yang perlahan jatuh terlutut memegangi perutnya sendiri.

"JOHNNY!!" Amber dan beberapa teman kampusnya yang lain segera berseru terkejut yang langsung disambung oleh pekikan dari para pengunjung wanita club itu melihat terjadinya penusukan di depan mata mereka.

Sedang Eunseo, orang yang betul-betul menyaksikan kejadian itu tepat di depan matanya sendiri, masih hanya bisa terperangah kaku. Bibirnya sedikit terbuka, namun betul-betul tak ada kata yang keluar sama sekali darinya, ia bahkan tidak sadar kalau mungkin itu adalah saat terakhir baginya dapat melihat Johnny...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I WILL PROTECT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang