7 ; Polaroid.

497 56 7
                                    

*Rate: T




"Kak Jin, nanti ada temanku mau main kerumah. Aku mau keatas, ngerjain tugas. Jadi kalau ada yang kesini panggil aku, ya,"  Taehyung lalu meletakkan tasnya di sofa.

"Ada temanmu mau kesini? Tiba-tiba sekali?"

Taehyung bukanlah tipe orang yang selalu bersenang-senang setiap saat. Ia sangat jarang membawa teman ke rumahnya. Berbeda lagi kalau dengan Jungkook. Taehyung dan Jungkook cukup sering menghabiskan waktu bersama.

"Hahah.. cuma buat nge-game aja, kak. Sekali-sekali.." jawabnya diiringi senyum kotak manis miliknya. Seokjin hanya ber-oh-ria.

Tak lama setelah Taehyung pergi keatas, benar saja. Ternyata ada yang mengetuk pintu. Seokjin mengintip melalui jendela yang berada disebelah pintu tersebut. Seorang laki-laki seumuran Taehyung terlihat sedang berdiri disana. Seokjin pun membukakan pintu itu.

Pemuda didepannya terlihat bingung, Seokjin tahu jelas alasannya. Ia pun tertawa pelan.

"Aku Seokjin, kakaknya Taehyung. Kamu temannya Taehyung, kan?" sapanya ramah.

"Ah.. aku pikir aku salah rumah, hehe. Iya, aku temannya Taehyung."

Pemuda yang ternyata ramah itu menjawab. Seokjin pun mempersilahkannya masuk.

"Terimakasih, kak. By the way, namaku Jung Hoseok. Salam kenal, ya!"

***

Seokjin tersentak. Ia pun terbangun dari tidurnya. Akhirnya ia ingat. Jung Hoseok merupakan teman Taehyung yang pernah ia bawa ke rumahnya pada saat Taehyung masih kelas 2 SMA. Kini ia sepenuhnya ingat dengan wajahnya.

Seokjin langsung meraih handphone yang semula terdapat di nakas. Ia pun langsung mencari kontak Jimin, tanpa pikir panjang ia langsung menekan tombol untuk menelepon.

"Halo?"

"Aku akhirnya menemukan siapa Jung Hoseok!" ucap Seokjin cukup keras.

"Woah.. okay, tenang. Baiklah, marilah kita atur pertemuan hari ini.."

***

"Temannya Taehyung?"

Seokjin mengangguk-angguk pelan.

"Sudah berapa kali ia pernah berkunjung ke rumahmu?" tanya polisi bermata sipit itu.

"Hanya sekali. Setelahnya, aku benar-benar tak pernah bertemu dengannya lagi, sekalipun," jawabnya jujur.

Kedua polisi yang berada didepannya tersebut hanya manggut-manggut.

"Kami akan segera memberi info padamu secepatnya, tenang saja," ucap polisi itu kembali.

"Aku bisa melihat kantung matamu, sepertinya kau butuh istirahat," Yoongi menyahut. Seokjin tak mengeluarkan sepatah kata pun sebagai balasan.

"Ah, ya. Kalau begitu kita akhiri dulu, ya. Terimakasih sudah menyempatkan untuk datang," Jimin pun mulai bangkit dari tempat duduknya semula, diikuti ketiga orang yang semula terduduk di meja yang sama tersebut.

***

Seokjin membanting jaketnya asal di sofa, Namjoon tersentak pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Demon ; NamjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang